Dalam dunia kerja, istilah “remunerasi” mungkin belum begitu akrab bagi sebagian orang. Namun, penting untuk diketahui bahwa remunerasi adalah hak yang diterima oleh setiap pegawai, baik di sektor pemerintahan maupun swasta.
Sebelum menandatangani kontrak kerja, Anda dapat berkonsultasi dengan bagian HR perusahaan untuk memahami lebih lanjut tentang keuntungan yang akan Anda terima melalui remunerasi.
Besaran remunerasi dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti kebijakan perusahaan, regulasi pemerintah, dan permintaan pasar.
Dalam artikel ini, LinovHR akan membahas secara lengkap mengenai remunerasi, mulai dari pengertian, faktor yang memengaruhi besarannya, hingga manfaatnya.
Pengertian Remunerasi
Menurut Hasibuan (2012:115), remunerasi mencakup semua bentuk pendapatan yang diterima pegawai, baik dalam bentuk uang, barang, secara langsung maupun tidak langsung, sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Werther dan Davis (1982:278) menyatakan bahwa kompensasi adalah apa yang diterima karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan mereka, baik dalam bentuk upah per jam atau gaji berkala, dan biasanya dirancang serta dikelola oleh departemen personalia.
Flippo, juga dikutip oleh Hasibuan (2012:118), menyatakan bahwa upah adalah remunerasi yang memadai dan adil bagi karyawan atas kontribusi mereka terhadap tujuan organisasi.
Dari kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa remunerasi adalah segala sesuatu yang diberikan oleh perusahaan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan.
Remunerasi bisa berupa pembayaran tunai atau non-tunai, termasuk bonus, komisi, uang lembur, dan manfaat finansial lainnya. Selain itu, remunerasi juga mencakup tunjangan seperti asuransi kesehatan, mobil perusahaan, atau program pensiun.
Remunerasi bersifat fleksibel dan dapat diberikan pada waktu-waktu tertentu, seperti saat hari raya keagamaan atau ketika karyawan telah mencapai target tertentu.
Berbeda dengan gaji yang dibayar tetap tiap bulan berupa uang, sedangkan remunerasi bisa diberikan dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Sebagai hak karyawan, perusahaan wajib memenuhi remunerasi, dan karyawan disarankan untuk menanyakan detail remunerasi sebelum menandatangani kontrak kerja.
Tujuan Remunerasi
Perusahaan memberikan imbalan kepada karyawan bertujuan agar karyawan merasa diapresiasi dengan baik.
Sehingga karyawan merasa betah bekerja di perusahaan dan termotivasi untuk mengembangkan kinerjanya lebih bagus.
Di bawah ini adalah penjelasan lebih rinci mengenai tujuan remunerasi.
1. Meningkatkan Kualitas SDM
Pemberian imbalan atas keberhasilan kerja karyawan diharapkan mendorong karyawan untuk meningkatkan kualitas kerja.
Peningkatan kualitas kerja akan menghasilkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dalam perusahaan.
2. Motivasi Kerja Karyawan
Motivasi kerja karyawan agar mampu mengembangkan potensi diri dapat terpancing dengan memberikan imbalan. Hal ini juga bisa mewujudkan persaingan positif antar karyawan di perusahaan.
Perusahaan akan menilai kinerja dan motivasi kerja yang dimiliki karyawan agar membedakan mana karyawan yang memiliki motivasi tinggi dan mana karyawan yang memiliki motivasi kurang.
3. Mensejahterakan Karyawan
Karyawan yang menerima imbalan di luar gaji akan lebih sejahtera dibandingkan karyawan yang hanya menerima gaji.
Kesejahteraan karyawan akan semakin terjamin saat menerima penghasilan yang jauh lebih besar dari gaji sebelumnya. Hal ini juga akan membuat karyawan semakin bersemangat untuk berkontribusi lebih.
4. Menciptakan Keuntungan Perusahaan
Perusahaan akan memiliki keuntungan berupa meningkatnya pendapatan akibat kinerja karyawan yang semakin bagus.
Perusahaan dinilai mampu mengelola karyawannya dengan baik dan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk merekrut karyawan baru.
Baca Juga: Evaluasi Kinerja Praktis Berkat Software HRD LinovHR
Prinsip Remunerasi
Menurut Hiqma Nur Agustiningsih (Remunerasi, Kepuasan Kerja dan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Terhadap Kinerja Pegawai, 2023) ada lima prinsip. Berikut prinsip remunerasi:
- Sistem Merit yaitu penetapan penghasilan pegawai berdasarkan tingkat jabatan. Semakin tinggi jabatan maka memiliki lebih tinggi seseorang yang tidak memiliki jabatan.
- Adil. Pengertian adil yang dimaksudkan adalah jabatan dengan beban tugas dan tanggung jawab pekerjaan dengan bobot yang sama, dibayar sama. Sedangkan pekerjaan yang menuntut pengetahuan, keterampilan serta tanggung jawab yang lebih tinggi akan dibayar lebih tinggi.
- Layak. Artinya remunerasi dapat memenuhi kebutuhan hidup layak bukan lagi kebutuhan hidup minimal.
- Kompetitif. Memiliki arti bahwa remunerasi seorang pegawai memiliki gaji yang setara dengan pegawai yang memiliki kualifikasi yang sama di sektor lainnya.
- Transparan. Seorang pegawai memperoleh gaji dan tunjangan tanpa adanya penghasilan diluar gaji seperti gratifikasi.
Jenis-Jenis Remunerasi
Berikut adalah beberapa jenis remunerasi beserta penjelasannya yang perlu Anda ketahui:
1. Tunjangan
Tunjangan adalah tambahan dari gaji tetap yang diberikan kepada karyawan untuk memenuhi kebutuhan khusus atau memberikan insentif tambahan.
Jenis tunjangan yang umum meliputi tunjangan transportasi, tunjangan makan, tunjangan perumahan, tunjangan kesehatan, dan tunjangan pendidikan.
Tunjangan ini dapat berupa uang tunai atau bentuk lainnya seperti fasilitas atau jaminan tertentu.
2. Bonus
Salah satu contoh remunerasi yang diberikan kepada karyawan sebagai bentuk penghargaan atas pencapaian target atau kinerja yang baik adalah bonus.
Bonus biasanya berdasarkan hasil kerja individu, kelompok, atau perusahaan secara keseluruhan. Besaran bonus dapat ditentukan berdasarkan persentase dari gaji tetap atau dalam bentuk jumlah tetap.
3. Insentif Kinerja
Insentif kinerja adalah bentuk kompensasi yang diberikan kepada karyawan sebagai motivasi untuk mencapai atau melebihi target kinerja yang ditetapkan.
Contoh remunerasi ini dapat berupa bonus berdasarkan pencapaian target penjualan, produktivitas, efisiensi kerja, atau indikator kinerja lainnya.
Tujuannya adalah mendorong karyawan untuk memberikan hasil yang lebih baik dan meningkatkan kinerja perusahaan.
4. Komisi
Komisi adalah contoh remunerasi yang diberikan berdasarkan nilai penjualan yang karyawan atau sekumpulan karyawan hasilkan.
Biasanya diterapkan pada posisi-posisi penjualan atau pemasaran. Besaran komisi umumnya berdasarkan persentase dari nilai penjualan yang dilakukan oleh karyawan tersebut.
Baca Juga: Apa Itu Emotional Salary dan Contohnya
Faktor yang Mempengaruhi Besaran Remunerasi
Pemberian remunerasi biasanya diberikan bersamaan saat pembayaran gaji. Sistem perusahaan pun berbagai macam tergantung kondisi dan kebijakan perusahaan.
Di bawah ini adalah faktor yang dapat mempengaruhi sistem pemberian remunerasi yang biasa dilakukan oleh perusahaan.
1. Standar pendapatan perusahaan
Perusahaan yang menerapkan sistem berdasarkan pendapatan akan memberikan imbalan berbanding lurus dengan pendapatan perusahaan.
Semakin besar pendapatan perusahaan, semakin besar imbalan yang diberikan kepada karyawan.
2. Tanggung jawab pekerjaan
Besar tanggung jawab yang ditanggung oleh seorang karyawan dalam pekerjaannya juga mempengaruhi besaran remunerasi.
Pekerjaan dengan tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi biasanya akan mendapatkan kompensasi yang lebih besar karena risiko yang lebih tinggi dan dampak yang lebih besar terhadap kesuksesan perusahaan.
3. Kemampuan dan Prestasi
Karyawan yang memberikan nilai lebih bagi perusahaan atau berprestasi dinilai layak mendapatkan penghargaan dan imbalan.
Perusahaan selalu mempertimbangkan imbalan yang akan diberikan kepada karyawan berdasarkan kesesuaian hasil kerja atau kontribusinya kepada perusahaan.
Perusahaan yang mendapatkan keuntungan berkat kinerja karyawan pun bersedia memberikan imbalan kepada karyawannya.
4. Golongan
Ada tingkatan golongan karyawan khususnya dalam perusahaan besar, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan karyawan BUMN. Biasanya semakin tinggi tingkatan golongan pns, semakin tinggi kemampuan dan tanggung jawab yang dimiliki.
Oleh karenanya perusahaan mempertimbangkan untuk memberikan imbalan karena tanggung jawab dan tingginya kemampuan yang dimiliki.
5. Industri dan Pasar kerja
Besaran remunerasi juga dipengaruhi oleh industri dan pasar kerja tempat perusahaan beroperasi.
Setiap industri memiliki tingkat gaji yang berbeda-beda berdasarkan faktor-faktor seperti permintaan tenaga kerja, tingkat persaingan, dan situasi ekonomi.
Perusahaan juga harus mempertimbangkan besaran gaji yang kompetitif agar dapat menarik dan mempertahankan karyawan berkualitas.
Cara Menentukan Besaran Remunerasi Akurat dengan Software HRIS LinovHR
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pemberian remunerasi berdasarkan kinerja dan kemampuan karyawan untuk memberikan dampak positif untuk perusahaan.
Untuk menentukan apakah kinerja karyawan cukup layak untuk menerimanya atau tidak, perusahaan terlebih dahulu melakukan penilaian kinerja.
Biasanya penilaian kinerja dilakukan secara periodik. Perusahaan akan dengan mudah menilai apakah kinerja karyawan sudah baik atau belum.
Sayangnya, penilaian kinerja tak selalu berjalan mulus. Ada saja hambatan yang dihadapi HRD dalam penilaian kinerja.
Parameter penilaian sering kali mengalami bias karena pihak staf HRD melibatkan berbagai faktor yang sulit terukur seperti sikap, kepribadian, dan loyalitas karyawan.
Proses penilaian kinerja secara manual mengharuskan staf HRD harus mengisi lembaran formulir penilaian yang memakan banyak waktu.
Penilaian kinerja pun menjadi kurang akurat sehingga berpengaruh terhadap pemberian imbalan yang tidak tepat.
Pembayaran remunerasi biasanya bersamaan dengan payroll bulanan. Proses payroll melibatkan berbagai macam komponen berupa gaji, golongan karyawan, jabatan, lama waktu bekerja, jam kehadiran, pajak, dan lembur.
Proses payroll mengharuskan data komponen-komponen tersebut saling terintegrasi sehingga menghasilkan perhitungan yang cepat dan akurat. Integrasi data komponen payroll tidak didapatkan dalam proses payroll manual.
Akibatnya, imbalan yang seharusnya diterima oleh karyawan berprestasi menjadi terhambat karena proses perhitungan dan pengolahan data komponen payroll yang lama.
Untuk mempermudah perusahaan mengelola remunerasi, Aplikasi Penilaian Kinerja LinovHR siap membantu dengan menawarkan performance management yang mampu mengukur kinerja karyawan dengan tepat.
Proses penilaian kinerja karyawan dilakukan berbasis web dan akan membantu proses penilaian karyawan secara otomatis.
HRD juga tidak perlu kembali lagi berkutat kepada lembaran kertas evaluasi karyawan yang memakan banyak tempat.
Setelah dari proses penilaian kinerja, langkah selanjutnya adalah menghitung remunerasi melalui payroll.
Sistem Payroll yang ada dalam Software HRD dari LinovHR menawarkan berbagai kemudahan dalam mengelola komponen payroll. Pengelompokkan komponen payroll dilakukan berdasarkan jenis.
Kemudian seluruh komponen dapat diintegrasikan secara terpusat dan menghasilkan perhitungan otomatis yang cepat.
Tak hanya itu, Software Payroll dari LinovHR juga dapat menghasilkan laporan payroll yang komprehensif dan akurat.
Dengan payroll dan performance management dari Software LinovHR mampu membantu perusahaan dalam mengelola remunerasi lebih akurat.
Yuk, coba demo gratis Software HRIS LinovHR sekarang juga!