Dalam proses rekrutmen, tidak jarang HR sering menemukan kandidat yang melamar untuk posisi yang tampaknya tidak sesuai dengan pengalaman mereka. Kandidat dengan lamar belakang pertanian melamar posisi marketing, atau fresh graduate mencoba melamar ke posisi manajerial.
Apakah HR harus menolak secara langsung jika bertemu dengan kandidat dengan kondisi yang sama, atau ada ruang bagi HR untuk memberikan pelamar kesempatan lebih lanjut.
Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai alasan, risiko, dan strategi objektif dalam menilai kandidat yang tidak sesuai dengan pengalaman.
Key Takeaways
- Kandidat dengan pengalaman berbeda tidak selalu harus ditolak. Soft skills dan motivasi bisa jadi nilai tambah.
- HR dapat menggunakan metode objektif seperti tes, interview STAR, dan case study untuk menilai potensi kandidat.
Mengapa Banyak Kandidat Melamar di Posisi yang Tidak Sesuai Pengalaman Mereka?
Ada beberapa alasan mengapa kandidat berani melamar posisi yang tidak sesuai dengan pengalaman mereka. Beberapa kandidat mungkin sedang mencari tantangan dan pengalaman baru dengan berpindah jalur karir mereka.
Misalnya, seseorang dengan latar belakang teknis bisa saja tertarik untuk beralih ke posisi manajerial karena merasa memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik. Selain itu, tren dunia kerja saat ini menuntut fleksibilitas.
Tidak sedikit kandidat percaya bahwa keterampilan yang transferable seperti komunikasi, problem solving, dan leadership. Hal ini bisa diaplikasikan ke dalam berbagai bidang pekerjaan. Kandidat juga menjadi lebih berani mencoba peluang di luar zona nyaman mereka.
Risiko Menerima Kandidat yang Tidak Sesuai Pengalaman
Meskipun memiliki peluang, tentu saja menerima kandidat yang tidak sesuai dengan pengalaman mereka akan menimbulkan risiko yang perlu dipertimbangkan oleh HR. Salah satunya adalah kurva belajar yang lebih panjang.
Kandidat tanpa pengalaman yang relevan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk beradaptasi dengan tanggung jawab dan peran baru, hal ini yang berpotensi menurunkan produktivitas tim dari awal.
Selain itu, perusahaan juga akan menanggung biaya pelatihan tambahan serta risiko terjadinya turnover apabila kandidat merasa tidak cocok dengan pekerjaan baru mereka.
Kandidat yang tidak sesuai dengan pengalaman seringkali lebih cepat kehilangan motivasi jika ekspektasi kerja tidak sejalan dengan yang sudah terjadi, dan tentu hal tersebut merugikan perusahaan dalam jangka panjang.
Kapan Perusahaan Sebaiknya Memberi Kesempatan?
Tidak semua kandidat yang melamar dengan pengalaman yang tidak sesuai kayak untuk ditolak, beberapa dari mereka memiliki kondisi khusus dan membuat HR mempertimbangkan kandidat tersebut untuk lanjut pada tahap selanjutnya.
1. Soft Skill yang Memadai
Keterampilan transferable seperti komunikasi, manajemen waktu, leadership, problem solving, dan kemampuan analisis pada kandidat adalah bekal yang bisa mereka gunakan pada berbagai posisi.
Baca juga : Apa itu Soft Skill? Definisi, Manfaat dan Contohnya
Ketika seorang kandidat dengan pengalaman customer service melamar untuk posisi marketing, kemampuan komunikasi persuasifnya dapat berguna untuk menjalin relasi dengan klien.
Jika kandidat mampu menunjukkan hal tersebut secara konsisten dan membuahkan hasil, maka Anda sebagai HR wajib memberikan peluang meskipun kandidat memiliki latar belakang yang tidak sesuai.
2. Posisi yang Diperlukan tidak Rumit
Tidak semua posisi membutuhkan pengalaman teknis mendalam, beberapa diantaranya bisa dipelajari dalam waktu singkat melalui pelatihan internal atau mentoring.
Beberapa posisi administrasi membutuhkan ketelitian dan penguasaan software dasar yang bisa dipelajari lebih cepat dibandingkan posisi dengan keperluan teknis mendalam seperti programmer.
3. Motivasi dan Antusiasme Tinggi
Motivasi seringkali menjadi faktor pembeda yang cukup signifikan, beberapa kandidat benar-benar menunjukkan semangat mereka untuk belajar hal baru.
Keinginan untuk berkembang dan memiliki sikap pantang menyerah merupakan salah satu aset berharga bagi perusahaan. Motivasi tinggi dapat mengurangi perspektif kurangnya pengalaman dan bentuk adaptasi tinggi untuk menyesuaikan diri di tempat baru.
4. Perusahaan Butuh Perspektif Baru
Beberapa karyawan dari latar belakang yang berbeda cenderung membawa manfaat besar bagi perusahaan. Kandidat yang berasal dari bidang lain dapat membawa sudut pandang baru dan ide inovatif yang mungkin tidak terpikirkan oleh tim.
Seseorang dengan latar belakang desain grafis melamar ke bidang digital marketing, dan hal ini bisa membantu timbulnya kreativitas untuk memperkaya strategi pemasaran perusahaan.
Strategi HR dalam Menilai Kandidat yang Tidak Sesuai Pengalaman
Setelah mengetahui kapan waktu yang tepat bagi HR untuk memberikan peluang bagi kandidat dengan pengalaman yang tidak sesuai, berikut ini beberapa strategi HR dalam menilai kandidat yang tidak sesuai dengan pengalaman secara objektif.
1. Assessment Test
Assessment test atau tes kompetensi merupakan tes logika untuk menilai kemampuan dasar kandidat yang relevan dengan posisi yang dilamar.
Assessment test seperti tes logika untuk posisi analisis data dan tes simulasi pelayanan pelanggan untuk posisi customer service membuat HR tidak berfokus pada pengalaman sebelumnya, namun juga melihat kemampuan dasar untuk berkembang pada posisi yang kandidat lamar.
2. Interview STAR Method
Interview berbasis kompetensi dengan metode STAR memungkinkan HR menggali kandidat lebih dalam. HR dapat melihat bagaimana kandidat menghadapi tantangan, menyelesaikan masalah, dan berhasil mencapai target dalam pekerjaan sebelumnya.
3. Evaluasi Soft Skills
Soft skills seperti komunikasi, kerja sama tim, leadership, sampai dengan kemampuan beradaptasi adalah aspek penting keberhasilan dalam dunia kerja. HR dapat menilai apakah kandidat mampu bekerja sama dengan tim lintas fungsi.
Menilai fleksibilitas mereka saat dihadapkan dengan perubahan dan bagaimana cara mereka mengatasi tekanan tersebut. Kandidat dengan soft skills yang kuat cenderung lebih berharga bagi perusahaan dibandingkan kandidat yang hanya memiliki pengalaman teknis saja.
4. Berikan Simulasi & Case Study
Memberikan kandidat tugas untuk menyusun strategi pemasaran sederhana dan memecahkan masalah terkait kepuasan pelanggan merupakan salah satu cara efektif untuk menilai kandidat lebih dalam.
Hasil dari case study tersebut menunjukkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan pendekatan praktis kandidat terhadap masalah pekerjaan kandidat di luar pengalaman yang tidak sesuai dengan posisi yang dilamar.
Baca juga: Pendidikan Tidak Sesuai Pekerjaan: Apakah CV ini Layak Dipanggil Interview?
Maksimalkan Penilaian Kandidat bersama Software HRIS LinovHR!
Menghadapi kandidat yang tidak sesuai dengan pengalaman sebelumnya, sering kali membuat HR dilema dan cenderung memberikan penolakan secara langsung tanpa mempertimbangkan kandidat lebih dalam.

Gunakan Software HRIS dari LinovHR menggunakan fitur recruitment untuk penilaian kandidat secara objektif dan performance management untuk memantau perkembangan karyawan baru. Coba dengan demo gratis sekarang dan rasakan kemudahannya!