Arti Job Dissatisfaction: Ketidakpuasan Kerja, Perlukah HR Khawatir?

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

ketidakpuasan kerja
Isi Artikel

Job dissatisfaction atau ketidakpuasan kerja adalah masalah yang sering muncul di lingkungan kerja saat ini. 

Banyak karyawan merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka. Hal ini tentunya bisa berdampak buruk pada produktivitas, kesejahteraan, dan keberlanjutan perusahaan di masa yang mendatang. 

Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang ketidakpuasan kerja, mengetahui tanda-tanda, dampak, serta peran HR dalam mengatasi ketidakpuasan ini.

 

 

Apa itu Job Dissatisfaction?

Job dissatisfaction adalah kondisi di mana karyawan merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka. Hal ini terjadi ketika harapan yang mereka miliki terhadap suatu pekerjaan tidak terpenuhi.

Ketidakpuasan kerja ini dapat menghasilkan persepsi negatif terhadap pekerjaan dan perusahaan tempat mereka bekerja. Pemikiran yang terlanjur negatif tersebut dapat mengurangi motivasi dan komitmen mereka terhadap pekerjaan yang dijalani.

Rasa ketidakpuasan ini dapat muncul dari beberapa faktor, dari lingkungan kerja yang negatif, manajemen yang buruk, kurangnya pengakuan, dan gaji yang rendah.

 

Tanda-Tanda Ketidakpuasan Kerja

Tanda-tanda ketidakpuasan kerja menjadi indikator sikap yang dapat diperhatikan pada karyawan ketika mereka terlihat tidak puas dengan pekerjaan mereka.

Berikut adalah tanda-tanda dari job dissatisfaction:

 

1. Kurangnya Minat dan Antusiasme

Karyawan yang tidak puas dengan pekerjaan cenderung kehilangan minat dan antusiasme, terlihat tidak tertarik, dan sering kali teralihkan oleh aktivitas lain.

Misalnya, mereka mungkin saja bisa beralih kepada hal-hal lain seperti bermain ponsel, keluar dari ruang kerja, atau bahkan melamun.

Ketidakpuasan ini dapat mengakibatkan kurangnya motivasi untuk berkinerja baik, sehingga mereka mudah teralihkan oleh aktivitas lain yang lebih menarik.

 

2. Penundaan

Job dissatisfaction dapat membuat karyawan menunda pekerjaan karena mereka berharap pekerjaan tersebut tidak perlu dilakukan. 

Mereka menunggu hingga menit terakhir untuk menyelesaikannya sebagai cara mengatasi ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang harus dilaksanakan.

 

3. Keterlambatan dan Ketidakhadiran

Karyawan yang tidak puas cenderung sering terlambat atau absen, mencerminkan kurangnya motivasi untuk hadir dan melakukan tugas-tugasnya.

Keterlambatan dan ketidakhadiran ini dapat mengganggu jadwal kerja dan mempengaruhi produktivitas tim secara keseluruhan.

 

4. Penurunan Kinerja

Ketika karyawan merasa tidak puas, produktivitas mereka cenderung menurun. Hasilnya, output pun kurang baik,  dan hanya melakukan hal-hal minimum yang diperlukan.

Mereka mungkin saja hanya melakukan pekerjaan yang cukup untuk memenuhi persyaratan, tanpa berusaha untuk mencapai hasil yang lebih baik.

 

5. Stres dan Hal-Hal Negatif

Job dissatisfaction dapat menyebabkan stres berkelanjutan dan sikap negatif terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja. Hal ini karena karyawan cenderung mengeluh dan mudah tersinggung.

Sikap negatif seperti ini biasanya dapat muncul karena mereka merasa frustasi dengan situasi di tempat kerja yang tidak memenuhi harapan mereka.

 

Dampak Kepuasan Dan Ketidakpuasan Kerja

job dissatisfaction
Dampak Ketidakpuasan Kerja

 

Kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja memiliki dampak yang signifikan pada individu dan organisasi.

Job satisfaction atau kepuasan kerja mengarah pada karyawan yang merasa puas, termotivasi, dan terlibat dalam pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mengarah pada karyawan yang merasa puas, termotivasi, dan terlibat dalam pekerjaan mereka.

Di sisi lain, ketidakpuasan kerja dapat berdampak buruk. Karyawan yang merasa tidak puas cenderung kurang termotivasi, kurang produktif, dan mungkin mencari pekerjaan lain. 

 

Dampak Kepuasan Kerja

Adanya kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan tentu saja mendatangkan banyak dampak positif, seperti berikut ini:

 

  • Peningkatan Produktivitas

Karyawan yang puas dengan pekerjaan mereka cenderung lebih produktif. Mereka memiliki motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan tugas dengan baik dan berkontribusi positif terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

 

  • Meningkatkan Reputasi Perusahaan

Kepuasan kerja karyawan menciptakan citra positif bagi perusahaan. Kepuasan ini dapat mempengaruhi persepsi pelanggan, mitra bisnis, dan calon karyawan tentang organisasi.

 

  • Mengurangi Tingkat Turnover

Karyawan yang puas cenderung lebih cenderung untuk tetap berada dalam organisasi. Hal ini mengurangi tingkat turnover dan biaya yang terkait dengan pelatihan dan perekrutan karyawan baru.

 

  • Mengurangi Stress Kerja

Kepuasan kerja berkontribusi pada kesejahteraan psikologis karyawan. Mereka merasa lebih bahagia, lebih rendah tingkat stres, dan memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi.

 

  • Lebih Berkomitmen dalam Pekerjaan

Ketika seorang karyawan merasa lebih berkomitmen dalam pekerjaannya, ini membawa dampak positif yang signifikan pada tingkat kepuasan kerja.

Komitmen dalam pekerjaan menciptakan motivasi yang tinggi. Hal ini juga memacu karyawan untuk memberikan yang terbaik, dan merasa memiliki peran yang lebih penting dalam mencapai tujuan organisasi

 

Dampak Ketidakpuasan

Sebaliknya, jika karyawan merasa tidak puas dengan pekerjaannya. Ada sejumlah dampak negatif yang sangat terasa di perusahaan. Berikut ini di antaranya:

 

  • Kehilangan Minat

Ketidakpuasan kerja dapat menyebabkan karyawan kehilangan keterlibatan emosional dan dedikasi terhadap organisasi. 

Hal ini mengakibatkan kurangnya motivasi untuk bekerja ekstra keras atau berpikir kreatif untuk mendukung perusahaan.

 

  • Produktivitas Menurun

Job dissatisfaction mengakibatkan penurunan produktivitas karena karyawan yang tidak puas lebih fokus pada mengungkapkan ketidakbahagiaan mereka daripada tugas-tugas mereka.

Hal ini dapat mengganggu perhatian rekan kerja dan menghasilkan pekerjaan yang di bawah standar.

 

  • Peningkatan Turnover

Memecat karyawan yang tidak puas bisa tampak sebagai solusi karena hal tersebut berpotensi menyebabkan kehilangan karyawan yang memiliki kinerja tinggi. 

Tingkat turnover yang tinggi juga berdampak buruk pada retensi karyawan dan biaya yang tinggi.

 

  • Dampak Buruk Terhadap Reputasi Bisnis

Perilaku karyawan yang tidak bahagia dapat mencerminkan negatif pada perusahaan Anda. 

Mereka mungkin tidak bersikap ramah terhadap pelanggan, pesaing, atau pelamar kerja, sehingga berpotensi merusak reputasi perusahaan Anda.

 

Baca Juga: Apa Itu Employee Satisfaction dan Prinsip di Dalamnya

 

Perlukah HR Khawatir dengan Ketidakpuasan Kerja?

Job dissatisfaction adalah perhatian serius bagi HR. Pasalnya, beberapa konsekuensi atau dampak buruk dapat terjadi apabila ketidakpuasan ini tidak ditangani secara tepat.

Misalnya, karyawan yang tidak puas cenderung kurang produktif dan bisa meningkatkan turnover rate karyawan.

Ketidakpuasan ini kemudian juga dapat merusak citra perusahaan, memengaruhi budaya kerja, dan menciptakan ketegangan di lingkungan kerja. 

Oleh karena itu, HR harus memantau tanda-tanda ketidakpuasan dan berupaya untuk mengatasi masalah tersebut sejak dini.

Upaya HR dalam mengelola dan mengurangi job dissatisfaction akan membantu menjaga karyawan tetap termotivasi, produktif, dan setia terhadap perusahaan.

Apabila upaya HR tersebut berhasil,  hasil tersebut nantinya akan mendukung kesuksesan untuk jangka panjang perusahaan.

 

Cara Mengatasi Ketidakpuasan Kerja

Ketidakpuasan kerja yang dirasakan karyawan tentu saja tidak bisa diabaikan begitu saja. HR dan manajemen perusahaan perlu mengambil tindakan segera untuk mengatasi hal ini. Berikut ini beberapa cara mengatasi ketidakpuasan kerja, antara lain:

 

1. Berikan Apresiasi Kepada Karyawan

Survei Glassdoor menunjukkan bahwa 53% karyawan percaya bahwa menerima lebih banyak apresiasi dari atasan mereka akan membuat mereka bertahan lebih lama di tempat kerja.

Berikut ini beberapa ide untuk menciptakan budaya apresiasi di tempat kerja:

 

  • Dorong para manajer untuk menunjukkan sikap ramah dan penuh perhatian kepada stf.
  • Manajer harus mampu menunjukkan penghargaan kepada karyawan dengan pujian lisan saat itu juga untuk menghargai keterampilan dan ide karyawan.
  • Hindari sikap pilih kasih.
  • Terapkan program apresiasi karyawan dan evaluasi program yang sudah ada.
  • Berikan penghargaan berkala, seperti makan siang gratis, acara di tempat kerj, atau outing.

 

2. Berikan Gaji yang Kompetitif

Jika seorang karyawan berpikir bahwa kompensasi mereka tidak sesuai dengan kinerja mereka, mereka akan merasa kurang dihargai. Mereka mungkin juga akan menyalahkan pekerjaan mereka atas kesulitan keuangan yang mereka hadapi.

Karyawan pun tidak akan segan menerima tawaran pekerjaan baru dengan gaji yang lebih menarik.

Maka dari itu, penting sekali bagi perusahaan untuk memberikan gaji yang kompetitif.

Selain itu, rancanglah strategi penggajian dan kompensasi yang menawarkan bonus kinerja dan promosi untuk mendukung jenjang karier karyawan.

Bila saat ini perusahaan belum memungkinkan untuk menaikkan gaji, Anda dapat mencari cara-cara kreatif untuk memberikan penghargaan kepada karyawan, seperti:

 

  • Jam dan hari kerja yang fleksibel
  • Istirahat makan siang yang lebih lama
  • Hari libur tambahan

 

3. Dukung Pengembangan Manajer

Hubungan yang dimiliki karyawan dengan manajemen menjadi penentu terhadap perasaan mereka tentang pekerjaan.

Ketika karyawan tidak menyukai cara mereka diawasi atau tidak mempercayai manajer mereka, kesetiaan mereka mulai terurai. Kemudian mereka cenderung tidak puas dengan peran mereka dan bahkan bisa menjadi pembangkang.

Oleh karena itu, manajemen perlu mendukung pengembangan manajer dengan memberikan pelatihan yang tepat guna.

 

4. Buat Jenjang Karier yang Terbuka Bagi Karyawan

Setiap karyawan memiliki aspirasi kerja untuk maju. Ketika karyawan memiliki career path yang jelas maka mereka pun akan senang di perusahaan.

Perusahaan dapat memperkuat pengembangan karier karyawan dengan menyediakan jenis-jenis peluang karier seperti:

 

  • Internal mobility
  • Memberikan pelatihan dan pengembangan
  • Program promosi
  • Program mentoring

 

Kesimpulan

Secara kesimpulan, job dissatisfaction adalah isu yang penting bagi perusahaan. Dampak negatifnya dapat meluas ke berbagai aspek, termasuk produktivitas, retensi karyawan, dan reputasi perusahaan. 

Peran HR sangat penting dalam mengidentifikasi, mengatasi, dan mencegah ketidakpuasan kerja sangat krusial demi menjaga perkembangan perusahaan untuk jangka panjang. 

Dengan mengambil tindakan yang tepat dan proaktif, HR dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan memastikan bahwa karyawan tetap termotivasi dan berkontribusi secara maksimal.

Salah satu cara untuk mengatasi ketidakpuasan kerja adalah melibatkan data dalam proses pengambilan keputusan dan penyusunan strategi HR.

Untuk mendapatkan data terkait kegiatan human resource yang berlangsung di perusahaan, penggunaan Software HRIS LinovHR sangat bisa diandalkan. Didukung modul dan fitur yang lengkap, HRIS LinovHR tidak hanya membantu mengelola berbagi tugas HR tapi juga menyediakan data dan laporan penting terkait manajemen SDM.

 

LinovHR

 

Dilengkapi dengan dashboard yang lengkap, membuat HR dapat dengan mudah memahami segala data terkait human resource.

Tingkatkan kepuasan karyawan dengan solusi yang efektif dan efisien bersama LinovHR.

Ayo ajukan demo gratisnya sekarang!

Tentang Penulis

Picture of Lala
Lala

SEO Content Writer yang andal dengan kemampuan analisis tinggi terkait bidang HR dan mampu mengubahnya menjadi artikel informatif dan teroptimasi secara SEO.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Lala
Lala

SEO Content Writer yang andal dengan kemampuan analisis tinggi terkait bidang HR dan mampu mengubahnya menjadi artikel informatif dan teroptimasi secara SEO.

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter