Pengertian Wawancara: Pengertian, Tujuan, Jenis, Tahapan, Cara

.

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Wawancara adalah
Isi Artikel

Wawancara adalah metode yang digunakan untuk menggali informasi dari seseorang atau sekelompok orang. Hal ini seperti membuka pintu untuk masuk ke pengalaman dan cerita orang lain.

Cara komunikasi ini juga sering digunakan oleh berbagai profesi. Misalnya seperti jurnalis, peneliti, atau dilakukan oleh HRD ketika merekrut kandidat.

Dalam artikel LinovHR ini, kita akan mengupas lebih lanjut tentang apa itu wawancara, mengapa itu penting, dan bagaimana menggunakannya dalam berbagai aspek kehidupan kita.

 

Pengertian Wawancara

Wawancara adalah sebuah proses komunikasi yang melibatkan dua pihak atau lebih, di mana satu pihak bertanya dan pihak lainnya memberikan jawaban.

Tujuan utamanya adalah untuk mengumpulkan informasi dari orang yang memiliki pengetahuan atau pengalaman tentang topik tertentu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wawancara adalah proses tanya jawab dengan seseorang, termasuk pejabat atau individu lainnya, untuk meminta keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. 

Hasilnya dapat diterbitkan dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditampilkan di televisi.

Biasanya, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan spesifik, seperti untuk survei penelitian, liputan, atau seleksi pekerjaan.

Setelah memahami pengertian wawancara secara umum, berikut adalah beberapa pengertian wawancara berdasarkan para ahli:

 

1. Sutrisno Hadi

Menurut Sutrisno Hadi, wawancara adalah hal efektif untuk memahami respons, opini, keyakinan, perasaan, motivasi, dan proyeksi individu terhadap masa depannya. 

Ini juga bertujuan untuk menggali informasi mengenai masa lalu dan rahasia hidup seseorang.

 

2. Anas Sudijono

Menurut Anas Sudijono, wawancara adalah metode untuk mengumpulkan informasi dengan cara berinteraksi secara langsung.

Dengan memberikan pertanyaan dan jawaban secara lisan, dalam situasi tatap muka, dengan tujuan dan arah yang telah ditentukan sebelumnya.

 

3. Robert Kahn dan Channel

Robert Kahn dan Channel menjelaskan bahwa wawancara adalah bentuk khusus interaksi verbal yang dimulai dengan maksud tertentu.

Difokuskan pada topik tertentu, dan melibatkan proses penyaringan lanjutan untuk menghapus informasi yang tidak relevan.

 

4. Lexy J. Moleong

Menurut Lexy J. Moleong, wawancara merupakan percakapan yang diselenggarakan dengan tujuan spesifik. 

Dalam pendekatan ini, peneliti dan responden bertemu secara langsung atau tatap muka. 

Peneliti bermaksud untuk menggali data atau informasi lisan dari responden yang mendukung pemahaman tentang subjek penelitian.

 

Tujuan dan Fungsi Wawancara

Tujuan utama wawancara adalah untuk mengumpulkan informasi, baik dalam bentuk pendapat, pandangan, atau fakta tertentu dari narasumber. 

Selain itu, wawancara juga dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, atau kecocokan seseorang dengan suatu pekerjaan atau posisi tertentu.

Misalnya, dalam proses seleksi kerja yang dilakukan oleh HRD kepada kandidat.

Fungsi wawancara juga sangat beragam, salah satunya dimanfaatkan sebagai alat pengumpulan data yang dapat mendukung penelitian. 

 

Jenis-jenis Wawancara

Jenis wawancara dapat dibagi menjadi beberapa kategori. Berikut adalah penjelasannya:

 

1. Berdasarkan Pertanyaannya 

Berdasarkan tipe pertanyaannya, wawancara hadir dalam beberapa jenis. Simak pemaparannya berikut ini:

 

Wawancara Terstruktur

Ini adalah metode atau teknik yang dilakukan dengan rencana matang.

Sebelum kegiatan dimulai, peneliti atau pewawancara sudah menyiapkan daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber.

Pertanyaan ini dirancang sedemikian rupa untuk mencakup suatu topik atau informasi tertentu yang ingin dikumpulkan.

Dengan melakukan wawancara terstruktur, proses ini akan menjadi lebih terorganisir.

 

Wawancara Tidak Terstruktur

Ini adalah metode di mana pewawancara tidak memiliki daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.

Prosesnya bersifat bebas dan natural, di mana pewawancara lebih banyak mendengarkan narasumber dan menanggapi respons mereka. 

Dalam jenis ini, narasumber bebas menjelaskan pandangan, pengalaman, sesuai sudut pandang masing-masing. 

Namun, perlu dicatat bahwa pertanyaan yang diajukan tetap relevan dengan konteks atau kebutuhan data.

 

Wawancara Semi-Terstruktur

Berikutnya, ada juga metode semi-terstruktur yang merupakan perpaduan antara wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. 

Di sini, pewawancara punya daftar pertanyaan tetapi bisa menambah atau memperdalam pertanyaan sesuai respons narasumber. 

Metode ini membantu memperoleh data yang tepat dan membantu memudahkan perbandingan data.

 

2. Berdasarkan Pelaksanaannya 

Selain itu, wawancara juga bisa dilakukan berdasarkan tipe pelaksanaannya. Berikut adalah penjelasannya:

 

Wawancara Panel 

Ini adalah jenis wawancara yang dilakukan oleh sekelompok orang, biasanya dilakukan saat proses hiring kandidat. 

Mereka melakukan prosesnya bersama-sama agar mendapatkan perspektif yang lebih luas dan mengevaluasi kandidat dari berbagai sudut pandang.

 

Wawancara Individual 

Sesuai namanya, ini adalah jenis interview yang dilakukan oleh satu orang, seperti HRD atau supervisor dengan calon karyawan. 

Tujuannya adalah untuk menilai sejauh mana kandidat tersebut cocok dengan posisi yang dilamar.

 

Wawancara Telepon 

Wawancara telepon adalah wawancara yang dilakukan melalui panggilan telepon. 

Tujuannya tidak lain untuk mendapatkan informasi dari narasumber tanpa perlu pertemuan langsung. 

Ini dianggap memudahkan calon karyawan yang tinggal jauh dari lokasi perusahaan.

 

Wawancara Video 

Wawancara video adalah wawancara yang dilakukan melalui panggilan video. Tujuannya sama-sama untuk mendapatkan informasi dari calon karyawan tanpa perlu pertemuan langsung. 

Biasanya, ini dilakukan melalui platform meeting seperti Zoom, Gmeet, Microsoft Teams, dan lainnya.

 

Baca Juga: 33 Contoh Pertanyaan Interview Kerja dan Tips Menjawabnya

 

Tahapan Wawancara

Untuk melakukan wawancara, ada serangkaian langkah yang perlu Anda ikuti. Ini terdiri dari dua tahapan, yaitu persiapan dan pelaksanaan.

 

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap ini, Anda harus menentukan apa yang ingin Anda ketahui dari wawancara ini dan siapa yang akan Anda wawancarai. Jika Anda merencanakan pertanyaan khusus, buatlah daftar pertanyaan sebelumnya. 

Sebaiknya Anda berkomunikasi dengan narasumber sebelum proses interview untuk menjadwalkan waktu dan membahas detail mengenai hal teknis lainnya.

 

2. Tahap Pelaksanaan

Ini merupakan tahap ketika kegiatan wawancara dilakukan. Untuk menjadi pewawancara yang baik, awali prosesnya dengan sopan, ramah, dan jangan lupa memberikan salam.

Selanjutnya, Anda bisa menjelaskan secara singkat mengapa Anda melakukan wawancara dan mulailah mengajukan pertanyaan. 

Selama prosesnya dilakukan, penting untuk mencatat atau merekam jawaban narasumber dengan teliti dan hindari meminta narasumber untuk mengulangi jawaban agar tidak merasa risi atau tidak nyaman.

Sebelum mengakhirinya, Anda juga bisa meminta izin untuk kembali menghubungi narasumber jika ada informasi tambahan yang perlu dikonfirmasi.

 

Cara Membuat Wawancara

Apabila Anda berencana untuk menggali informasi dari seorang narasumber, pastikan Anda memahami cara membuat wawancara dengan baik. Berikut adalah cara yang dapat dilakukan:

 

1. Pilih responden yang tepat agar hasilnya dapat menggambarkan informasi yang ingin digali. Pemilihan ini harus adil dan tidak diskriminatif.

2. Siapkan semuanya dengan baik, termasuk pertanyaan dan skenario yang jelas. Hal ini akan membantu prosesnya berjalan lancar.

3. Selama wawancara, bersikaplah sopan dan hindari membuat responden merasa tidak nyaman atau tertekan. Tahap ini juga harus dilakukan dalam wawancara kerja.

4. Setelah itu, analisis data dengan objektif dan teliti. Ini akan membantu Anda mengambil kesimpulan yang dapat diandalkan.

 

Tips Wawancara yang Baik

Agar berjalan dengan lancar, ada beberapa tips yang dapat dilakukan saat wawancara. Hal ini penting agar Anda bisa mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan ini.

 

Ini dia beberapa tipsnya:

1. Disarankan untuk memulai kegiatannya dengan bersikap ramah dan sopan, serta memberikan konteks yang jelas tentang topik yang akan dibahas.

2. Penting untuk mengetahui profil, latar belakang, dan informasi umum lain mengenai narasumber.

3. Hindari pertanyaan yang bersifat pribadi atau memberikan pilihan yang terlalu sempit. 

4. Selain itu, penting untuk menjaga suasana tetap santai dan ramah. Hal ini supaya narasumber merasa nyaman dan bersedia memberikan jawaban yang jujur dan terbuka.

5. Terakhir dan tak kalah penting, hindari sikap yang terkesan menggurui. Sebaiknya berusaha untuk bersikap netral dan fleksibel agar prosesnya berjalan dengan baik. 

Wawancara adalah metode yang kuat dalam mendapatkan wawasan langsung dari narasumber, apabila Anda mempraktikkan tekniknya dengan tepat.

Dengan persiapan dan pelaksanaan yang baik, wawancara Anda akan memberikan informasi yang relevan dan akurat sesuai tujuan.

Tentang Penulis

Picture of Lala
Lala

SEO Content Writer yang andal dengan kemampuan analisis tinggi terkait bidang HR dan mampu mengubahnya menjadi artikel informatif dan teroptimasi secara SEO.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Lala
Lala

SEO Content Writer yang andal dengan kemampuan analisis tinggi terkait bidang HR dan mampu mengubahnya menjadi artikel informatif dan teroptimasi secara SEO.

Artikel Terbaru