Air Traffic Controller: Tugas, Skill yang Dibutuhkan, dan Gajinya

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

air traffic controller gaji
Isi Artikel

Profesi Air Traffic Controller (ATC) adalah salah satu pekerjaan yang tak terlihat, tapi sangat penting dalam menjaga keselamatan dan efisiensi penerbangan. 

Di tengah lalu lintas udara yang padat, ATC memiliki peran krusial dalam mengawasi ribuan pesawat yang terbang di seluruh dunia setiap harinya. 

Dalam artikel LinovHR berikut ini, kami akan menjelajahi lebih dalam tentang peran penting ATC, tugas-tugasnya, serta kualifikasi dan persiapan yang diperlukan untuk menjalani karier sebagai ATC!

 

 

Apa Itu Air Traffic Controller (ATC)?

Air Traffic Controller (ATC) atau pemandu lalu lintas udara adalah seorang profesional yang bertanggung jawab dalam mengawasi dan mengatur lalu lintas udara.

Mulai dari memandu pilot selama proses take off dan landing, memastikan kondisi cuaca aman, berkomunikasi dengan marshaller atau tukang parkir pesawat, dan mencegah insiden tabrakan pesawat.

Hal ini bertujuan untuk menjaga keselamatan penerbangan dengan memungkinkan koordinasi yang efisien dengan para stakeholder.

Profesi ini menuntut kecerdasan, ketepatan, dan kemampuan berpikir cepat karena kesalahan minor pun dapat berakibat fatal.

Seorang ATC beroperasi selama 32-40 jam per minggu sesuai dengan pedoman dari International Civil Aviation Organization (ICAO).

Dengan beban kerja, risiko pekerjaan, dan tanggung jawab yang cukup tinggi, profesi ATC tergolong dalam pekerjaan yang mendapat bayaran tinggi.

 

Tugas Air Traffic Controller

Seorang air traffic controller bertugas mengatur dan mengawasi lalu lintas udara, serta memastikan keselamatan dan efisiensi operasi penerbangan. Tugas ATC selengkapnya adalah sebagai berikut:

 

Memberikan Instruksi Navigasi

Tugas pokok ATC adalah memberikan navigasi kepada pilot pesawat. Mereka harus memastikan pesawat terbang berada pada jalur penerbangan yang benar dan aman. 

Pemandu lalu lintas udara menginstruksikan untuk naik, turun, berbelok, atau tetap pada ketinggian tertentu. Mereka juga harus mengamati radar dan komunikasi radio untuk memantau posisi dan pergerakan pesawat secara real-time.

 

Mengatur Lalu Lintas Udara

ATC bertanggung jawab untuk mengatur lalu lintas udara yang padat di bandara dan sekitarnya.

Mereka harus merencanakan waktu kedatangan dan keberangkatan pesawat, menghindari tabrakan, dan memastikan setiap pesawat bergerak dalam urutan yang sesuai.

Selain itu, mereka juga memantau cuaca dan kondisi bandara, serta memutuskan apakah pesawat dapat lepas landas atau mendarat dengan aman dalam situasi tertentu.

 

Mengatasi Kondisi Gawat Darurat

Seorang ATC juga harus siap menghadapi situasi darurat. Mereka harus mampu merespons dengan cepat jika ada pesawat yang mengalami masalah mesin, kebakaran, atau situasi darurat lainnya.

Tugas mereka adalah memberikan bantuan secepat mungkin, memberi instruksi untuk mendarat darurat, dan memastikan bahwa pesawat tersebut mendapatkan prioritas dalam pengaturan lalu lintas.

 

Menjaga Komunikasi yang Efektif

Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam menjalankan tugas seorang ATC. Mereka harus berbicara dengan jelas dan tepat, menggunakan bahasa internasional yang terstandar, dan memastikan bahwa pilot memahami instruksi dengan benar.

Selain itu, mereka juga harus menjaga komunikasi dengan staf di darat, seperti petugas pemadam kebakaran dan layanan darat, untuk memastikan keamanan di bandara.

 

Baca Juga: Aptitude Test: Pengertian, Jenis, dan Kapan Perusahaan Menggunakannya?

 

Jenis-jenis Air Traffic Controller

air traffic controller
Jenis Air Traffic Controller

 

ATC memainkan berbagai peran penting dalam memastikan keselamatan dan efisiensi perjalanan udara. Profesi ini hadir dalam beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan area khusus tanggung jawab mereka. Berikut ini penjelasan lengkapnya:

 

1. Tower Controller

Anda mungkin pernah melihat menara kontrol di bandara ketika Anda berada di pesawat. Ini adalah basecamp bagi tower controller, yang bertugas sebagai “penjaga pintu gerbang” di dunia penerbangan.

Tugas mereka dimulai ketika pesawat telah siap untuk take off atau landing di landasan pacu bandara.

Mereka memberikan instruksi kepada pilot, memastikan jarak aman antara pesawat yang lepas landas dan yang mendarat, serta mengatur lalu lintas darat. 

 

2. Approach Controller

Setelah pesawat meninggalkan bandara, tugas berpindah ke approach controller. Mereka bekerja di sebuah ruangan pusat kendali dan bertanggung jawab untuk mengarahkan pesawat selama mengudara.

Approach controller memberikan instruksi kepada pilot mengenai jalur penerbangan, ketinggian, dan kecepatan pesawat sebelum mendarat.

Mereka memastikan pesawat mengikuti prosedur pendaratan yang aman dan efisien, terutama dalam cuaca buruk atau kondisi lalu lintas yang padat. 

Mereka juga memastikan bahwa pesawat tiba di landasan pacu dengan aman dan waktu yang tepat.

 

3. Area Controller

Sementara itu, area controller memiliki tanggung jawab yang lebih luas, yakni mengawasi seluruh wilayah udara di sekitar bandara.

Mereka bertanggung jawab untuk mengarahkan pesawat yang bepergian di ketinggian yang lebih tinggi, seperti dalam penerbangan jarak jauh.

Area controller mengoordinasikan lalu lintas udara, memastikan bahwa setiap pesawat tidak bertabrakan, dan memberikan arahan untuk menghindari badai atau cuaca buruk lainnya.

Mereka juga berkomunikasi dengan tower controller dan approach controller untuk memastikan pesawat dapat berpindah dari satu zona kontrol ke zona lainnya dengan lancar.

 

4. Oceanic Controller

Oceanic controller adalah pengawas lalu lintas udara yang bertanggung jawab untuk mengawasi pesawat di atas samudra dan lautan yang luas. 

Mereka mengandalkan teknologi canggih seperti sistem radar dan komunikasi satelit untuk mengawasi lalu lintas udara.

Tugas utama mereka di antaranya memastikan bahwa pesawat tersebut menjaga jarak yang aman satu sama lain, menghindari cuaca buruk, dan mengikuti jalur penerbangan yang telah ditentukan. 

Dengan peran penting ini, oceanic controller memainkan peran kunci dalam memastikan bahwa penerbangan lintas samudra berjalan dengan aman dan lancar.

 

5. Terminal Radar Controller

Seorang terminal radar controller beroperasi di wilayah sekitar bandara, yang disebut Terminal Control Area (TMA).

Tugas utama mereka adalah mengawasi pesawat yang mendekati atau meninggalkan bandara.

Dengan begitu banyak pesawat yang bergerak di sekitar bandara setiap hari, terminal radar controller menjadi bagian penting dalam pengawasan lalu lintas udara dan harus selalu siap untuk mengatasi tantangan yang muncul.

 

Kemampuan yang Dibutuhkan untuk Menjadi ATC

Bagi Anda yang tertarik menjadi seorang pemandu lalu lintas udara, ada beberapa kemampuan yang wajib dikuasai. Berikut ini di antaranya:

 

Kemampuan Analisis dan Decision Making yang Cepat

ATC sering dihadapkan pada situasi yang mengharuskan mereka mengambil keputusan dengan cepat, seperti cuaca buruk atau keadaan darurat.

Oleh karena itu, kemampuan menganalisis situasi dengan cepat dan decision making yang tepat sangat diperlukan. 

Mereka harus dapat memprioritaskan pesawat mana yang memerlukan perhatian lebih sambil tetap mengatur lalu lintas udara dengan efisien.

 

Kemampuan Multitasking

Seorang air traffic controller juga perlu memiliki kemampuan multitasking karena harus mengelola banyak informasi secara bersamaan, termasuk memantau posisi pesawat, mengatur take off dan landing, serta menjalin komunikasi dengan pilot dari berbagai maskapai.

Kemampuan ini sangat penting untuk memungkinkan mereka membuat keputusan dengan cepat dan tepat dalam situasi darurat.

 

Kemampuan Komunikasi Secara Efektif

Kemampuan komunikasi secara efektif termasuk kunci utama dalam profesi air traffic controller.

Mereka harus mampu berkomunikasi dengan jelas dan tegas bersama pilot, memberikan instruksi yang tidak ambigu, dan tetap tenang dalam situasi darurat.

Biasanya, ATC menggunakan istilah universal yang mudah dimengerti saat berkomunikasi dengan pilot.

 

Kemampuan Pengelolaan Stres yang Baik

Situasi yang dihadapi oleh air traffic controller dapat menyebabkan stres, terutama dalam menghadapi masalah teknis atau situasi darurat. 

Oleh karena itu, kemampuan untuk tetap tenang di bawah tekanan adalah hal yang sangat penting untuk menjaga keselamatan penerbangan.

ATC harus dapat mengendalikan emosi mereka dan tetap fokus pada tugas mereka.

 

Menguasai Hard Skill yang Relevan

Kemampuan hard skill yang wajib dimiliki oleh seorang pemandu lalu lintas udara berkaitan dengan pemantauan lalu lintas udara.

Mereka harus bisa melacak posisi pesawat yang bergerak cepat di langit, serta memperhitungkan parameter seperti kecepatan, ketinggian, dan arah.

Kemampuan ini memerlukan pemahaman yang kuat tentang matematika dan fisika sebagai dasar utamanya.

 

Baca Juga: Ini Gaji Pilot di Indonesia Berdasarkan Jabatannya

 

Perkiraan Gaji ATC

Gaji seorang ATC di Indonesia berkisar antara Rp15 juta per bulan untuk fresh graduate dengan pengalaman standar.

Namun, besaran gaji ini cenderung meningkat seiring dengan tingkat pengalaman dan kemampuan.

Bagi mereka yang memiliki jam terbang yang tinggi dan memiliki manajemen ATC yang profesional, perkiraan gajinya bisa mencapai hingga Rp45 juta per bulan. 

Nilai ini tentunya sangat fantastis. Hal ini membuat profesi ATC menjadi pilihan yang menjanjikan dengan masa depan cerah. Namun, ini setara juga dengan berbagai risiko dan tanggung jawab yang diemban mereka.

Penting untuk dicatat bahwa kebijakan gaji ATC dapat bervariasi di setiap bandara, dan gaji tersebut sering kali dapat meningkat seiring dengan peningkatan pengalaman dan tanggung jawab.

 

Cara Menjadi ATC

Untuk menjadi seorang ATC, Anda sebaiknya menempuh pendidikan di instansi yang relevan. Tujuannya adalah untuk memperdalam kompetensi Anda mengenai dunia penerbangan.

Dalam hal ini, Anda dapat mengikuti berbagai lembaga pendidikan atau pelatihan di Indonesia untuk menjadi ATC.

 

Berikut ini di antaranya:

  1. Indonesia Aviation School
  2. Politeknik Penerbangan Surabaya
  3. Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug
  4. Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia
  5. Politeknik Penerbangan Makassar

 

Setelah menyelesaikan pendidikan, Anda perlu mengantongi lisensi pemandu lalu lintas udara yang telah disahkan dan divalidasi oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara.

 

Mengutip Departemen Perhubungan, berikut ini persyaratan untuk mengajukan lisensi ini:

  1. Memenuhi kriteria yang usia
  2. Memiliki tingkat pengetahuan yang sesuai
  3. Memenuhi ketentuan pelaksanaan pelatihan kerja lapangan (OJT)
  4. Memenuhi kriteria kesehatan
  5. Memiliki kemampuan berbahasa sesuai dengan ICAO Language Proficiency
  6. Memenuhi administrasi dan lulus ujian

 

Air traffic controller adalah sebuah profesi yang membutuhkan dedikasi, keterampilan, dan kecerdasan yang luar biasa.

Mereka memastikan bahwa ribuan pesawat dan jutaan penumpang mencapai tujuan mereka dengan selamat setiap hari.

Semoga artikel LinovHR di atas dapat memberikan pemahaman dan wawasan yang menyeluruh mengenai ATC, ya!

Tentang Penulis

Picture of Lala
Lala

SEO Content Writer yang andal dengan kemampuan analisis tinggi terkait bidang HR dan mampu mengubahnya menjadi artikel informatif dan teroptimasi secara SEO.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Lala
Lala

SEO Content Writer yang andal dengan kemampuan analisis tinggi terkait bidang HR dan mampu mengubahnya menjadi artikel informatif dan teroptimasi secara SEO.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter