Apa Tujuan Karir Anda? Ini 7 Contoh Jawabannya Saat Wawancara

.

Newslater

Newsletter

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

tujuan karir
Isi Artikel

 

Tujuan karir adalah sesuatu yang perlu dimiliki oleh semua karyawan. Terlebih lagi jika Anda adalah seorang karyawan baru.

Mengapa seorang karyawan perlu membuat tujuan yang jelas? Bagaimana caranya, serta apa saja contohnya? Tulisan ini mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. 

 

Pengertian Tujuan Karir

Tujuan karir adalah apa saja rencana-rencana Anda ke depan saat bekerja, hal apa saja yang ingin Anda capai, atau bisa jadi jenjang karir apa yang ingin Anda raih. Biasanya hal ini ditanyakan saat proses wawancara.

Pertanyaan HRD mengenai “Apa tujuan karir Anda ke depan?” adalah pertanyaan rutin namun seringkali menjadi momok bagi calon karyawan. 

Sebetulnya hal ini wajar adanya karena perusahaan ingin mengetahui apakah Anda memang orang yang mereka cari atau tidak.

Sebab jika tujuan Anda tidak jelas maka perusahaan akan meragukan motivasi dan semangat Anda dalam bekerja nantinya.

 

Berikut adalah contoh tujuan karir yang bisa Anda adaptasi:

  • Menetapkan target yang jelas: Misalnya dalam 1 tahun pertama Anda akan meraih penjualan sekian unit.
  • Membuat rencana harian: Anda memberikan pola kerja yang akan dilakukan setiap hari untuk meraih tujuan besar di akhir tahun. 
  • Membuat evaluasi secara mandiri: Anda membuat evaluasi terhadap kinerja Anda setiap bulan.
  • Berkembang bersama perusahaan: Dalam artian terjadi interaksi yang saling memberi kemajuan antara Anda dan perusahaan. 
  • Tujuan yang spesifik: Contohnya “Pada periode ini saya akan mendapatkan client baru dari luar kota’, “penjualan bulan ini harus meningkat sebesar 3% dibandingkan bulan sebelumnya”. 

 

Tips dan Contoh Menjawab Ketika Ditanya “Apa Tujuan Karir Anda”

Di dalam sesi wawancara kerja, HR biasanya akan menanyakan Anda “Apa tujuan karir Anda?” Pertanyaan ini sendiri diajukan HR untuk mengetahui sejauh apa motivasi kerja dan perencanaan karier Anda ke depannya.

Agar Anda dapat memberikan jawaban yang memuaskan HRD, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda coba saat ditanya tujuan karir:

 

1. Cobalah Jujur dan Spesifik

Berikan jawaban yang jujur dan spesifik. Hindarilah memberikan jawaban yang terlalu ambigu seperti “Saya ingin ada di posisi tinggi” atau “Saya ingin sukses”.

Cobalah untuk berikan tujuan karier yang berkaitan langsung dengan bidang pekerjaan yang Anda lamar.

Sebagai contoh, jika Anda melamar posisi sales, Anda bisa menjawab “Tujuan karier saya dalam jangka panjang adalah ingin menjadi manajer sales yang membawa inovasi di perusahaan ini.

Saya ingin mampu mengembangkan strategi pemasaran yang kreatif dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan”.

 

2. Jelaskan Tujuan Jangka Pendek

Anda juga bisa menjawab pertanyaan tujuan karier dengan tujuan yang hendak Anda capai dalam jangka pendek ini, seperti “Di dalam waktu dekat tujuan karir saya adalah mampu menjalankan tugas sebagai R&D produk di perusahaan ini, dan mempraktikkan semua ilmu dan pengalaman saya dalam bidang ini”.

Jawaban seperti ini akan memberikan kesan kepada HRD bahwa Anda sungguh-sungguh menginginkan posisi ini.

 

3. Jawab Sesuai dengan Relevansi Perusahaan

Selanjutnya Anda juga bisa memberikan jawaban berkaitan dengan perusahaan yang dilamar. Untuk melakukan hal ini, pastikan Anda melakukan riset tentang perusahaan sebelum wawancara.

Di dalam riset tersebut cobalah identifikasi nilai-nilai, visi dan misi perusahaan, serta bidang di mana perusahaan ingin berkembang.

Gunakanlah informasi ini untuk menyusun jawaban yang menunjukkan relevansi tujuan karir dengan tujuan perusahaan.

Misalnya “Saya menyadari bahwa perusahaan ini sedang berencana melakukan ekspansi global. Ini sejalan dengan tujuan saya yang ingin menjadi ahli dalam manajemen lintas budaya, dan saya yakin dengan pengalaman dan ilmu yang saya punya saya bisa berkontribusi”.

 

4. Jelaskan Target Karier

Berikan jawaban yang percaya diri dan ceritakan apa saja target dalam karier yang ingin Anda capai.

Tunjukkan rasa optimisme dengan memberikan jawaban seperti ini “Tujuan karier saya, dalam 3 tahun saya bisa menjadi manajer keuangan di perusahaan ini”.

Walau terdengar sederhana, namun jawaban ini akan menunjukkan kepada HR bahwa Anda memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

 

5. Ceritakan Perkembangan Pribadi

Tips menjawab apa tujuan karir Anda selanjutnya adalah dengan menyampaikan perkembangan pribadi yang ingin dicapai.

Coba tunjukkan bahwa Anda memiliki komitmen tinggi untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan.

Misalnya, “Saya memiliki tujuan untuk terus mampu mengembangkan keterampilan leadership dan mengikuti berbagai pelatihan untuk mampu menjadi pemimpin yang inspiratif dan mampu mengarahkan tim”.

 

6. Rencana Jangka Panjang

Berikutnya, Anda juga dapat menjawab dengan menyertakan rencana jangka panjang. Jawaban ini akan menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang memiliki visi karier yang jauh.

Anda dapat menjawab dengan “Tujuan jangka panjang karier saya adalah mampu memimpin departemen web developer di perusahaan ini”.

 

7. Contohkan Keahlian pada Industri yang Dilamar

Anda dapat menjawab pertanyaan tujuan karir dengan memberikan contoh keahlian dan pengalaman yang Anda miliki.

Melakukan hal ini akan membuat HRD tahu bahwa Anda memang memiliki pemahaman dalam bidang yang Anda lamar.

Selain itu, ini juga akan memberikan nilai lebih bagi perusahaan.

Anda bisa menjawab dengan “Tujuan karier saya adalah ingin mematangkan pengalaman kerja saya sebagai software engineer.

Berkaitan dengan ini, selama bekerja di sini saya akan memberikan kontribusi terbaik dengan pengalaman saya serta terus belajar lebih baik”.

 

8. Hindari Melebih-lebihkan

Menjual diri saat wawancara memang hal yang perlu, namun hindari untuk melebih-lebihkan diri, terutama saat menjawab apa tujuan karir.

Anda bisa saja menjawab apa yang ingin Anda capai, target yang Anda kejar, dan menyebutkan segala pencapaian sebelumnya.

Namun, hindari untuk terjebak dan justru membuat Anda membual dan melebih-lebihkan hal tersebut padahal sebenarnya itu tidak terjadi.

 

9. Konsisten

Tips berikutnya, berikanlah jawaban yang konsisten dengan pengalaman dan keterampilan yang dimiliki. Sampaikan tujuan karier yang memang realistis untuk dicapai dengan segala pengalaman dan keterampilan Anda.

 

10. Simpulkan Jawaban

Terkadang, saat kita mendapatkan pertanyaan tentang tujuan karier, kita akan menjawab dengan panjang lebar, dan terkadang jawaban kita bisa keluar dari konteksnya.

Nah, untuk memastikan HR dapat menangkap poin dari jawaban Anda, cobalah berikan kesimpulan di akhir jawaban. Simpulkan hal yang paling menarik dari jawaban yang Anda utarakan.

 

Cara Membuat Tujuan Karir

Cara membuat tujuan karir
Cara Membuat Tujuan Karir

 

Ada beberapa cara membuat tujuan karir yang bisa Anda lakukan. Berikut ini cara-cara yang bisa Anda jadikan ide untuk menentukan langkah Anda ke depan. 

 

1. Evaluasi Diri

Ini adalah langkah paling penting. Saat menentukan tujuan, yang perlu Anda ketahui adalah kondisi diri Anda.

Tanyakan dan evaluasi apa saja kelebihan dan kekurangan Anda. Apakah kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dapat mempengaruhi karir. Dampak apa yang mungkin akan terjadi jika kekurangan Anda tidak diperbaiki. 

 

Baca Juga : Cara Menilai diri Sendiri Melalui Self Evaluation

 

2. Konsultasikan dengan Orang yang Bisa Dipercaya

Setelah Anda menilai potensi diri Anda langkah terbaik berikutnya adalah berbicaralah kepada orang lain.

Terutama kepada orang yang sudah memiliki pengalaman dalam bidang karir. Anda bisa mencari teman atau saudara atau siapapun yang memiliki pengalaman dalam bidang tersebut. 

 

3. Membuka Jaringan Baru

Di masa serba cepat ini, penting sekali bagi Anda untuk memperluas jaringan atau networking. Sebab, jika posisi Anda saat ini dirasa tidak sesuai dengan tujuan Anda, maka Anda bisa segera mencari wadah baru untuk mengembangkan diri.

Membuka jaringan baru sekaligus berfungsi untuk membuka peluang baru yang bisa memaksimalkan potensi yang Anda miliki. 

 

4. Tentukan Timeline

Saat menentukan sebuah tujuan penting sekali menentukan batas waktu. Hal ini krusial karena jika Anda belum meraih target yang ingin dicapai Anda bisa melakukan evaluasi atau alasan tidak tercapainya tujuan Anda tersebut karena kualitas Anda atau ada masalah dari perusahaan.

Misalnya dalam 2 tahun Anda mencanangkan untuk meraih posisi jabatan supervisor, atau selama 6 bulan pertama Anda mampu menyelesaikan pekerjaan yang sebelumnya tidak selesai.

Tentukan timeline sesuai kemampuan dan keahlian Anda. 

 

Baca Juga: Menentukan Target Kerja Dengan Metode SMART

 

5. Anda Berkomitmen Terhadap Tujuan Karir

Memulai seringkali sulit. Namun, untuk tetap berkomitmen untuk meraih tujuan juga seringkali bukan hal mudah.

Banyak hal yang mungkin dapat mengganggu atau membuat Anda ragu. Apakah dari internal diri Anda atau faktor eksternal? Apakah Anda siap berkomitmen untuk meraih tujuan karir yang Anda miliki? 

Anda bisa mendefinisikannya sesuai dengan kondisi masing-masing individu.

 

6. Membuat Catatan

Mencatat perkembangan diri Anda merupakan hal yang sangat baik. Jika Anda memiliki catatan, Anda dapat melihat jelas sejauh mana Anda melangkah. Atasan Anda pun akan melihat Anda sebagai seseorang yang bertekad kuat untuk meraih prestasi tinggi.

Terlebih lagi jika Anda diskusikan catatan yang Anda miliki bersama orang-orang penting di perusahaan. Ketika berdiskusi akan terjadi brainstorming dan ide-ide Anda akan tersampaikan dengan baik. 

 

7. Melihat Prestasi yang Pernah Diraih

Untuk terus termotivasi Anda bisa menengok sedikit ke masa lalu.

Perhatikan pencapaian terbaik apa yang pernah Anda raih. Seperti apa kondisi dan pola kerja Anda saat berhasil meraih prestasi tersebut? Bidang apa yang Anda geluti waktu itu dan berapa lama Anda meraihnya?

Menengok keberhasilan di masa lalu dapat menjadi pijakan Anda ke depan untuk meraih prestasi serupa atau bahkan melampauinya.  

