Pengertian Performance Appraisal dan Perbedaannya dengan KPI

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Performance Appraisal
Isi Artikel

Performance appraisal, atau yang lebih dikenal sebagai penilaian kinerja, merupakan proses penting untuk mengevaluasi kinerja karyawan.

Menurut data dari OfficeVibe, 83% karyawan sangat menghargai perusahaan yang memberikan feedback (umpan balik) tentang pekerjaan mereka.

Penilaian ini biasanya dilakukan oleh atasan langsung karyawan. Prosedur ini umumnya mengharuskan atasan mengisi formulir penilaian standar yang akan digunakan untuk mengevaluasi setiap individu.

Bagaimana penerapan performance appraisal di perusahaan? Yuk, simak artikel dari LinovHR dari pengertian, proses dan metodenya di sini!

Pengertian Performance Appraisal

performance appraisal adalah


Performance appraisal memiliki banyak istilah di setiap perusahaan. Beberapa menyebutnya dengan sebutan performance review, performance evaluation, annual review, employee appraisal, atau evaluasi kinerja, dan lainnya. Pada dasarnya, semuanya mengarah pada evaluasi performa atau kinerja karyawan.

Namun, semua istilah tersebut mengacu pada hal yang sama, yaitu peninjauan rutin terhadap kinerja seorang karyawan dan kontribusinya secara keseluruhan terhadap perusahaan.

Performance appraisal adalah proses sistematis dan berkala untuk menilai kinerja seseorang sesuai dengan persyaratan pekerjaan yang ditetapkan oleh HRD. Evaluasi ini mencakup keahlian, pengetahuan tentang peran dan teknis, sikap, kekuatan, kelemahan, serta ketepatan waktu karyawan.

Performance appraisal bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik, kemampuan, dan tingkat kompetensi karyawan, guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan kinerja mereka di masa depan serta perusahaan tempat mereka bekerja.

Jika performance appraisal dilakukan dengan baik, perusahaan atau manajer dapat mengetahui pencapaian terbaik karyawan serta bagian mana yang perlu ditingkatkan.

Baca Juga: Cara Mengukur Produktivitas Kerja Karyawan

Pentingnya Performance Appraisal

Performance appraisal sangat penting bagi perusahaan untuk menilai kinerja karyawan dan mendukung keberhasilan keseluruhan perusahaan. Proses ini memiliki dampak besar pada kemajuan baik perusahaan maupun karyawan.

Bagi perusahaan, performance appraisal memberikan wawasan mengenai kontribusi karyawan dan membantu manajemen dalam memperbaiki kondisi kerja. Proses ini juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah perilaku karyawan, mengenali bakat, serta mendukung pengembangan keterampilan dan karier mereka.

Untuk karyawan, performance appraisal merupakan kesempatan untuk menilai pencapaian mereka, memahami kekuatan, dan mengeksplorasi peluang untuk promosi atau bonus.

Hasil dari appraisal ini akan digunakan untuk menentukan kompensasi yang sesuai serta merancang program pelatihan dan pengembangan yang efektif.

Perbedaan Performance Appraisal dengan KPI

Performance Appraisal dan Key Performance Indicator (KPI) merupakan dua konsep yang berbeda dalam mengukur kinerja karyawan. Perbedaan dari kedua ini terletak pada fokus dan fungsi masing-masing.

Perbedaan mendasar antara performance appraisal dan key performance indicator terletak pada objek yang dinilai. Performance appraisal lebih fokus pada cara kerja, komunikasi, dan partisipasi karyawan, sementara KPI digunakan untuk mengukur pencapaian karyawan terhadap target yang telah ditetapkan dalam periode waktu tertentu.

Metode pengukuran dalam performance appraisal dapat berupa angka atau kualitatif dari hasil diskusi, sedangkan KPI umumnya diukur secara kuantitatif dengan angka yang spesifik.

Singkatnya, performance appraisal lebih fokus pada evaluasi kinerja secara keseluruhan, sementara KPI lebih fokus pada pencapaian target spesifik.

Baca Juga : 5 Tahapan Dalam Melakukan Penilaian Kinerja Karyawan

Tahapan Performance Appraisal

tahapan performance appraisal


Dalam pelaksanaan performance appraisal, terdapat lima langkah penting yang harus diterapkan dalamm perusahaann:

1. Menetapkan Standar Kinerja

Langkah awal dalam performance appraisal adalah menetapkan standar kinerja yang akan digunakan untuk menilai kinerja karyawan.

Standar ini sebaiknya dimuat dalam deskripsi pekerjaan (Job Description). Standar kinerja harus jelas, objektif, terukur, dan mudah dipahami untuk menentukan apakah karyawan berhasil memenuhi kriteria dan kontribusinya terhadap tujuan organisasi.

2. Komunikasikan Standar Kerja

Setelah standar kinerja ditetapkan, manajer perlu mengkomunikasikannya kepada seluruh karyawan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa karyawan memahami harapan perusahaan terhadap mereka.

Komunikasi yang efektif harus bersifat dua arah, di mana manajer juga harus menerima umpan balik dari karyawan mengenai standar tersebut. Jika komunikasi tidak berjalan baik, penerapan performance appraisal akan menjadi sulit.

3. Ukur Kinerja Nyata

Langkah berikutnya dalam performance appraisal adalah mengukur kinerja karyawan selama periode tertentu. Pengukuran ini melibatkan observasi, laporan statistik, serta umpan balik lisan dan tertulis. Pengukuran harus dilakukan secara terus-menerus dan objektif, menghindari unsur subjektivitas agar hasil penilaian tidak dipengaruhi oleh opini pribadi.

4. Bandingkan Kinerja Nyata dengan Standar

Setelah kinerja nyata diukur, proses selanjutnya adalah membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan.

Tujuan dari perbandingan ini adalah untuk mengidentifikasi adanya penyimpangan dari standar. Jika kinerja karyawan di bawah standar, manajer harus melakukan evaluasi dan analisis lebih lanjut serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kekurangan.

5. Diskusikan Hasil dan Berikan Feedback

Terakhir, hasil penilaian perlu dibahas dengan karyawan secara langsung oleh manajer. Diskusi ini harus fokus pada komunikasi dan pendengaran, memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memahami kekuatan dan kelemahan mereka.

Feedback harus disampaikan dengan cara yang positif untuk membantu karyawan memperbaiki performa dan meningkatkan motivasi. Pemberian umpan balik memerlukan perhatian khusus untuk menghindari dampak emosional yang tidak diinginkan.

Baca juga: Contoh Form Performance Appraisal & Cara Menyusunnya

Jenis Performance Appraisal


Ada beberapa jenis metode performance appraisal yang digunakan oleh perusahaan, seperti penilaian tradisional, feedback 360 derajat, employee-initiated review, dan self-appraisal.

1. Penilaian Tradisional

Metode performance appraisal tradisional melibatkan diskusi langsung antara karyawan dan manajer untuk mengevaluasi kinerja dalam periode tertentu.

Kelebihannya adalah kesederhanaan pelaksanaannya, terutama bagi tim kecil dengan periode penilaian yang singkat. Namun, kekurangannya adalah potensi subjektivitas dari manajer serta kesulitan dalam mengevaluasi tim yang besar.

2. Feedback 360 derajat

Metode performance appraisal dengan feedback 360 derajat melibatkan evaluasi dari berbagai pihak seperti atasan, rekan kerja, dan bawahan. Ini memungkinkan penilaian kinerja yang lebih holistik, meskipun membutuhkan pengelolaan yang lebih kompleks.

3. Employee-Initiated Review

Employee-initiated review adalah proses di mana karyawan meminta umpan balik dari atasan atau rekan kerja, memberi mereka kesempatan untuk mendapatkan masukan dari individu yang bekerja dengan mereka.

4. Self-Appraisal

Self-appraisal dilakukan dalam performance appraisal dengan cara karyawan mengevaluasi kinerjanya sendiri, sering kali menggunakan formulir yang telah disediakan.

Contohnya, seorang karyawan mengisi formulir self-appraisal, menilai kinerjanya sendiri dalam berbagai aspek pekerjaan dan menetapkan tujuan pribadi untuk periode berikutnya.

Contoh Performance Appraisal

Berikut ini salah satu contoh performance appraisal form di perusahaan:

Lakukan Performance Appraisal dengan Software Performance Management LinovHR

performance review

Penilaian kinerja karyawan yang dilakukan secara efektif dapat menjadi penentu ke dalam proses kerja lainnya. Sehingga, proses penilaian harus dilakukan secara benar dan sesuai dengan hasil kinerja karyawan.

Proses penilaian yang dilakukan secara manual tanpa adanya bantuan sistem memungkinkan hasil penilaian akan lebih bersifat subjektif dan kurang terukur.

Dampaknya, proses penentuan tindakan selanjutnya seperti kenaikan gaji, pemberian bonus, atau promosi jabatan karyawan tidak bisa dilakukan secara efektif.

Aplikasi Absensi Online

Dengan perkembangan teknologi yang canggih, proses penilaian dan evaluasi kinerja karyawan bisa dilakukan secara efektif dengan bantuan dari perangkat lunak. Salah satu sistem perangkat lunak penilaian terbaik Software Performance Management dari LinovHR.

Software Performance Management berbasis web dari LinovHR dapat membantu tugas manajemen HRD dalam menghitung indikator menganalisis performa karyawan perusahaan secara terukur. Pada sistem ini terdiri dari performance appraisal, goals management, serta feedback.

Dengan memanfaatkan penilaian kinerja karyawan dari LinovHR, seluruh tugas mulai dari menentukan target kerja, penilaian, hingga membuat laporan review karyawan bisa dilakukan secara efektif dan terukur, serta memberikan hasil penilaian yang akurat.

Mari hubungi tim kami untuk jadwalkan demo sekarang juga!

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Admin LinovHR
Admin LinovHR

Akun Admin dikelola oleh tim digital sebagai representasi LinovHR dalam menyajikan artikel berkualitas terkait human resource maupun dunia kerja.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter