Pengertian Orientasi, Jenis, Tujuan, Manfaat, Tahapan, Kelebihan dan Kekurangan

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

orientasi adalah
Isi Artikel

Ketika anggota baru masuk ke dalam organisasi atau institusi, ia akan diorientasi terlebih dahulu. Orientasi adalah suatu kegiatan yang umumnya dilakukan untuk menyambut anggota baru dan memberi informasi tentang organisasi kepada mereka.

Artikel LinovHR kali ini akan membahas tentang orientasi. Mulai dari pengertian, hingga jenis dan manfaatnya.

Yuk, kenali lebih dalam tentang orientasi di artikel ini!

Pengertian Orientasi Menurut Para Ahli

Pengertian orientasi berbeda-beda menurut para ahli. Berikut ini adalah beberapa pengertiannya.

Hadari Nawawi

Menurut Nawawi, Orientasi adalah usaha membantu para pekerja agar mengenali secara baik dan mampu beradaptasi dengan situasi lingkungan atau iklim bisnis dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Dengan kata lain, orientasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk membantu karyawan agar mengenali karyawan lain serta mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja dan iklim bisnis organisasi atau perusahaan.

Ivancevich

Ivancevich menyatakan orientasi sebagai aktivitas HRD yang memperkenalkan karyawan baru terhadap organisasi, tugas, atasan, dan rekan setimnya.

Cascio

Dari Cascio, ia berpendapat bahwa orientasi merupakan sesi pengakraban dan penyesuaian diri dengan lingkungan atau situasi.

Baca juga: 5 Strategi yang Bisa Dilakukan HRD Dalam Melakukan Onboarding Karyawan

Jenis-Jenis Orientasi

Orientasi ada beragam jenis. Berikut ini adalah jenis-jenis orientasi yang perlu Anda ketahui.

1. Orientasi Perorangan

Seperti namanya, orientasi perorangan adalah orientasi yang dilakukan hanya untuk satu individu. Melalui orientasi ini, individu akan dikenalkan dengan organisasi seorang diri. Ia pun akan dikenalkan dengan orang-orang yang lain.

Orientasi perorangan memudahkan organisasi untuk memberi penjelasan kepada individu yang baru masuk sampai ia benar-benar paham. Individu pun bebas bertanya dan akan langsung memperoleh jawabannya.

Namun, orientasi perorangan akan memakan waktu dan biaya yang lebih banyak. Orientasi ini pun akan membuat individu merasa cemas dan gugup karena ia hanya seorang diri.

2. Orientasi Kolektif

Berbeda dengan orientasi perorangan, orientasi kolektif dilakukan secara bersamaan kepada banyak orang. Jenis ini lebih mudah dan cepat dilakukan karena tidak bersifat personal.

Biasanya, orientasi kolektif diterapkan pada organisasi besar yang menerima banyak anggota baru secara bersamaan. Misalnya orientasi sekolah.

3. Orientasi Serial

Orientasi serial menggunakan sistem mentor dan mentee. Anggota organisasi lama akan bertindak sebagai mentor bagi anggota baru. Mentor ini kemudian akan menjadi role model yang harus diikuti oleh mentee.

Orientasi ini bertujuan untuk mempertahankan tradisi dan budaya yang berlaku dalam suatu organisasi. Harapannya, anggota baru akan memahami dan mengikuti budaya organisasi yang ada.

4. Orientasi Disjungtif

Orientasi disjungtif merupakan kebalikan dari orientasi serial. Orientasi ini tidak menggunakan anggota organisasi lama sebagai bahan percontohan.

Melalui orientasi ini, anggota baru tidak dibebankan dengan tradisi dan budaya organisasi. Sehingga, ia bisa lebih kreatif.

Namun, orientasi disjungtif bisa jadi berbahaya apabila anggota baru menyesuaikan diri dengan anggota organisasi yang tidak bisa menjadi panutan.

5. Orientasi Informal

Orientasi informal sangat simpel, biasanya dilakukan paling lama 1 jam. Orientasi ini diadakan dengan cara melapor kepada anggota organisasi lama yang bertanggung jawab.

Anggota lama tersebut kemudian akan menjelaskan secara singkat tentang peraturan dan tanggung jawab yang harus dilakukan dalam organisasi.