 

Baca Juga: Cara Belajar Efektif untuk Menjadi Karyawan Unggulan

 

8. Pelajari Perusahaan dengan Seksama

Bagi Anda karyawan baru sangat penting bagi Anda untuk mempelajari perusahaan dengan seksama.

Mulai dari pola kerja, prestasi dan peran perusahaan di bidangnya, kontribusi apa yang pernah diberikan perusahaan kepada masyarakat, sampai dengan bagaimana kultur perusahaan.

Dengan mempelajari perusahaan dengan seksama, Anda bisa membuat tujuan yang realistis sesuai dengan kondisi perusahaan. 

 

9. Beradaptasi dengan Lingkungan Kerja

Tujuan karir yang tinggi memang impian semua orang.

Namun Anda tetap harus ingat bahwa jika Anda baru bergabung maka hindari untuk menghantam apapun yang ada di depan Anda.

Sangat baik jika Anda memiliki idealisme namun Anda tetap harus menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja. 

Menyesuaikan diri bukan berarti “menyerah” dan mengikuti apa saja keinginan atasan. Justru dengan beradaptasi, Anda bisa mengetahui dengan baik apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan dan bagaimana Anda bisa berkontribusi terhadap kebutuhan itu. 

 

Dukung Perkembangan Karier Karyawan dengan Software Talent Management LinovHR

 

LinovHR

 

Pertanyaan tujuan karier menjadi pertanyaan umum yang diajukan perusahaan kepada para kandidatnya. Hal ini dilakukan bukan tanpa sebab.

Di sini perusahaan ingin menyelaraskan visi perusahaan serta melihat sejauh apa perkembangan karier yang diharapkan karyawan.

Dari mengajukan pertanyaan ini, nantinya perusahaan bisa melihat dukungan apa saja yang bisa diberikan perusahaan untuk karyawan tersebut, dan rencana karier seperti apa yang perlu dipersiapkan.

Untuk melakukan mendukung tujuan karier karyawan, perusahaan dapat memanfaatkan Software Talent Management LinovHR yang memiliki dukungan modul dan fitur yang lengkap dalam mendukung manajemen talenta.

 

Di dalam Software Talent Management LinovHR, perusahaan dapat memanfaatkan modul Career Path yang dapat digunakan untuk menyusun rencana jalur karier karyawan yang sudah bergabung. Di sini HR dapat mengatur jenjang karier apa saja yang perlu dilalui, HR juga bisa mengatur promosi, demosi, atau mutasi karyawan.

Dengan modul Performance Management, HR dan manajerial perusahaan bisa melihat seperti apa kinerja karyawan, apakah mereka berhak untuk dipromosikan.

Lalu, dengan modul Competency Management, HR bisa memutuskan kelayakan karyawan untuk mengisi suatu posisi yang ada di perusahaan, jika ternyata kompetensi yang dimiliki karyawan kurang relevan, HR bisa mengajukan asesmen atau meminta karyawan melakukan pelatihan.

Jika ternyata karyawan membutuhkan pelatihan, program pelatihan bisa langsung dilakukan di LMS Software LinovHR. Di sini perusahaan dapat mengelola, membuat, dan menjalankan pelatihan untuk karyawan secara daring dan bisa diakses di smartphone karyawan.

Seluruh modul ini saling terintegrasi sehingga akan memudahkan perusahaan dalam memberikan dukungan tujuan karier dari karyawan.

 

 Ayo ajukan demo gratis sekarang dan dapatkan penawaran istimewa untuk pengguna baru!

Tentang Penulis

Picture of Sukma Agustiani
Sukma Agustiani

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Newslater

Newsletter

Tentang Penulis

Picture of Sukma Agustiani
Sukma Agustiani

Artikel Terbaru

Telusuri informasi dan solusi HR di sini!

Subscribe newsletter LinovHR sekarang, ikuti perkembangan tren HR dan dunia kerja terkini agar jadi yang terdepan di industri

Newsletter