ROI HR Human sangat berguna untuk melihat apakah kebijakan yang terkait dengan human capital sudah berjalan dengan baik atau tidak.
Hal ini juga dapat membantu manajemen perusahaan mengembangkan strategi human capital kedepannya.
Bagi sebuah perusahaan, perhitungan ROI digunakan untuk menilai seberapa baik perusahaan dikelola.
Jika sebuah perusahaan memiliki tujuan langsung, sebut saja market share, maka ROI ini bisa diukur untuk mengetahui pencapaian tujuan tersebut.
Untuk mengetahui lebih banyak tentang ROI khususnya dalam HR dan bagaimana cara perhitungannya, simak pembahasan lengkapnya dalam artikel LinovHR kali ini ya!
Mengapa Harus Menghitung ROI Software?
ROI atau Return on Investment jika diartikan dalam bahasa Indonesia artinya tingkat pengembalian dari investasi.
Dalam ruang lingkup HRD, ROI dikenal juga dengan sebutan HCROI atau Human Capital ROI.
HCROI ini merupakan matriks SDM yang tugasnya mengevaluasi dan mengukur seberapa besar investasi serta berapa lama waktu pengembalian investasi terhadap human capital yang ada dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
HCROI dapat memberikan keuntungan dalam mengukur efektivitas kebijakan yang berkaitan dengan human capital agar manajemen mampu mengembangkan strategi dari human capital itu sendiri.
Untuk itulah, mengukur ROI dalam setiap bisnis menjadi hal yang penting.
Dari sini organisasi dapat membuat keputusan yang matang berdasarkan informasi tentang di mana dan kapan mereka perlu menggunakan sumber daya mereka yang terbatas.
Termasuk juga mengukur ROI software HR, mengukur ROI software akan memberikan gambaran bagaimana implementasi teknologi yang dilakukan apakah memberikan dampak positif atau negatif pada hasil bisnis.
Namun, ketika Anda ingin menghitung ROI dari software HR, Anda perlu paham jika aplikasi ini menangani dan mengelola secara langsung aset perusahaan yaitu karyawan.
Jadi, saat Anda mengevaluasi ROI software HR, maka Anda akan mengukur lebih dari sekadar nilai investasi software. Tapi juga mengukur nilai pada keseluruhan organisasi beserta manfaatnya baik yang terlihat maupun tidak.
Baca Juga: Ketahui Jenis Rasio Profitabilitas Bisnis
Rumus Kalkulasi ROI dari Penggunaan HR Systems
Sebetulnya rumus untuk menghitung ROI dari setiap investasi, termasuk penggunaan software HR cukup sederhana.
Anda bisa menghitung laba bersih atas investasi yang dibagi dengan biaya investasi, kemudian dikalikan 100 (yang menyatakan hasilnya sebagai persentase).
Namun, akan lebih rumit jika Anda memecah โlaba bersih atas investasiโ menjadi bagian-bagian penyusunnya, yaitu nilai saat ini dari investasi dan biaya investasi.
Ini karena sebagian besar nilai tersebut mungkin saja berasal dari manfaat yang tidak terlihat dan sulit diukur secara objektif.
Lebih jelasnya berikut cara menghitung ROI software HR, dan ini merupakan rumus terbaik yang bisa digunakan.
ROI = (Nilai Investasi Saat Ini – Biaya Investasi) x 100%
Biaya Investasi |
Biaya dukungan per pengguna dan biaya dukungan yang sedang berjalan dari perangkat lunak ini adalah Rp20.000.000 per tahun setelah pengeluaran awal Rp40.000.000 untuk implementasi dan konfigurasi.
Analisis organisasi terhadap nilai dari semua manfaat yang diberikan software tersebut rata-rata Rp50.000.000 per tahun. Setelah tiga tahun, berikut ini perhitungannya.
ROI = (150.000.000 – 100.000.000) x 100% = 15%
100.000.000 |
Dari perhitungan tersebut, ROI Anda yakni sebesar 15%.
5 HR Metrics untuk Software HR
Dalam mendemonstrasikan ROI software HR baru dibutuhkan pengukuran metrics HR utama dan melacaknya dari waktu ke waktu.
Walau banyak metrics yang dapat Anda lacak, 5 metrics berikut adalah metrics penting yang dapat membuktikan nilai yang diperoleh dari sistem SDM Anda.
1. Absenteeism
Absenteeism merupakan ketidakhadiran karyawan yang tidak direncanakan.
Misal, sakit, ada keadaan darurat di keluarga, serta hal lainnya dapat menyebabkan karyawan tidak masuk kerja secara tak terduga.
Begitupun dengan keterlibatan yang rendah dan ketidakpuasan karyawan.
Untuk mengetahui gambaran tentang tingkat absenteeism dan dampaknya pada produktivitas, sistem HR dapat melacaknya sendiri, baik per unit bisnis atau secara keseluruhan organisasi.
Adapun rumus tingkat absensi ini yaitu:
Absenteeism Rate =
(Jumlah absenteesim dalam beberapa hari di periode tertentu / jumlah total hari kerja dalam periode yang sama) x 100. |
2. Turnover
Ini merupakan salah satu metrik retensi karyawan yang cukup penting.
Turnover sendiri didefinisikan sebagai jumlah total karyawan yang meninggalkan perusahaan, baik itu secara sukarela maupun secara paksa.
Tingkat turnover yang tinggi akan berdampak pada biaya yang besar, mengurangi produktivitas, dan menyulitkan perusahaan menarik talent terbaik.
Hal ini bisa menunjukkan adanya masalah dalam manajemen atau budaya perusahaan.
Adapun rumus untuk menghitung turnover rate ini yakni:
Turnover Rate = (Jumlah pengunduran diri dalam periode tertentu / jumlah rata-rata karyawan di periode yang sama) x 100. |
3. Recruitment
Recruitment metrics ini berguna untuk mengukur keberhasilan perekrutan.
KPI yang digunakan mencakup time to hire, cost per hire, serta efektivitas saluran perekrutan.
KPI perekrutan yang paling efektif didasarkan pada kinerja dan terkait dengan tujuan perekrutan secara keseluruhan.
Adapun perhitungan untuk KPI rekrutmen yang penting yaitu:
Time to hire = Durasi hari antara tanggal lowongan dipasang atau kandidat dihubungi dan hari offering diterima. |
Cost-per-hire = Total biaya perekrutan / jumlah karyawan yang direkrut |
Sourcing channel efficiency = Jumlah kandidat yang memenuhi syarat dari sumber tertentu – rata-rata jumlah pelamar dari semua sumber |
4. Kepuasan Karyawan
Karyawan yang merasa puas dengan pekerjaannya akan bertahan lebih lama di perusahaan. Itulah mengapa kepuasan karyawan menjadi KPI yang penting untuk dilacak.
Anda bisa mengukur KPI ini melalui survei. Salah satu pendekatan survei yang sederhana dan cukup populer untuk diadopsi dari bidang marketing adalah Net Promoter Score.
Pada survei NPS ini, karyawan akan mendapat pertanyaan berbentuk skala 1-10 untuk mengukur kepuasan mereka.
Nah, untuk menghitung NPS ini, Anda perlu mengurangi persentase โdetraktorโ (karyawan yang menjawab 6 atau kurang dari itu) dari persentase โpromotorโ (karyawan yang menjawab 9 atau 10).
Rumusnya seperti ini:
Net Promoter Score = Persentase promoter – presentase detractors |
5. Human Capital
KPI human capital menghitung nilai seluruh karyawan dibandingkan dengan total pendapatan.
Anda bisa memulainya dengan menjumlahkan seluruh biaya karyawan, termasuk gaji, tunjangan, tunjangan pensiun, dan lain-lain selama periode waktu tertentu.
Setelah itu kurangkan hasilnya dari total pendapatan selama periode yang sama. Bagi angka tersebut dengan jumlah biaya karyawan dan kalikan dengan 100%.
Itu bisa memberikan ROI untuk setiap rupiah yang sudah dihabiskan perusahaan untuk karyawan.
KPI human capital ini bisa menjadi acuan yang baik untuk keberlangsungan bisnis. Jika biaya karyawan melebihi keuntungan yang didapat, ada ketidakseimbangan yang perlu diatasi.
Berikut rumusnya:
KPI human capital = (Total pendapatan – total biaya kepegawaian) / total biaya kepegawaian x 100% |
Tingkatkan HR Performa dengan Software HRIS LinovHR
Melakukan perhitungan ROI membantu perusahaan mengetahui seberapa efektif investasi atau modal yang yang sudah ditanamkan. ROI yang baik tentunya bisa menghasilkan hasil investasi perusahaan yang melebihi pengeluaran.
ROI sendiri biasanya digunakan oleh investor, departemen marketing, hingga human resources. Dalam departemen human resources, ROI sering digunakan untuk menghitung efektivitas pengelolaan SDM perusahaan.
Salah satu cara meningkatkan ROI HR adalah dengan meningkatkan HR performa dengan cara mengotomatisasi seluruh kegiatan dalam human resource. Untuk meningkatkan HR performa ini Anda bisa menggunakan Software HRIS LinovHR.
Software HRIS LinovHR menjadi solusi untuk berbagai permasalahan kompleks yang sering dihadapi oleh divisi HR, baik dalam hal administratif atau strategis. Berbagai modul yang disediakan bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan dalam mengelola SDM.
Mulai dari pengelolaan database karyawan, mengatur jadwal kerja, absensi, penggajian, rekrutmen, sampai dengan talent management. Semua bisa dilakukan dengan efektif dan efisien bersama LinovHR.
Karena seluruh modul dan juga fitur HR tersedia di dalam satu tempat, Anda tidak perlu berinvestasi untuk beberapa aplikasi lainnya. Hal ini tentu lebih hemat dan menguntungkan bagi keuangan perusahaan.
Di dalam satu Software HRIS LinovHR, dapatkan peningkatan performa HR dan investasi yang menguntungkan. Ayo ajukan demo gratisnya sekarang!