6. Orientasi Formal

Orientasi formal dibentuk dengan perencanaan dan penetapan tujuan yang matang. Orientasi formal memiliki waktu pelaksanaan yang lebih lama daripada orientasi informal. Ini karena penjelasan yang diberikan lebih lengkap, meliputi berbagai aspek pada organisasi.

Contoh orientasi formal misalnya ospek yang diadakan sekolah atau universitas dan inaugurasi karyawan baru yang diadakan BUMN.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Buddy Sistem Dalam Proses Onboarding Karyawan Baru

Tujuan Orientasi Karyawan

Orientasi juga akan dilakukan oleh karyawan setiap kali ia masuk ke perusahaan baru. Tujuan orientasi karyawan adalah sebagai berikut.

1. Membiasakan Karyawan dengan Budaya Perusahaan

Tujuan orientasi karyawan yang pertama adalah untuk membuat karyawan terbiasa dengan budaya perusahaan. Dalam orientasi biasanya staff HR akan menjelaskan visi dan misi, latar belakang, serta nilai-nilai yang berlaku di perusahaan.

Lewat orientasi, perusahaan berharap karyawan dapat mengerti visi dan misi serta nilai yang dibawa perusahaan. Dengan demikian, karyawan dapat berkontribusi sesuai dengan objektif yang perusahaan.

2. Menjelaskan Kebijakan dan Peraturan Perusahaan kepada Karyawan

Setiap perusahaan memiliki kebijakan dan peraturan masing-masing. Contohnya dress code, peraturan kehadiran, peraturan keamanan, hingga kebijakan anti diskriminasi. Hal inilah yang harus disampaikan kepada karyawan melalui orientasi. 

Mengenalkan kebijakan dan peraturan perusahaan kepada karyawan dilakukan agar karyawan dapat mematuhinya sejak awal masuk ke perusahaan.

3. Menjelaskan Job Description kepada Karyawan

Supaya pekerjaan karyawan dapat terlaksana dengan baik, karyawan harus memahami job description-nya. Oleh sebab itu, orientasi yang menjelaskan job desc kepada karyawan perlu dilakukan.

Hal-hal yang harus dijelaskan dalam orientasi adalah tugas harian dan tugas bulanan karyawan, target jangka pendek dan jangka panjang, ekspektasi perusahaan terhadap karyawan, serta kepada siapa karyawan harus melapor.

4. Mendekatkan Karyawan dengan Rekan Kerja Lain

Tujuan orientasi karyawan yang terakhir adalah untuk mendekatkan karyawan dengan rekan kerja yang lain. Hal ini sangat penting karena karyawan akan bekerja sama dengan karyawan lainnya.

Saat orientasi, karyawan yang baru masuk harus dikenalkan dengan karyawan lama. Perkenalan ini sebaiknya difasilitasi oleh perusahaan untuk memastikan karyawan benar-benar telah mengenal karyawan lainnya.

Baca juga: Apa Pentingnya Budaya Perusahaan Inklusif Bagi Organisasi?

Manfaat Adanya Orientasi

Adanya orientasi akan membawa manfaat bagi organisasi maupun anggota organisasi baru. Inilah beberapa manfaat orientasi bagi karyawan.

1. Memberi Informasi

Manfaat orientasi yang pertama adalah dapat memberi informasi kepada anggota organisasi yang baru.

Informasi ini tentu dibutuhkan agar anggota baru paham mengenai seluk beluk organisasi dan apa yang harus ia lakukan dalam organisasi tersebut.

2. Menciptakan Komunikasi

Orientasi yang dilakukan di awal masuknya individu ke dalam organisasi akan menciptakan komunikasi antara ia dengan anggota organisasi lainnya.

Hal ini penting karena setiap anggota dalam organisasi akan saling berinteraksi dan bekerja sama.

3. Meningkatkan Retensi

Orientasi akan membuat anggota baru merasa mendapat sambutan. Selain itu, orientasi juga membuat anggota baru tidak gugup karena telah diberi penjelasan tentang organisasi dan dikenalkan dengan orang lain.

Ketika anggota baru tersebut nyaman dengan organisasi, maka ia akan bertahan dalam organisasi tersebut. Secara tidak langsung, kegiatan orientasi mampu tingkatkan retensi karyawan.

4. Meningkatkan Produktivitas

Berada dalam suatu organisasi akan membuat individu memiliki pondasi yang kuat untuk bekerja dengan produktif demi memberikan yang terbaik untuk organisasi.

Hal ini dapat dicapai dengan melakukan orientasi yang bertujuan untuk merekatkan anggota baru dengan organisasi.

Baca juga: Manfaat Program Orientasi dan Pelatihan bagi Karyawan Baru

Tahapan Orientasi

Program orientasi perlu direncanakan sebaik mungkin. Untuk itu, perusahaan perlu mempersiapkan tahapannya agar orientasi dapat berjalan dengan lancar.

Berikut adalah tahapan orientasi yang bisa diterapkan dalam perusahaan:

  1. Mempersiapkan agenda sosialisasi karyawan baru untuk dikenalkan ke seluruh karyawan perusahaan,
  2. Mempertimbangkan karyawan dengan kompetensi dan dedikasi yang tinggi agar bisa dijadikan teladan oleh karyawan baru,
  3. Memberikan checklist berisi poin-poin penting tentang pekerjaan maupun perusahaan yang wajib diketahui oleh karyawan baru untuk memastikan seluruh informasi sudah disampaikan dengan baik,
  4. Menginformasikan perihal mengenai kebijakan aturan kerja, cuti, lembur, asuransi, maupun absensi yang diberlakukan di perusahaan,
  5. Menyiapkan informasi orientasi dalam bentuk berbagai media seperti buku manual, deck, maupun video agar lebih efektif,
  6. Melakukan evaluasi setelah masa orientasi selesai. Evaluasi bisa dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap pihak yang bersangkutan atau menyebarkan kuisioner.

Baca Juga: Apa Perbedaan Proses Induksi Karyawan dan Orientasi Karyawan?

Kelebihan dan Kekurangan Orientasi

Berikut ini penjelasan singkat mengenai kelebihan dan kekurangan orientasi:

KelebihanKekurangan
Efektif sebagai pengenalan budaya organisasi atau perusahaanProgram pelatihan yang dilakukan oleh manajer kurang dipelajari
Orientasi yang dilakukan pada awal perkenalan akan memberikan kesuksesan kinerja jangka pendek dan jangka panjangManager yang memberikan pelatihan belum membiasakan diri
Praktik orientasi secara elektronik saat ini dinilai lebih efisien waktu dan tenagaBerlakunya sistem buddy, yaitu cara mempekerjakan karyawan baru oleh karyawan yang telah berpengalaman di organisasi atau perusahaan tersebut

Dimana Orientasi Dapat Diterapkan?

Orientasi bisa diterapkan di berbagai organisasi. Salah satu lokasi orientasi yang paling terkenal adalah sekolah dan universitas.

Di kedua institusi tersebut, orientasi dilakukan untuk memberi pengenalan kepada siswa atau mahasiswa baru terhadap lingkungan, budaya, peraturan, dan orang-orang penting di sekolah atau universitas.

Selain di sekolah, orientasi juga biasa dilakukan di perusahaan. Orientasi ini ada untuk menyambut karyawan yang baru diterima.

Pada orientasi karyawan baru, karyawan akan dikenalkan dengan rekan kerja dan lingkungan kerjanya, peraturan dan kebijakan perusahaan, serta tugas yang harus ia kerjakan.

Orientasi adalah kegiatan penting yang harus diadakan setiap organisasi ketika ada anggota baru. Mengadakan orientasi tidak hanya bermanfaat bagi organisasi itu sendiri, tetapi juga anggota baru.

Penerapan Orientasi Karyawan dengan Software Talent Management LinovHR

Untuk mempermudah program orienteasi karyawan di perusahaan, tentunya HR membutuhkan bantuan Software Talent Management yang memadai.

Software Talent Management System dari LinovHR dapat diandalkan oleh perusahaan untuk mempermudah proses administrasi dan melacak kegiatan selama orientasi berlangsung. Software ini sudah dilengkapi dengan teknologi cloud serta keamanan yang bisa dijamin.

HR dapat dengan mudah meng-input dan mengelola data karyawan yang dalam satu sistem yang terotomatisasi dengan cepat, mudah, dan efisien.

Segera gunakan Software Talent Management dari LinovHR dan rasakan proses pengelolaan sumber daya manusia yang anti repot dan anti ribet!

Hubungi sales untuk mengajukan jadwal demo karena ada promo gratis 3 bulan untuk bulan ini!

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter