Mengenal Audit: Jenis, Prosedur dan Tujuannya

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Mengenal Audit: Jenis, Prosedur dan Tujuannya
Isi Artikel

Jika Anda seorang HR, tentu Anda sudah tidak asing lagi ketika mendengar istilah audit. Menurut KBBI, audit adalah kegiatan pemeriksaan pembukuan keuangan perusahaan yang dilakukan secara berkala.

Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk meminimalisir terjadinya kesalahan terhadap data yang dimiliki oleh perusahaan.

Pada artikel ini, LinovHR akan memberikan seputar informasi kepada Anda mengenai apa itu audit, jenis, tujuan, hingga prosedur melakukan audit dengan baik dan benar.

Pengertian Audit Menurut Para Ahli

Untuk memahami konsep audit lebih menyeluruh, mari simak beberapa pengertiannya menurut para ahli.

1. Arens et al (2017)

Menurut Arens et al, audit merupakan suatu kegiatan pengumpulan dan evaluasi bukti tentang suatu informasi untuk menganalisis kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan.

Proses ini harus dilakukan oleh orang yang kompeten, independen dan berintegritas.

2. Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati (2013)

Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati mendefinisikan audit sebagai suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti objektif mengenai kesesuaian antara tindakan atau peristiwa ekonomi dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Hasilnya nanti akan dilaporkan pada pihak yang membutuhkan. Proses audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.

3. Mulyadi (2018)

Didefinisikan oleh Mulyadi, audit adalah proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi.

Tujuannya adalah untuk menetapkan kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Hasilnya akan disampaikan kepada pihak yang berkepentingan.

Ditinjau dari sudut profesi akuntan publik, audit merupakan pemeriksaan secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain.

Ini bertujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut.

4. Arens dan Loebbecke (2015)

Audit merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen.

Tujuannya adalah untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan. Proses ini seharusnya dilakukan oleh seorang yang independen dan kompeten.

5. Sukrisna Agoes (2004)

Audit didefinisikan oleh Sukrisna Agoes sebagai pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak independen secara kritis dan sistematis terhadap laporan keuangan, catatan keuangan, serta bukti pendukungnya yang disusun oleh anggota manajemen perusahaan dalam rangka memberikan pendapat atas kelayakan suatu laporan keuangan.

Baca Juga: Prosedur Melakukan Audit Sumber Daya Manusia

Tujuan Audit

Audit dilakukan bukan tanpa alasan. Proses ini memiliki beberapa tujuan yang dirangkum sebagai berikut:

1. Memastikan Kelengkapan

Proses audit bertujuan untuk memastikan bahwa semua peristiwa transaksi telah tercatat dengan benar dan telah dimasukkan ke dalam jurnal secara aktual dan akurat.

2. Memastikan Ketepatan

Audit juga bertujuan untuk memastikan bahwa transaksi ataupun saldo perkiraan telah terekam berdasarkan perhitungan jumlah dan pengklasifikasian yang tepat dan akurat.

3. Memastikan Eksistensi

Proses ini juga bertujuan agar semua kewajiban dan aset yang tercatat memiliki waktu dan tanggal tertentu atau tidak bersifat fiktif.

4. Memastikan Penilaian

Tujuan lain dari audit adalah memastikan bahwa prinsip-prinsip yang digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara umum.

5. Memastikan Klasifikasi

Ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua transaksi yang dicantumkan dalam jurnal telah dikelompokkan berdasarkan golongan akun yang sesuai.

6. Memastikan Cutoff

Ini juga membantu memastikan bahwa transaksi yang dekat dengan tanggal neraca sudah dicatat dalam periode yang tepat. 

Hal ini menjadi cukup penting karena tidak jarang terdapat kesalahan dalam pencatatan transaksi, terutama yang mendekati akhir periode akuntansi.

7. Memastikan Disclosure

Pengungkapan bertujuan untuk memverifikasi bahwa saldo akun dan semua elemen pengungkapan terkaitnya telah disajikan dan dijelaskan secara tepat dalam laporan keuangan serta dalam catatan kaki yang menyertainya.

Baca juga: Manfaat dan Ruang Lingkup Audit Manajemen

Jenis-Jenis Audit

Kegiatan audit sendiri terdiri dari beberapa jenis, di antaranya adalah audit umum, audit khusus, dan audit HR. Berikut adalah penjelasan dari ketiga jenis audit tersebut:

1. Audit Umum

Audit umum adalah jenis audit yang bertujuan untuk melakukan peninjauan kembali dan evaluasi dan akan dilakukan oleh auditor independen.

Jenis pemeriksaan ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Karena Anda harus melakukannya dengan didasarkan pada standar profesional akuntan publik beserta kode etiknya.

2. Audit Khusus

Audit khusus adalah jenis audit yang bertujuan untuk memeriksa laporan keuangan dengan ruang lingkup yang terbatas.

Jenis audit ini bisa digunakan oleh perusahaan yang hendak melakukan pemeriksaan audit terhadap divisi finance dalam kurun waktu 1 tahun terakhir.

3. Audit HR

Audit HR adalah sebuah proses yang ditujukan untuk mengevaluasi kinerja departemen Human Resource di suatu perusahaan. 

Dalam melakukan audit jenis ini, perusahaan akan mengkaji berbagai aspek dari tugas HR yang sudah dilakukan dan mengidentifikasi hal apa saja yang selama ini sudah berhasil diterapkan dan mana yang tidak berhasil.

Tujuan dari audit jenis ini adalah untuk meningkatkan operasional dan performa perusahaan pada periode tertentu. 

Untuk mempermudah Anda dalam melakukan audit HR, perusahaan Anda bisa memanfaatkan penggunaan Software HRD LinovHR yang dapat memudahkan seluruh kegiatan manajemen SDM di perusahaan.

Selain itu, Software HRD dari LinovHR juga sudah terjamin memiliki tingkat keakuratan data yang tinggi. Dalam hal ini, Anda tidak perlu lagi khawatir dengan penyajian data yang salah akibat human error atau mengorbankan waktu dan tenaga yang lebih banyak untuk melakukan evaluasi terhadap data HR.

Baca Juga: Human Resource Audit Perusahaan

Prosedur Audit yang Benar

Agar Anda dapat melakukan proses audit secara baik dan benar, maka Anda bisa mengikuti langkah-langkah dari prosedur audit yang baik dan benar berikut ini.

1. Inspeksi

Langkah ini dilakukan dengan cara memeriksa secara terperinci terhadap seluruh dokumen, catatan, atau kondisi fisik sesuatu yang berkaitan dengan laporan keuangan.

2. Pengamatan

Pada langkah ini, auditor akan mengamati seluruh proses dan prosedur yang dilakukan oleh klien guna mengetahui bagaimana proses bekerja yang mereka lakukan.

3. Konfirmasi

Konfirmasi adalah langkah penyelidikan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dari pihak lain selain pihak perusahaan.

4. Permintaan Keterangan

Pada tahap ini, auditor perusahaan akan melakukan permintaan keterangan secara lisan dan akan melibatkan bagian manajemen perusahaan dan karyawan.

5. Penelusuran

Penelusuran adalah tahapan yang akan oleh seorang auditor dengan melakukan penelusuran ulang, mulai dari tahap awal sampai data dalam dokumen atau sampai ke tahap catatan transaksi. 

Pada prosedur audit ini, nantinya seorang auditor akan mendapatkan hasil dari kelengkapan data dari catatan akuntansi yang ada. 

6. Perhitungan

Prosedur audit selanjutnya adalah perhitungan yang bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap bukti fisik berupa barang yang ada, jumlah kas, hingga catatan keseluruhan dokumen dengan nomor urut yang sudah dicetak.

7. Pemeriksaan Bukti Pendukung

Tahapan ini akan dilakukan dengan membandingkan antara dokumen dengan catatan akuntansi.

8. Pelaksanaan Ulang

Prosedur audit yang terakhir adalah dengan melakukan pelaksanaan ulang yang akan meliputi premi obligasi, bunga akrual, diskon, beban penyusutan, total jurnal, perhitungan kuantitas yang dikalikan dengan harga per item yang sudah disesuaikan.

Tahapan ini juga bisa dilakukan terhadap proses transaksi tertentu guna memastikan kembali semua hal yang sudah dilakukan.

Audit Internal VS Audit External

Dalam melakukan kegiatan audit sendiri, Anda bisa melakukannya melalui dua cara, di antaranya adalah audit internal dan audit eksternal. Kedua cara ini sendiri tentunya memiliki beberapa perbedaan, berikut adalah penjelasannya.

1. Audit Internal

Audit internal adalah kegiatan audit yang akan dilakukan oleh auditor internal. Biasanya dalam melakukan kegiatan ini, perusahaan akan langsung mempekerjakan auditor internal mereka untuk melakukan peninjauan terhadap data-data konkrit yang dimiliki oleh perusahaan.

Nantinya, hasil laporan audit yang sudah dilakukan oleh auditor internal tersebut dapat langsung diserahkan kepada manajemen atau dewan direksi perusahaan.

2. Audit Eksternal

Audit eksternal adalah kegiatan audit yang dilakukan oleh auditor dari pihak luar. Kegiatan audit eksternal sendiri dinilai penting bagi perusahaan. Karena melalui kegiatan ini perusahaan dapat menghilangkan bias dalam proses peninjauan keuangan yang dimilikinya.

Baca Juga: Pengertian Opini Audit dan Dampaknya bagi Perusahaan

Kesimpulan

LinovHR

Audit adalah suatu kegiatan yang sering dilakukan oleh perusahaan guna melakukan peninjauan kembali dari data-data konkrit dalam suatu laporan yang dimiliki oleh perusahaan.

Salah satu jenis audit yang sering dilakukan oleh perusahaan adalah audit HR yang ditujukan untuk mengevaluasi kinerja departemen Human Resource di suatu perusahaan. 

Jika Anda ingin melakukan kegiatan audit pada perusahaan yang Anda jalani, maka Anda harus mengikuti prosedur audit mulai dari tahap awal. Yaitu inspeksi hingga tahap akhir hingga pelaksanaan ulang.

Untuk mempermudah kegiatan audit HR sendiri, perusahaan bisa menggunakan bantuan software HRIS LinovHR yang dapat memudahkan seluruh kegiatan manajemen SDM di perusahaan.

Audit HR yang berarti penilaian terhadap performa karyawan di lingkup HR dan proses keefektifan proses HR dapat dinilai menggunakan performance management system dalam sistem HRIS di LinovHR.

Performance management tersebut dapat membandingkan Goals yang dimiliki divisi HR dan progress aktualnya. Hal ini dapat memberikan insight mengenai gap yang dimiliki performa dan targat yang disepakati sebelumnya.

Dengan software HRIS LinovHR, kegiatan audit akan lebih efektif dan efisien. Anda pun akan semakin mudah dalam membuat keputusan strategis untuk perusahaan.

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Meirza Anggakara
Meirza Anggakara

Memiliki minat dalam pemasaran digital serta senang memberikan pengetahuan terkait dunia kerja di LinovHR dengan penerapan SEO yang baik dan sesuai kaidah mesin pencari
Follow them on Linkedin

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter