Digital Talent Management Era Digital, Apa Strategi Perusahaan?

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

digital talent management adalah
Isi Artikel

Dalam era transformasi digital yang begitu pesat, peran digital talent management telah menjadi kunci utama bagi keberhasilan perusahaan. 

Digitalisasi tidak hanya mengubah cara bisnis dijalankan, tetapi juga merubah lanskap tenaga kerja secara menyeluruh. 

Di tengah dinamika ini, perusahaan dituntut untuk memahami esensi dan pentingnya digital talent management sebagai fondasi strategis yang vital. 

Pertanyaan mendasar pun muncul, apa yang seharusnya dilakukan perusahaan dalam menghadapi era digital ini?

Sebuah pertanyaan yang merangkum urgensi dan kompleksitas tantangan digital talent management yang dihadapi perusahaan modern saat ini. 

Dalam artikel LinovHR ini, kita akan menggali lebih dalam tentang strategi yang dapat diimplementasikan perusahaan guna mengoptimalkan manajemen bakat digital dalam menghadapi perubahan yang terus-menerus di dunia bisnis.

Tantangan dan Keuntungan Talent Management di Era Digital

Di tengah arus transformasi digital yang tak terelakkan, manajemen talenta menjadi fokus utama bagi perusahaan yang ingin tetap bersaing dalam era ini. 

Tantangan dan keuntungan dalam mengelola bakat di era digital membentuk peta perjalanan yang kompleks, mengharuskan perusahaan untuk beradaptasi dengan cepat dan merancang strategi yang inovatif. 

1. Kesenjangan Keterampilan Digital

Salah satu tantangan terbesar dalam manajemen talenta di era digital adalah kesenjangan keterampilan digital, yaitu ketidaksesuaian antara keterampilan yang dibutuhkan perusahaan dan keterampilan yang dimiliki karyawan.

Pesatnya laju perubahan teknologi, munculnya model bisnis baru, dan meningkatnya permintaan akan literasi dan kompetensi digital menciptakan kebutuhan yang berkelanjutan akan peningkatan keterampilan dan reskilling.

Manajemen talenta perlu mengadopsi pendekatan proaktif dan berkelanjutan terhadap pembelajaran dan pengembangan, serta menyediakan sumber daya, alat, dan dukungan yang dibutuhkan karyawan untuk memperoleh dan menerapkan keterampilan baru.

Tidak sampai situ manajemen talenta juga perlu menyelaraskan tujuan dan hasil pembelajaran dengan strategi bisnis dan perubahan ekspektasi pelanggan.

2. Bekerja Secara Remote

Tantangan dan peluang lainnya untuk digital talent management adalah sistem remote worker, yang memungkinkan karyawan dari mana saja, kapan saja, dan dengan perangkat apa saja.

Kerja jarak jauh menawarkan banyak manfaat bagi perusahaan dan karyawan, seperti peningkatan fleksibilitas, produktivitas, penghematan biaya, dan keseimbangan antara kerja dan kehidupan

Namun, kerja jarak jauh juga memiliki beberapa risiko dan tantangan, seperti komunikasi, kolaborasi, keterlibatan, dan manajemen kinerja.

Di sini, manajemen talenta perlu menciptakan budaya kepercayaan, akuntabilitas, dan umpan balik, serta menggunakan teknologi untuk memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi.

Manajemen talenta juga perlu merancang dan menerapkan kebijakan dan praktik yang mendukung pekerja jarak jauh, seperti menetapkan ekspektasi yang jelas, memberikan umpan balik secara teratur, mengakui pencapaian, dan mempromosikan kesejahteraan.

3. Keberagaman Tenaga Kerja

Keberagaman tenaga kerja jug menjadi tantangan tersendiri dalam talent management di era digital ini. Keragaman tenaga kerja sendiri mengacu pada beragam latar belakang, pengalaman, perspektif, dan identitas yang dibawa oleh karyawan ke dalam organisasi.

Adanya keberagaman dapat meningkatkan kreativitas, inovasi, pemecahan masalah, dan kepuasan pelanggan, serta menumbuhkan rasa inklusi dan rasa memiliki.

Namun, keragaman juga dapat menimbulkan konflik, kesalahpahaman, dan bias, jika tidak dikelola secara efektif.

Untuk mengatasi tantangan ini, manajemen talenta perlu merangkul keragaman sebagai aset strategis, dan menciptakan budaya saling menghormati, menghargai, dan berkolaborasi.

Manajemen talenta juga perlu menerapkan praktik-praktik yang mendorong keberagaman dan inklusi, seperti perekrutan, pelatihan, pendampingan, dan pemberian penghargaan kepada karyawan berdasarkan kemampuan dan potensi, serta memastikan adanya kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang.

4. Pengalaman Karyawan

Employee experience adalah seluruh interaksi dan persepsi yang dimiliki karyawan dengan organisasi di sepanjang siklus hidup karyawan.

Pengalaman karyawan dapat mempengaruhi kepuasan, keterlibatan, retensi, dan kinerja karyawan, serta merek dan reputasi perusahaan. Di era digital, pengalaman karyawan dibentuk oleh berbagai faktor seperti teknologi, budaya, lingkungan kerja, kepemimpinan, dan umpan balik. 

Manajemen talenta perlu merancang dan memberikan pengalaman karyawan yang positif dan konsisten, serta menggunakan data dan analitik untuk mengukur dan meningkatkannya.

Selain itu, melibatkan karyawan menjadi hal penting dalam menciptakan dan menyesuaikan pengalaman mereka sendiri, serta memberi mereka otonomi, pilihan, dan suara.

5. Ketangguhan Bakat

Perubahan cepat dalam tuntutan pasar memerlukan ketangguhan bakat, yaitu kemampuan untuk cepat beradaptasi dengan perubahan dan tantangan baru.

Di sisi lain, bakat yang tangguh dapat menjadi aset berharga, membantu perusahaan untuk tetap kompetitif dalam lingkungan bisnis yang dinamis.

Manajemen talenta perlu menumbuhkan pola pikir ketangkasan, keingintahuan, dan ketangguhan di antara para karyawan, serta memberi mereka kesempatan untuk belajar dari tantangan, kegagalan, dan keberhasilan.

6. Ekosistem Talenta

Membangun dan menjaga hubungan yang kuat dengan ekosistem talenta memerlukan strategi kolaborasi yang efektif dengan mitra eksternal, lembaga pendidikan, dan komunitas bisnis.

Dengan membangun ekosistem yang solid, perusahaan dapat mengakses sumber daya manusia yang beragam dan berpotensi, menciptakan peluang kolaborasi yang saling menguntungkan.

Melalui pemahaman mendalam tentang tantangan dan keuntungan ini, perusahaan dapat mengembangkan strategi talent management yang adaptif dan progresif di tengah perubahan konstan di era digital.

Baca juga: 8 Tips Mencari Talenta Digital untuk Posisi Strategis

Evolusi dan Strategi Talent Management di Era Digital

Saat ini kita memasuki era dengan inovasi teknologi yang cepat. Hal ini mengharuskan talent management berevolusi kepada hal-hal yang belum pernah ada sebelumnya.

Metode tradisional tentu sudah tertinggal dan tidak relevan lagi, digantikan dengan strategi yang didorong oleh data, fleksibilitas, dan pengalaman manusia yang dipersonalisasi.

Ketika perusahaan berusaha menavigasikan lanskap baru ini, memahami kekuatan yang membentuk evolusi manajemen talenta ini jadi hal penting.

digital talent management
Strategi Digital Talent Management

1. Strategi Perekrutan Digital

Dalam evolusi digital talent management, strategi perekrutan kini mengalami transformasi yang signifikan.

Perusahaan tidak lagi menggunakan metode tradisional, tetapi mereka aktif dalam membangun jaringan di media sosial, situs jejaring profesional, dan platform kerja online.

Sebagai contohnya dari perusahaan Siemens, yang menggunakan social media recruitment memanfaatkan LinkedIn.

Penggunaan LinkedIn membantu perusahaan dalam mengisi lowongan dengan cepat dan membantu menemukan seorang profesional yang sedang tidak mencari pekerjaan.

Dengan ini, penggunaan platform tersebut membantu mereka untuk merasa terhubung dengan orang-orang yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka.

2. Kehadiran AI dan Otomatisasi dalam Talent Acquisition

Revolusi dalam talent acquisition juga didorong oleh kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi.

