Scarcity Mindset: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Penerapannya

Reviewer

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Scarcity Mindset Pengertian, Manfaat, dan Strategi Penerapannya
Isi Artikel

Dalam dunia kerja yang penuh akan kekurangan seperti sumber daya, peluang, sampai denga waktu yang sering kali mempengaruhi cara seseorang dalam bertindak. Pola pikir dengan fokus pada kekurangan ini dikenal dengan istilah scarcity mindset. 

Pola pikir ini tidak jarang dipandang negatif oleh sebagian orang, akan tetapi bagi sebagian orang lainnya mindset ini dapat dikelola dengan baik dan bermanfaat terutama jika diterapkan dalam lingkungan kerja.

Artikel ini membahas lebih dalam mengenai pengertian scarcity mindset, manfaat penerapannya di lingkungan kerja, strategi penerapannya secara bijak, sampai dengan bagaimana solusi HR berbasis teknologi dapat mendukung transformasi mindset tersebut.

Key Takeaways

  • Scarcity mindset adalah pola pikir fokus pada keterbatasan, yang bisa memberi dampak negatif maupun positif di lingkungan kerja.
  • Scarcity mindset bermanfaat untuk mempertajam fokus, meningkatkan efisiensi, dan mendorong kolaborasi tim.
  • Strategi penerapannya mencakup penetapan batasan jelas, komunikasi transparan, serta dukungan HRIS seperti LinovHR
Mengajukan Demo

 

Pengertian Scarcity Mindset

Scarcity mindset atau mindset kekurangan merupakan pola pikir yang percaya bahwa sumber daya seperti waktu, uang, energi, kesempatan, serta pengakuan bersifat terbatas dan tidak pernah cukup.

Individu dengan pola pikir tersebut cenderung terus menerus fokus pada apa yang mereka tidak miliki atau kekurangan yang ada pada diri mereka. Scarcity mindset sering kali memicu perasaan takut, cemas, dan perilaku defensif seperti menyimpan segala hal secara berlebihan.

Namun di sisi lain, scarcity mindset dapat menghasilkan fokus yang tajam ketika seseorang memusatkan seluruh kapasitas mentalnya pada aspek yang paling mendesak dan mengorbankan perhatiannya pada hal lain.

Dalam lingkungan kerja, scarcity mindset bisa muncul ketika karyawan merasa bahwa peluang kenaikan jabatan yang terbatas dan anggaran untuk proyek sangat sempit hal ini menandakan waktu proyek tidak mencukup. 

Perasaan seperti tidak ada cukup waktu, dana, dan perhatian untuk semua ide yang sudah dikerahkan dapat membatasi kreativitas dan kolaborasi seseorang terutama dalam bekerja dengan tim. 

Manfaat Penerapan Scarcity Mindset dalam Lingkungan Kerja

Setelah mengetahui pengertian dari scarcity mindset, berikut ini beberapa manfaat penerapan scarcity mindset dalam lingkungan kerja yang wajib Anda ketahui.

1. Mempertajam Fokus dan Prioritas

Individu dan tim dipaksa memilih hal paling penting dan mendesak akibat keterbatasan persepsi, hal ini membantu menghindari proyek yang sudah separuh perjalanan dan terhindar dari to do list yang menumpuk tanpa solusi. 

Scarcity mindset membantu karyawan cenderung mengeksploitasi prioritas utama terlebih dahulu dan tidak terpencar ke banyak hal dalam sekaligus. 

2. Meningkatkan Efisiensi 

Saat sumber daya dianggap terbatas, tim dan individu cenderung mencari cara untuk memaksimalkan output dari input yakni penggunaan alat, waktu dan biaya menjadi lebih hemat dan selektif. 

3. Mengasah Kecakapan dalam Pengambilan Keputusan

Urgensi akibat persepsi keterbatasan memaksa pengambilan keputusan dilakukan secara cepat dan adaptif. Dalam situasi tersebut, tim akan terbiasa bekerja dengan batasan yang lebih tangkas dalam merespon sebuah tantangan. 

4. Membangun Rasa Waspada

Scarcity mindset membangun kewaspadaan terhadap potensi risiko apapun. Jika sesuatu bisa hilang, maka kita harus memiliki cadangannya. Hal ini membantu tim untuk selalu memonitoring pengeluaran, stok, beban kerja, dan kondisi proyek agar tidak melewati batas modal dan kapasitas. 

