Apa pengaruh kehangatan kepribadian dan kompetensi pada karir anda?
Dalam sejarahnya, dianggap sebagai pribadi yang hangat bukanlah suatu sifat yang berusaha keras dikembangkan oleh pimpinan senior.
Penekanan yang lebih besar diletakkan pada pribadi yang memiliki kompetensi.
Dalam rentang waktu yang lalu pernah diterbitkan buku-buku dan tulisan-tulisan yang mendeskripsikan manajemen yang efektif yang menekankan pentingnya ketajaman bisnis, pengetahuan teknis, pribadi yang digerakkan hasil, mengambil inisiatif dan berpikir strategis.
Akan tetapi, kompetensi semata merupakan penghambat karir.
Dalam penelitian Zenger Folkman tentang bagaimana kedua kompetensi ini mempengaruhi karir dan kepemimpinan senior.
Dalam penelitian nya tentang bagaimana kehangatan dan kompetensi mempengaruhi nilai potensial tinggi dan keterlibatan karyawan.
Data kami untuk analisis ini berasal dari penilaian 360-derajat dengan feedback dari manajer, rekan kerja, bawahan langsung dan orang lain dengan siapa seseorang menjalin hubungan yang ekstensif.
Dengan menggunakan database global dari 70.000 pimpinan dan dilakukan analisis faktor yang mengharuskan data terbagi menjadi dua faktor.
Baca Juga:Â 6 Cara Menyikapi Perbedaan Pendapat di Kantor
Nilai Potensial
Bagaimana hubungan saling mempengaruhi dari kehangatan dan kompetensi bila itu menyangkut memilih orang-orang yang dianggap memiliki “potensi tinggi” dalam sebuah perusahaan?
Kami menganalisis kumpulan data dari sebuah perusahaan dimana kami memperoleh penilaian potensial untuk 4.915 pimpinan selain evaluasi feedback 360 derajat atas persepsi kompetensi dan efektivitas kehangatan mereka.
Dalam hal penilaian potensi mereka, para pimpinan ini dinilai sebagai
 Siap sedia sekarang – saat ini siap untuk promosi.
- Belum siap – kinerja bagus tetapi belum sepenuhnya siap untuk promosi.
- Butuh peningkatan. Grafik di bawah ini menegaskan bahwa dipersepsikan sebagai kehangatan kepribadian terkait dengan dipersepsikan sebagai siap untuk promosi. Kompetensi sendiri tidak memiliki hubungan yang kuat dengan persepsi kemungkinan dipromosikan.
Mereka yang bertanggungjawab untuk mengembangkan pimpinan yang siap untuk promosi mungkin ingin menekankan pengembangan efektivitas pimpinan dalam kehangatan selain kompetensi.
Ini menguatkan pepatah lama, “keterampilan lunak adalah keterampilan keras”. Belajar berkomunikasi dengan lebih efektif dan bekerjasama, menginspirasi dan mengembangkan orang lain jelas sangatlah penting.
Baca Juga : Bahaya Menggunakan Tes Kepribadian Dalam Merekrut Karyawan
Dampak Kehangatan dan Kompetensi pada Keterlibatan Karyawan
Akhirnya, kami ingin mengetahui dampak dari kedua sifat ini pada efektivitas keseluruhan pimpinan. Kami membutuhkan variabel bebas yang digunakan untuk mengukur dampak ini.
Untungnya, kami telah mengumpulkan data keterlibatan karyawan dari bawahan langsung tentang 63.916 pimpinan dari siapa kami ukur kehangatan kepriadian maupun kompetensi.
Dari penelitian sebelumnya kami mengetahui bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara efektivitas kepemimpinan secara umum dan komitmen karyawan.
Untuk menilai dampak, kami bagi keseluruhan kelompok menjadi empat kuadran dengan mengelompokkan setiap pimpinan menurut skor tinggi/rendah mereka atas masing-masing kedua dimensi. Kemudian kami analisis skor keterlibatan karyawan untuk pimpinan di masing-masing kuadran.
Grafik di bawah ini menggambarkan bahwa kombinasi skor tinggi dalam kehangatan dan kompetensi menghasilkan tingkat keterlibatan karyawan yang lebih tinggi. Perbedaan antara semua kelompok signifikan secara statistik.
Baca Juga : [ Info Grafis ] Cara Agar Karyawan Terbaik Tetap Bertahan
Implikasi
Sebagian besar pimpinan diajari untuk mementingkan kompetensi ketimbang kehangatan kepribadian. Sepertinya kehangatan kepribadian sifatnya opsional; pilihan pribadi.
Data memiliki gambaran yang berbeda. Kompetensi semata merupakan penghambat karir.
Kombinasi kehangatan kepribadian dan kompetensi membantu pimpinan maju ke tingkat yang lebih tinggi dan terkait dengan tingkat keterlibatan karyawan yang lebih tinggi.
Kuat analisa kami bahwa ukuran hasil bisnis lainnya, produktivitas secara keseluruhan dan profitabilitas juga mempunyai hubungan kuat dengan kombinasi kehangatan dan kompetensi.
Sementara kehangatan kepribadian lebih memiliki dampak positif pada keterlibatan karyawan, kompetensi juga memiliki dampak positif yang signifikan.
Apa yang kami temukan dalam analisis ini adalah walaupun kompetensi tampaknya merupakan yang paling penting di awal karir seseorang, seiring waktu dan dengan promosi, menyeimbangkan kompetensi tersebut dengan kehangatan kepribadian penting bagi para pimpinan untuk dipromosikan dan untuk membentuk tim dengan keterlibatan tinggi.