Sebagai contohnya, perusahaan Unilever telah sukses dalam mengefisiensi waktu perekrutan dan meningkatkan keberagaman dengan teknologi ini.

Jeanne Meister selaku Founding Partner, Future Workplace menjelaskan bahwa penggunaan AI bukanlah tentang menggantikan interaksi manusia.

Akan tetapi, penggunaan teknologi ini memberikan alat untuk menemukan orang yang tepat dengan lebih cepat dan lebih presisi.

Oleh karena itu, mengintegrasikan AI dalam proses akuisisi bakat merupakan solusi yang tepat untuk mengotomatisasi tugas-tugas SDM.

3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Data

Pengambilan keputusan berdasarkan data menjadi fokus dengan pemanfaatan big data dan analitik dalam digital talent management.

Google, melalui Tim People Analytics, menganalisis data untuk memahami tren tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Laszlo Bock, mantan SVP People Operations di Google, menekankan bahwa keuntungan nyata datang dari interpretasi dan penerapan data. 

Implementasi dari evolusi ini adalah perlunya pengembangan sistem untuk mengumpulkan, meninjau, dan menganalisis data tenaga kerja secara teratur untuk menginformasikan strategi manajemen talenta.

4. Gig Economy dan Talent Pool

Gig economy dan talent pool membawa perusahaan untuk beradaptasi dengan tenaga kerja yang fleksibel.

Airbnb adalah contoh yang sukses dengan memanfaatkan pekerja pertunjukan untuk berbagai peran.

Diane Mulcahy, penulis “The Gig Economy” menyoroti tantangan dalam mengadaptasi praktik kepemimpinan dan organisasi untuk memanfaatkan potensi angkatan kerja baru ini.

Penerapan strategi ini melibatkan pembuatan struktur yang mendukung pekerja pertunjukan berkualitas tinggi dan menghindari kesalahan manajemen yang dapat menyebabkan masalah hukum.

5. Penekanan pada Employer Branding

Dalam era transparansi informasi, branding perusahaan menjadi cara penting untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik.

Penerapan strategi ini dilakukan dengan adanya komunikasi secara teratur mengenai misi, budaya, dan keberhasilan perusahaan melalui berbagai saluran secara konsisten.

Dengan ini, penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa branding perusahaan mencerminkan lingkungan kerja yang sebenarnya agar tidak mengecewakan karyawan yang baru bergabung.

6. Tren Kerja Jarak Jauh

Setelah terjadinya pandemi COVID-19, tren kerja jarak jauh kini semakin populer.

Namun, perlu adanya beberapa dukungan dalam menerapkannya. Dalam hal ini, manajemen talenta harus memenuhi kebutuhan para tenaga kerja yang terdistribusi.

Strategi dalam penerapan ini adalah dengan menyediakan sistem atau alat kolaborasi virtual yang kuat, mengembangkan kebijakan yang mendukung work life balance di lingkungan kerja jarak jauh.

7. Penggunaan VR/AR dalam Pelatihan Karyawan Tingkat Lanjut

Penggunaan VR atau AR dalam pelatihan karyawan menciptakan pengalaman pembelajaran yang mendalam dan realistis tanpa adanya risiko nyata.

Implementasi strategi ini memerlukan identifikasi peran dan skenario yang dapat diuntungkan dari pelatihan VR/AR. 

Misalnya, mulailah dengan program percobaan dan kumpulkan umpan balik berdasarkan percobaan tersebut.

8. Personalisasi Pengalaman Karyawan

Personalisasi pengalaman karyawan menjadi elemen yang tak kalah penting dalam evolusi dan strategi digital talent management. 

Kegiatan personalisasi ini bukan hanya untuk pemasaran, tetapi juga sebagai landasan manajemen bakat

Strategi ini dapat dilakukan dengan penggunaan survei rutin dan analisis berbasis AI untuk memahami kebutuhan dan preferensi karyawan. Kemudian, kembangkan sebuah inisiatif berdasarkan data ini.

9. Analisis Prediktif dalam Manajemen Talenta

Salah satu inovasi utama dalam digital talent management adalah analisis prediktif. 

Studi kasus “Work Insight” Google menunjukkan bahwa analisis prediktif dapat memberikan wawasan tentang pola tenaga kerja dan dampak perubahan organisasi. 

Dalam implementasinya, perusahaan perlu melibatkan pelatihan staf SDM dalam literasi data dan menerapkan teknologi untuk mengumpulkan data yang relevan. 

Penggunaan analisis prediktif ini dapat membantu perusahaan mengidentifikasi kelompok turnover berisiko tinggi dan mengambil tindakan proaktif.

10. Manajemen Kinerja Berkelanjutan

Evolusi manajemen talenta adalah beralih ke manajemen kinerja berkelanjutan.

Dalam hal ini, tinjauan tahunan digantikan oleh umpan balik real-time dan pembinaan yang berkelanjutan. 

Implementasi strategi ini dilakukan dengan memberikan dorongan kepada manajer untuk melakukan check-in rutin yang berfokus pada umpan balik dan pengembangan. 

11. Fokus Keberagaman dan Inklusi

Strategi digital talent management juga semakin menekankan pada fokus keberagaman dan inklusi. 

Lena Waithe selaku advokat terkemuka menjelaskan bahwa keberagaman dan inklusi tidak melihat perbedaan, tetapi tentang memberikan nilai pada setiap individu.

Implementasi strategi yang diperlukan mencakup hal seperti program perekrutan beragam, budaya inklusif, dan pelatihan anti-diskriminasi.

12. Inisiatif Kesehatan dan Kesejahteraan 

Kesehatan dan kesejahteraan karyawan menjadi fokus lain dalam evolusi dan strategi digital talent management.

Misalnya, program kesehatan dari Johnson & Johnson menjadi contoh studi kasus berhasil yang mengurangi operasi, merokok, dan obesitas di kalangan karyawan. 

Implementasi strategi ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan program kesehatan fleksibel yang mencakup dukungan kesehatan mental, keanggotaan kebugaran, dan bantuan perencanaan keuangan.

13. Peluang Pembelajaran Berkelanjutan

Peluang pembelajaran berkelanjutan juga menjadi strategi penting dalam menghadapi tuntutan perubahan dinamis di era digital.

Studi kasus “Future Ready” dari AT&T menunjukkan bahwa investasi besar terletak dalam pendidikan karyawan dan pengembangan profesional.

Strategi ini dapat dilakukan dengan cara penggunaan platform online untuk menyediakan materi pembelajaran yang dapat diakses, serta mendorong partisipasi karyawan dalam kursus dan lokakarya.

14. Peningkatan Komunikasi Internal

Adanya komunikasi internal yang efektif menjadi strategi yang penting untuk menyampaikan informasi secara jelas, ringkas, dan konsisten.

Studi kasus dari Slack menunjukkan bahwa alat komunikasi bisnis dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kolaborasi lintas departemen.

Komunikasi yang terbuka ini akan memperkuat rasa kepercayaan dan meningkatkan kolaborasi antar tim.

Untuk strategi penerapannya, dilakukan dengan menggunakan alat digital untuk memperlancar komunikasi serta pertemuan secara teratur untuk mendapatkan informasi terbaru serta umpan balik di seluruh perusahaan.

15. Kepemimpinan di Era Digital

Kepemimpinan di era digital bukan hanya tentang mengelola tim jarak jauh, tetapi juga memanfaatkan teknologi untuk memperkuat hubungan pemimpin-karyawan dan proses pengambilan keputusan.

Linda Hill, seorang profesor dari Harvard Business School, menekankan bahwa pemimpin modern perlu menjadi fasilitator, pendukung, dan pengatur talenta dan teknologi.

Dengan ini, strategi yang diperlukan adalah seperti pelatihan kepemimpinan yang berfokus pada alat digital.

Kemudian, ada juga pelatihan pengambilan keputusan berdasarkan data dan manajemen tim virtual, sambil tetap menjaga keseimbangan dengan kecanggihan teknologi dan komunikasi virtual yang efektif.

16. Integrasi Soft Skill dalam Talent Management

Saat ini, keterampilan seperti kreativitas, persuasi, dan kolaborasi menjadi semakin tak tergantikan dan semakin dibutuhkan.

Berdasarkan studi kasus dari project oxygen, Google menyoroti bahwa soft skill yang mencakup komunikasi, dukungan, dan pemikiran kritis menjadi kunci keberhasilan dalam sebuah perusahaan.

