Cuti merupakan hak dari setiap karyawan. Perusahaan tidak boleh menghalang-halangi karyawan dalam mengambil cuti. Justru, perusahaan harus mempersiapkan diri agar proses cuti yang diajukan karyawan dapat berjalan dengan lancar.
Untuk menyiapkan hal tersebut, perusahaan perlu tahu pola karyawan dalam mengajukan cuti kerja. Dengan mengetahui pola ini, perusahaan bisa tahu kapan dan mengapa karyawan biasanya mengajukan cuti. Pada akhirnya, memahami pola cuti dapat memberikan pengalaman cuti yang lebih nyaman dan memudahkan bagi karyawan.
Bagaimana biasanya karyawan mengajukan cuti? Jangan menunggu terlalu lama, silakan temukan jawabannya melalui artikel LinovHR di bawah ini!
Pola Karyawan Mengajukan Cuti Kerja
Ketika mengajukan cuti kerja, karyawan cenderung melakukan kebiasaan yang sama. Kebiasaan-kebiasaan ini terlihat dalam pola karyawan dalam mengajukan cuti kerja.
Pola tersebut meliputi waktu, alasan, periode, dan jumlah karyawan dalam mengajukan cuti. Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Waktu yang Paling Umum untuk Mengajukan Cuti
Karyawan biasanya mengajukan cuti di waktu-waktu mendekati liburan. Misalnya jika ada hari โkejepitโ, yaitu hari masuk kerja di antara hari libur. Pengajuan cuti yang dilakukan di waktu ini untuk menambah masa liburan karyawan.
Selain itu, karyawan juga biasanya mengajukan cuti pada hari Jumat atau hari Senin untuk memperpanjang weekend.
2. Alasan Umum Karyawan Ajukan Cuti
Alasan cuti yang umumnya digunakan karyawan saat mengajukan cuti adalah acara keluarga, sakit, liburan, menikah atau cuti mengurangi stress (time off work for stress).
3. Periode Terbanyak Karyawan Ajukan Cuti
Banyak karyawan mengambil cuti pada periode-periode tertentu. Periode terbanyak di mana karyawan mengajukan cuti adalah musim panas.
Pada musim panas, karyawan akan mengambil cuti selama 2 hingga 4 hari untuk berlibur. Selain itu, tak sedikit yang mengambil cuti untuk menikah di musim panas yang terjadi dari bulan Juni hingga Agustus ini.
Di musim lainnya seperti musim hujan, karyawan yang mengajukan cuti pun cukup banyak. Namun, alasannya berbeda. Karyawan yang mengajukan cuti di musim hujan biasanya memiliki alasan sakit.
4. Jumlah Karyawan Terbanyakย Ajukan Cuti
Cuti paling banyak diajukan oleh karyawan pada bulan Desember. Di bulan ini, karyawan akan melakukan liburan akhir tahun yang bersambung dari hari Natal ke Tahun Baru.ย
Tentu hal ini karena karyawan ingin lebih lama menikmati momen santai bersama keluarga, seperti yang kita tahu biasanya momen Natal dan Tahun Baru juga bertepatan dengan libur sekolah.
Baca Juga: Macam-macam Cuti yang Bisa Diajukan Karyawan
Tips Mempersiapkan Arus Cuti Karyawan
Arus cuti karyawan yang tiba pada bulan Desember atau musim panas perlu Anda siapkan dengan baik. Jika tidak diantisipasi lebih awal, Anda akan kesulitan dalam mengelola cuti karyawan.
Untuk itulah, Anda perlu tahu tips dalam mempersiapkan arus cuti karyawan. Ini dia tips yang bisa Anda lakukan untuk mengelola cuti.
1. Kontrol Ketat pada Waktu Tertentu
Meski cuti merupakan hak yang harus diberikan kepada karyawan, bukan berarti Anda bisa mengabulkan permohonan cuti karyawan seenak hati.
Jika Anda mengiyakan seluruh pengajuan cuti yang masuk tanpa mempertimbangkan hal lain, kegiatan perusahaan akan kesulitan berjalan. Sebab, tidak ada SDM yang cukup untuk mengerjakannya.
Oleh karena itu, Anda bisa mengontrol jumlah karyawan yang mengajukan cuti pada waktu-waktu tertentu.
Anda dapat menetapkan jumlah maksimal karyawan yang cuti pada masa high season. Misalnya, hanya ada 4 orang dari setiap divisi yang bisa mengambil cuti di masa liburan akhir tahun.
Selain itu, manajemen juga perlu memastikan bahwa setiap karyawan yang mengambil cuti telah menyelesaikan tugasnya. Dengan demikian, karyawan yang tidak cuti tidak akan kelimpungan dengan tugas tambahan.
2. Pastikan Pembagian Tugas Berjalan Baik
Ada kalanya karyawan yang cuti meninggalkan tugas yang belum selesai. Mau tidak mau, tugas ini harus diserahkan ke karyawan lain yang hadir ke kantor. Hal ini tentu dilakukan agar kegiatan perusahaan tidak terhambat.
Dalam rangka membagi tugas karyawan yang cuti, manajemen harus melakukannya dengan adil. Jangan sampai ada ketimpangan tugas antara satu karyawan dengan karyawan lainnya.
Baca Juga: Mau Cuti Haji, Begini Cara Mengajukannya
3. Permudah Proses Pengajuan Cuti
Tips yang terakhir adalah memudahkan proses pengajuan cuti. Melakukan hal ini akan membuat pengalaman karyawan dalam proses cuti lebih menyenangkan. Akibatnya, sense of belonging karyawan terhadap perusahaan akan meningkat. Begitu pula dengan semangat kerja yang tetap tumbuh setelah karyawan kembali dari cuti.
Selain itu, dari sisi HR, dengan proses pengajuan cuti yang lebih mudah maka pengelolaan dan manajemen juga bisa dilakukan dengan mudah. HR bisa dengan mudah mengetahui karyawan mana yang mengajukan cuti dan berapa sisa cuti yang dimiliki karyawan.
Untuk mengakomodir hal tersebut, Anda perlu menggunakan teknologi terkini. Teknologi yang dimaksud adalah Aplikasi Absensi LinovHR yang dapat memudahkan karyawan mengajukan cuti kerja.
Melalui aplikasi tersebut, karyawan bisa membuat permohonan cuti pada fitur Request. Setelah itu, data permohonan akan terekam dalam sistem. HR pun bisa langsung menyetujuinya tanpa harus bertatap muka dengan karyawan terlebih dahulu.
Jangan ketinggalan, segera gunakan Aplikasi Absensi LinovHR sekarang dan rasakan kemudahannya dalam pengajuan cuti karyawan!