Di tempat kerja kita bertemu dengan rekan kerja lain yang berbeda-beda. Mulai dari berbeda cara kerja, cara pandang atau wawasan dan terkadang perbedaan ini dapat mengganggu kinerja perusahaan.
Untuk kepentingan bersama di tempat kerja inilah maka perusahaan membuat peraturan yang harus dipatuhi bersama untuk kenyamanan dalam bekerja.
Tujuan utama dibentuk peraturan perusahaan adalah untuk kenyamanan bekerja sama dalam internal perusahaan.
Manusia merupakan makhluk sosial sehingga dalam kesehariannya selalu berhubungan dengan manusia-manusia yang lain.
Karena sering terjadi suatu interaksi antar manusia tersebut, maka dibutuhkan sesuatu yang bersifat mengatur dan mengikat manusia-manusia tersebut untuk selalu mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Peraturan dibuat untuk mengatur manusia-manusia yang terdapat dalam satu kelompok untuk menghindari sikap mau menang sendiri.
Pengertian Peraturan Perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja serta tata tertib perusahaan (Pasal 1 angka 20 UU Ketenagakerjaan).
Dari pengertian tersebut kita ketahui bahwa Peraturan Perusahaan yang dibuat secara sepihak oleh pengusaha yang berisikan tentang syarat kerja, hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha dan tata tertib perusahaan. Dengan kata lain, Peraturan Perusahaan merupakan petunjuk teknis dari PKB maupun Perjanjian Kerja yang dibuat oleh pekerja atau serikat pekerja dengan pengusaha.
Peraturan Perusahaan disusun dengan memperhatikan saran dan pertimbangan dari pekerja di perusahaan yang bersangkutan. Dalam hal ini perusahaan yang bersangkutan telah membentuk serikat pekerja beserta pengurusnya.
Bila di perusahaan yang bersangkutan belum terbentuk serikat pekerja maka perlu diadakan pemilihan pengurus secara demokratis untuk mewakili kepentingan para pekerja di perusahaan yang bersangkutan. Biasanya peraturan perusahaan akan memuat tentang Hak dan Kewajiban Perusahaan, Hak dan Kewajiban Pekerja.
Tapi ada juga tata tertib perusahaan yang tidak disukai oleh pekerja atau karyawan.
Berikut ini beberapa contoh di antaranya:
1. Pembatasan Jam Istirahat
Pada umumnya jam istirahat untuk makan siang adalah 1 jam. Waktu ini lebih dari cukup untuk makan dan beristirahat.
Tapi ada beberapa kantor yang membatasi jam istirahat makan siang mereka dengan hanya memberikan istirahat makan 30 menit.
2. Melarang Pemakaian HP
Terkadang handphone juga diperlukan karyawan saat bekerja. Misalkan untuk menelepon rekan kerja lain atau perusahaan lain.
Karena di jaman sekarang biasanya orang saling berhubungan lewat pesan singkat, tidak menelepon langsung. Penggunaan HP untuk keperluan pribadi dan kantor bisa bercampur, oleh sebab jika karyawan dilarang menggunakan HP maka harus dipastikan sarana telepon kantor dapat digunakan dengan baik saat bekerja.
Baca Juga : Ini Dia Manfaat Pelatihan Dan Pengembangan Bagi SDM Perusahaan
3. Membuat peringkat prestasi
Ketika Anda memaksa karyawan untuk masuk ke dalam sistem peringkat yang telah ditentukan, Anda bisa secara salah mengevaluasi kinerja orang, membuat semua orang merasa seperti sebuah nomor dan menciptakan rasa tidak aman dan ketidakpuasan.
Untuk karyawan baru mungkin ini akan menjadi maslah besar karena tertekan dengan hasil yang dipaksakan. Ini adalah contoh lain dari sebuah kebijakan yang sembarangan, padahal seharusnya Anda bekerja keras untuk mengevaluasi setiap individu secara obyektif.
4. Membatasi Internet
Dalam era digital dan instan, terkadang karyawan memerlukan internet saat mereka beristirahat dari lelah kerja. Jadi sebaiknya berikan arahan yang benar tentang penggunaan internet tanpa mencampuri urusan pribadi mereka.
5. Larangan Mengekspresikan Diri
Ada beberapa kantor atau perusahaan yang membuat peraturan aneh, seperti tidak boleh memakai poles kuku, cat warna rambut, atau bergaya rambut tertentu. Peraturan Perusahaan seharusnya dibuat sewajarnya, seimbang dengan kebebasan mengekspresikan diri yang sesuai dengan job description.
6. Membuat kebijakan tanpa kompensasi atau lembur
Karyawan tidak mendapatkan upah lembur jika bekerja melewati jam kerja, sementara jika karyawan telat lima menit saja datang ke kantor, maka akan diberikan hukuman. Peraturan perusahaan ini tidak adil dan tidak disukai.
Baca Juga: Absensi Online Solusi Tegakan Peraturan Peraturan Perusahaan terkait Kehadiran
7. Membuat aturan tidak akan memberikan referensi kerja saat karyawan pindah atau keluar kerja ke perusahaan lain
Ini seperti โmembunuhโ kesempatan berkembang seorang karyawan. Sebaiknya referensi kerjaย tetap diberikan kecuali karyawan tersebut terlibat dalam kegiatan merugikan perusahaan atau dipecat dengan tidak hormat.
Baca juga: Zero-Tolerance Policy: Kebijakan yang Berbahaya Bagi Karyawan
Peraturan memang sangat penting untuk diterapkan kepada karyawan, Tetapi saat membuat peraturan harus juga dilihat dari sisi karyawan apakah dapat diterima atau tidak, Sehingga produktifitas karyawan semakin meningkat bukan malah menurun.
Anda dapat membaca artikelย cara membuat peraturan yang efektif untuk perusahaanย agar anda dapat membuat peraturan yang benar – benar efektif.