Dalam hal ini, strategi yang dilakukan adalah dengan menekankan soft skill selama proses rekrutmen dan penilaian, serta mengintegrasikan pengembangan soft skill ke dalam program pelatihan.

17. Tenaga Kerja Campuran

Strategi berikutnya dalam mengelola talenta di era digital adalah memanfaatkan tenaga kerja campuran. 

Kombinasi pekerja penuh waktu, paruh waktu, lepas, dan pekerja jarak jauh dapat memberikan fleksibilitas dan akses ke berbagai bakat. 

Procter & Gamble menjadi contoh bagaimana tenaga kerja campuran dapat digunakan untuk mendorong inovasi dan efisiensi proyek.

Perusahaan dapat menerapkan strategi pengembangan kebijakan SDM yang inklusif dan memastikan bahwa seluruh karyawan memiliki akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan.

18. Kepatuhan Terhadap Peraturan dan Keamanan Data

Selanjutnya, dalam menghadapi era digital, penting untuk menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan keamanan data. 

Seiring dengan meningkatnya ketergantungan pada alat digital, perusahaan perlu menjaga standar keamanan data dan mematuhi peraturan yang melindungi informasi karyawan. 

Dengan ini, kebijakan perlindungan data harus diperbarui secara berkala dan memberi pelatihan kepada karyawan mengenai praktik terbaik kepatuhan dan keamanan siber.

19. Perencanaan Suksesi yang Kuat

Transformasi talent management di era digital membutuhkan perencanaan suksesi yang kuat untuk memastikan keberhasilan yang dicapai.

Dalam hal ini, perusahaan harus mampu untuk mempersiapkan talenta yang memiliki potensi untuk ke jenjang yang lebih tinggi.

Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan program pengembangan dalam kepemimpinan untuk mempersiapkan mereka mengemban tugas-tugas yang lebih besar di masa depan.

20. Tanggung Jawab Sosial (CSR) dan Manajemen Talenta

Terakhir, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) menjadi evolusi penting dalam menarik talenta yang selaras dengan nilai-nilai perusahaan.

Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menanamkan CSR ke dalam budaya perusahaan, mendorong partisipasi karyawan dalam kegiatan CSR.

Selain itu, tak lupa juga untuk memastikan adanya kesesuaian antara upaya CSR dengan nilai dan misi perusahaan.

Baca Juga: Apa Itu Talent Relationship Management dan Mengapa Ini Penting?

Implementasi Talent Management Digital dengan Talent Management System LinovHR

Memasuki era digital yang semakin bertumbuh, membuat menyiapkan talenta berbakat di perusahaan menjadi keharusan. Tentunya perusahaan juga perlu mengubah pendekatan manajemen talenta dari cara manual dengan menggunakan sistem digital.

Talent Management LinovHR dapat menjadi solusi tepat untuk Anda menerapkan strategi manajemen talenta di era digital.

Didukung dengan modul dan fitur yang lengkap mulai dari perekrutan, manajemen kinerja, manajemen kompetensi, career path, manajemen suksesi, sampai pelatihan e-learning. Anda dapat menjalankan manajemen talenta secara berkelanjutan di satu software.

Recruitment
Fitur Recruitment LinovHR

Tidak hanya itu, setiap modul juga sudah terintegrasi, berbasis cloud, dan dilengkapi dengan fitur overview dan report yang dapat membantu Anda dalam memantau serta menganalisis segala aktivitas manajemen talenta yang sedang dijalankan..

Melalui manfaat-manfaat di atas, perusahaan dapat membuat keputusan berbasis data untuk meningkatkan strategi manajemen talenta mereka.

Dengan Talent Management System LinovHR, Anda dapat mengoptimalkan talent management digital perusahaan Anda.

Segera ajukan demonya sekarang dan rasakan manfaatnya secara langsung!

Tentang Penulis

Picture of Lala
Lala

SEO Content Writer yang andal dengan kemampuan analisis tinggi terkait bidang HR dan mampu mengubahnya menjadi artikel informatif dan teroptimasi secara SEO.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Lala
Lala

SEO Content Writer yang andal dengan kemampuan analisis tinggi terkait bidang HR dan mampu mengubahnya menjadi artikel informatif dan teroptimasi secara SEO.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter