Ketika mendengar gaji pelayaran, masyarakat sudah bisa menebak bahwa gaji seseorang yang berkecimpung di dunia ini cukup tinggi, bahkan bisa mencapai tiga digit. Tentu saja, besarnya gaji pelayaran itu sendiri sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang dimilikinya.
Seseorang yang bekerja di bidang pelayaran biasanya memiliki risiko yang besar dan lingkungan pekerjaan yang keras.ย Seorang pelayar sendiri adalah orang yang bekerja di atas kapal, baik itu kapal tanker, kapal angkut, maupun kapal penumpang.
Pada dasarnya, siapa pun yang bekerja di atas kapal dapat disebut sebagai seorang pelayar, namun mereka memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda.
Dalam melakukan pekerjaannya, mereka harus mengikuti seluruh perintah dan aturan yang diberikan oleh seorang kapten.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai gaji pelayaran, simak penjelasan artikel LinovHR berikut sampai tuntas ya!
Pengertian Pekerjaan Pelayaran
Pekerjaan di dunia pelayaran umumnya dapat dibagi menjadi dua departemen utama, yaitu departemen mesin dan departemen dek.
Setiap departemen memiliki hierarki jabatan dengan tingkatan gaji yang berbeda. Pada departemen dek, nakhoda atau kapten menempati posisi tertinggi.
Sementara chief officer, second officer, third officer, markonis, kepala kelasi, seaman madya, dan seaman biasa mengisi tingkatan jabatan berikutnya.ย
Di sisi departemen mesin, chief engineer menjadi posisi tertinggi diikuti oleh assistant engineer, third assistant engineer, juru listrik, oiler, juru las, dan wiper.
Masing-masing jabatan memiliki tanggung jawab dan keterampilan khusus dalam menjalankan fungsi keseluruhan kapal, menciptakan struktur organisasi yang terperinci dalam dunia pelayaran.
Syarat Kerja di Bidang Pelayaran
Untuk dapat bekerja di bidang pelayaran, terutama di kapal pesiar, terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh calon karyawan.
Hal ini mencerminkan standar tinggi dalam industri yang menuntut profesionalisme, keamanan, dan kenyamanan bagi penumpang.
Beberapa syarat tersebut antara lain:
- Kemahiran berbahasa Inggris merupakan syarat utama untuk bekerja di kapal pesiar.
- Pengalaman kerja di industri perhotelan dianggap sebagai nilai tambah.
- Umumnya, rentang usia calon pekerja berkisar antara 21 hingga 35 tahun.
- Kesehatan jasmani dan rohani yang baik menjadi persyaratan wajib.
- Memiliki sertifikat sesuai dengan posisi yang dilamar, seperti sertifikat pelayaran atau keahlian khusus.
- Dokumen pribadi yang lengkap, termasuk visa dan dokumen perjalanan, harus dipenuhi.
- Standar tinggi diterapkan dalam industri pelayaran untuk memastikan keamanan, kenyamanan, dan profesionalisme di kapal pesiar.
Faktor Yang Mempengaruhi Besaran Gaji Pelayaran
Besaran gaji dalam industri pelayaran dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci.
Pertama, latar belakang pendidikan memegang peranan penting, terutama dalam konteks sekolah pelayaran untuk menjadi seorang nakhoda.
Besaran gaji seorang nahkoda cenderung sebanding dengan biaya pendidikan yang tinggi untuk mencapai posisi tersebut.
Selanjutnya, faktor pengalaman turut mempengaruhi gaji, terutama bagi nakhoda yang menjalani perjalanan yang lebih lama, dengan perusahaan pengeboran lepas pantai yang menghitung gaji per jam.
Secara umum, pelayar pemula di luar negeri memiliki potensi gaji yang lebih tinggi, mencapai sekitar Rp7 juta-an per bulan, sementara yang berpengalaman bisa mencapai Rp50 juta per bulan.
Selain itu, penguasaan bahasa asing dan pengetahuan manajemen serta administrasi juga menjadi faktor yang dapat meningkatkan jenjang karir dan besaran gaji dalam industri pelayaran.
Besaran gaji ini sangat bervariasi tergantung pada perusahaan dan tingkatan jabatan di industri perkapalan.
Besaran Gaji Pelayaran di Indonesia
Dalam industri pelayaran di Indonesia, besaran gaji menjadi aspek yang sangat diperhatikan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Berikut adalah beberapa aspek dalam komponen gaji pelayaran di Indonesia, antara lain:
Gaji Pokok
Gaji pokok dalam industri pelayaran Indonesia ditetapkan berdasarkan pangkat dan golongan, yang mencakup nakhoda dan anak buah kapal (ABK).
Besaran gaji pokok dipilah berdasarkan empat golongan, dengan masing-masing golongan memiliki rentang nilai tertentu.
- Golongan I memiliki besaran gaji pokok berkisar antara Rp319.000 hingga Rp693.000.
- Golongan II memiliki rentang gaji pokok antara Rp432.000 hingga Rp1.085.000.
- Golongan III memiliki besaran gaji pokok yang berkisar antara Rp572.000 hingga Rp1.400.300.
- Golongan IV memiliki rentang gaji pokok antara Rp668.000 hingga Rp1.703.900.
Sistem golongan ini memberikan standar untuk menentukan gaji pokok sesuai dengan pangkat dan tingkat tanggung jawab di industri pelayaran.
Baca Juga: Mengenal Gaji Pokok dan Perbedaannya dengan UMR
Tunjangan yang Diterima Karyawan Pelayaran
Selain gaji pokok, seorang pelayar juga berhak untuk mendapatkan beberapa tunjangan. Tunjangan yang dimaksud seperti tunjangan tetap yang merupakan gabungan dari tunjangan pasangan (suami atau istri), anak, peralihan, dan penyesuaian.
Tunjangan Tetap
Tunjangan tetap dalam industri pelayaran Indonesia tidak hanya terbatas pada gaji pokok, melainkan mencakup berbagai jenis tunjangan yang diberikan secara teratur kepada nakhoda dan ABK.
Besaran tunjangan tetap ini tidak terkait dengan prestasi kerja mereka.ย Tunjangan tetap merupakan gabungan dari tunjangan untuk pasangan (suami/istri), anak, penyesuaian, dan peralihan.
Besarnya tunjangan tetap bervariasi berdasarkan kelas jabatan, tanpa memperhitungkan kinerja individu.
Berikut adalah rentang besaran tunjangan tetap untuk pekerja dalam industri perkapalan Indonesia:
- Kelas Jabatan 2: Rp7.060.667
- Kelas Jabatan 3: Rp6.060.673
- Kelas Jabatan 4: Rp5.230.495
- Kelas Jabatan 5: Rp4.898.518
- Kelas Jabatan 6: Rp4.184.568
- Kelas Jabatan 7: Rp3.570.048
- Kelas Jabatan 8: Rp3.302.124
- Kelas Jabatan 9: Rp2.819.642
- Kelas Jabatan 10: Rp2.646.889
- Kelas Jabatan 11: Rp2.548.909
- Kelas Jabatan 12: Rp2.502.333
- Kelas Jabatan 13: Rp2.346.221
- Kelas Jabatan 14: Rp2.330.869
- Kelas Jabatan 15: Rp2.216.288
Nominal tunjangan tetap ini menunjukkan besaran yang diberikan kepada nakhoda dan ABK dalam industri pelayaran, dengan nilai yang berbeda-beda sesuai dengan kelas jabatan masing-masing.
Tunjangan Komando
Tunjangan Komando dalam industri pelayaran Indonesia merupakan bentuk tambahan insentif yang diberikan kepada individu yang menduduki posisi khusus di kapal.
Tunjangan ini umumnya diberikan kepada jabatan tertentu, seperti kepala kamar mesin, mualim I, dan Masinis I.
Besaran tunjangan komando disesuaikan dengan tipe kapal dan jabatan yang diemban oleh penerima.
Dengan demikian, formulasi besaran tunjangan ini dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas dan tanggung jawab spesifik yang melekat pada setiap jabatan serta karakteristik kapal tempat individu tersebut bertugas.
Tunjangan Komando menjadi salah satu aspek penting dalam struktur kompensasi di industri pelayaran, memberikan penghargaan tambahan kepada mereka yang memiliki tanggung jawab dan peran khusus dalam menjalankan fungsi kapal.
Tunjangan Profesi
Tunjangan profesi dalam konteks industri pelayaran diberikan kepada para perawat dan dokter yang menjalankan tugas dan tanggung jawab kesehatan di atas kapal.
Tunjangan ini merupakan bentuk penghargaan tambahan untuk para tenaga medis yang berdedikasi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada awak kapal dan penumpang.
Pemberian tunjangan profesi menjadi suatu bentuk pengakuan terhadap keahlian khusus dan tanggung jawab yang diemban oleh perawat dan dokter di lingkungan pelayaran.
Dengan memberikan tunjangan profesi, perusahaan pelayaran tidak hanya mendorong profesionalisme dalam pelayanan kesehatan di kapal.
Namun, juga menciptakan insentif bagi para tenaga medis untuk terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka demi kesejahteraan seluruh komunitas kapal.
Tunjangan Cuti
Tunjangan cuti dalam konteks industri pelayaran Indonesia merujuk pada tambahan kompensasi yang diterima oleh para pekerja sebagai bentuk insentif untuk masa istirahat atau cuti.
Besaran tunjangan cuti minimal ditetapkan sebesar satu kali total gaji atau gaji pokok, yang kemudian ditambahkan dengan nilai tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap, seperti insentif prestasi dan tunjangan khusus.
Tunjangan cuti ini biasanya diberikan setiap akhir tahun sebagai penghargaan tambahan untuk pekerja yang telah bekerja dengan dedikasi sepanjang tahun.
Selain memberikan nilai ekonomis kepada pekerja, tunjangan cuti juga berperan sebagai bentuk dukungan perusahaan terhadap keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi.
Mendorong para pekerja untuk mengambil cuti dengan merasa dihargai dan didukung secara finansial.
Baca Juga:ย Bagaimana Pengaturan Jam Kerja di Kapal Pesiar? Ini Pembahasannya
Gaji Karyawan Pelayaran di Kapal Asing
Besarnya gaji pelayaran di kapal asing tentu memiliki perbedaan dengan besarnya gaji pelayaran di Indonesia. Gaji pelayar di kapal asing dibayar dengan menggunakan dolar, sementara gaji pelayar di kapal Indonesia dibayar menggunakan rupiah.
Minimal gaji pelayaran yang akan didapatkan jika Anda bekerja di kapal asing adalah USD500 atau sekitar Rp7,8 jutaan di luar tunjangan dan insentif lainnya.
Jika sudah berpengalaman dan memiliki jabatan tinggi, maka gaji yang diterima tentu akan jauh lebih besar, mulai dari USD1.000 hingga USD3.000 atau sekitar hampir Rp50 juta untuk setiap bulannya.
Selain itu, untuk seorang nakhoda yang memiliki pengalaman dalam berlayar akan mendapatkan gaji hingga ratusan juta tiap bulannya.
Besarnya gaji yang didapatkan oleh seorang nakhoda akan lebih besar apabila nakhoda tersebut bekerja di perusahaan pengeboran lepas pantai yang mendapatkan gaji per jam kerja. Biasanya mereka akan dibayar Rp5 juta per jam dan akan mendapatkan gaji sebesar Rp40 juta per hari.
Jenis Pekerjaan di Industri Pelayaran
Industri pelayaran melibatkan berbagai jenis pekerjaan yang diperlukan untuk mengoperasikan dan menjalankan kapal, melaksanakan logistik, keamanan, dan perawatan kapal, serta menyediakan layanan kepada penumpang atau kargo.
Berikut adalah beberapa jenis pekerjaan di industri pelayaran dengan penjelasan detail:
1. Nakhoda (Kapten Kapal)
Seorang nakhoda adalah pemimpin kapal yang bertanggung jawab penuh atas keamanan, navigasi, dan operasi kapal. Mereka membuat keputusan strategis untuk memastikan perjalanan aman dan tepat waktu.
2. Perwira Kapal (Officer of the Watch)
Perwira kapal membantu nakhoda dalam mengoperasikan kapal, mengawasi navigasi, komunikasi, dan keamanan selama pelayaran. Mereka juga bertanggung jawab atas perawatan rutin dan laporan keadaan kapal.
3. Awak Kapal (Crew)
Awak kapal terdiri dari berbagai orang yang melakukan tugas-tugas penting seperti manuver kapal, perawatan, kebersihan, dan penyediaan layanan kepada penumpang atau kargo.
4. Petugas Teknik (Engineering Officer)
Petugas teknik bertanggung jawab atas perawatan, perbaikan, dan operasi sistem mesin, peralatan teknis, dan sistem propulsi kapal.
5. Petugas Kargo (Cargo Officer)
Petugas kargo memastikan penanganan kargo yang benar, penimbangan, penyimpanan, dan pengangkutan kargo secara aman sesuai dengan peraturan dan pedoman yang berlaku.
6. Petugas Keselamatan (Safety Officer)
Petugas keselamatan bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan dan peraturan keselamatan laut, mengawasi latihan keselamatan, dan memimpin respons dalam keadaan darurat.
7. Petugas Katering (Catering Officer)
Petugas katering bertanggung jawab atas penyediaan makanan, minuman, dan layanan katering kepada penumpang dan awak kapal.
8. Petugas Navigasi (Navigation Officer)
Petugas navigasi membantu dalam merencanakan dan melaksanakan rute pelayaran, memantau cuaca, dan memastikan navigasi yang tepat.
9. Petugas Komunikasi (Communication Officer)
Petugas komunikasi bertanggung jawab atas sistem komunikasi kapal dan memastikan komunikasi yang efektif antara kapal dengan otoritas pelabuhan dan kapal lainnya.
10. Petugas Pemeliharaan (Maintenance Officer)
Petugas pemeliharaan bertanggung jawab atas perawatan rutin, perbaikan, dan kebersihan kapal serta peralatan yang digunakan di atas kapal.
Pekerjaan di industri pelayaran memerlukan keterampilan teknis, kepatuhan terhadap peraturan dan keselamatan, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan kerja yang berubah-ubah, dan kerjasama tim yang kuat untuk memastikan operasi kapal yang sukses dan aman.
Baca Juga: Jangan Panik Hadapi Client Asing, Inilah Tips Presentasi Bahasa Inggris
Lebih Mudah, Kelola Gaji Pelayaran dengan Software Payroll LinovHRย
Seperti yang kita ketahui, gaji adalah salah satu hal yang paling krusial bagi setiap perusahaan dan juga karyawan. Pengelolaan gaji secara manual yang dilakukan oleh perusahaan tentu akan menghadirkan beberapa dampak, seperti human error yaitu kesalahan yang disebabkan oleh manusia.
Untuk mencegah dampak tersebut, perusahaan dapat memanfaatkan software yang dapat melakukan penghitungan gaji secara mudah, cepat, dan mudah. Software penggajian terbaik yang dapat Anda gunakan adalah Software Payroll LinovHR.
Dengan berbagai modul dan fitur yang tersedia di Aplikasi Payroll LinovHR, maka HR perusahaan dapat dengan mudah untuk melakukan segala kegiatan perusahaan yang bersifat administratif.
Salah satu kemudahan yang akan didapatkan oleh perusahaan ketika menggunakan Aplikasi Payroll LinovHR adalah dapat mempersingkat perhitungan gaji para karyawan seperti perhitungan komponen gaji yang terdiri dari PPh 21, BPJS Ketenagakerjaan, serta BPJS Kesehatan yang dapat dilakukan secara otomatis.
Tertarik untuk mendapatkan kemudahan dari Aplikasi Payroll LinovHR? Segera gunakan Software Payroll LinovHR sekarang juga!
Itulah informasi mengenai besarnya gaji pelayaran yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi tentang gaji pelayar di atas dapat bermanfaat untuk Anda!