5. Memotivasi Tekanan Positif

Ketika “kelangkaan” dikelola dengan perspektif yang positif, mka tekanan untuk berbuat lebih dari yang tersedia bisa menjadi motivasi bagi tim agar menemukan cara-cara baru, mengeksplorasi efisiensi, dan menciptakan solusi alternatif. 

6. Mendorong Respon Kolaboratif

Kesadaran bahwa sumber daya sangat terbatas akan mendorong koordinasi tim lebih baik dan merencanakan mitigasi secara sistematis. Seperti berbagi sumber antar tim, membuat perencanaan skenario fallback, dan memprioritaskan proyek kritikal. 

Strategi Penerapan Scarcity Mindset dalam Lingkungan Kerja

Infografis Scarcity Mindset

Berikut ini beberapa strategi penerapan scarcity mindset dalam lingkungan kerja yang perlu Anda ketahui lebih dalam.

1. Menetapkan Batasan & Komunikasi Transparan

Agar keterbatasan tidak memicu kecemasan berlebihan, perusahaan perlu menetapkan batasan yang jelas seperti anggaran proyek, waktu penyelesaian, dan kapasitas tim. 

Terapkan komunikasi terbuka dengan menjelaskan bahwa batasan tersebut termasuk tantangan bukan kegagalan dan hal ini akan mengubah rasa terpaksa menjadi disiplin yang strategis.

2. Terapkan “Kelangkaan Sadar”

Perusahaan bisa mengubah cara pandang dengan mengubah keterbatasan sebagai pemicu inovasi karyawan. Hal ini membantu tim merasa tertantang untuk menemukan cara baru yang lebih efektif. 

3. Seimbangkan dengan Abundance Mindset 

Perusahaan perlu menyeimbangkan scarcity mindset dengan abundance mindset yang menekankan peluang dan potensi. Seperti memberi ruang apresiasi, peluang belajar, dan pengembangan diri agar karyawan tetap termotivasi. 

Baca juga : Abundance Mindset: Definisi, Fungsi, dan Penerapannya

4. Transparansi Kolaboratif

Tidak jarang pemikiran seperti tim Anda dengan tim lain dalam merebutkan sumber daya selama bekerja. Strategi yang sehat yakni membuka transparansi seperti tim A mengetahui bahwa tim B juga membutuhkan anggaran dan mendiskusikannya secara terbuka secara adil.  

5. Evaluasi & Review Berkala

Perusahaan harus melakukan review secara berkala mengenai apakah batasan tersebut masih relevan atau justru merugikan produktivitas tim. Sesi evaluasi bisa melibatkan diskusi terbuka dan memberikan feedback secara real-time. 

6. Gunakan Data untuk Pengambilan Keputusan

Salah satu kelemahan scarcity mindset adalah cenderung untuk mengambil keputusan secara terburu-buru karena keterbatasan waktu. Gunakan sistem berbasis data untuk memudahkan perusahaan dalam memastikan setiap keputusan tetap objektif dan tidak didasari pada rasa kekurangan. 

Kelola Scarcity Mindset bersama Software HRIS LinovHR!

Pengelolaan scarcity mindset dalam lingkungan kerja membutuhkan sistem yang dapat membantu perusahaan memantau performa, mengelola data karyawan, serta memastikan proses HR dapat berjalan secara efisien. 

Gunakan Software HRIS dari LinovHR dengan fitur absensi, payroll, sampai dengan performance management untuk memudahkan HR dan manajemen perusahaan dalam membuat keputusan berbasis data. 

Banner-Software-HRIS

Coba dengan demo gratis sekarang dan rasakan kemudahannya!

Tentang Penulis

Picture of Rifka Qonita
Rifka Qonita

Rifka Qonita adalah penulis konten dengan latar belakang komunikasi. Di LinovHR, ia membahas topik-topik HR, teknologi, dan dinamika dunia kerja modern.

Tentang Reviewer

aulyta-yasinta
Aulyta Yasinta

Aulyta Yasinta adalah seorang profesional HR dengan pengalaman dalam pengelolaan SDM dan pengembangan talenta. Di LinovHR, ia membahas strategi manajemen sumber daya manusia, tren HR terkini, serta praktik terbaik dalam membangun budaya kerja yang produktif dan berkelanjutan.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Rifka Qonita
Rifka Qonita

Rifka Qonita adalah penulis konten dengan latar belakang komunikasi. Di LinovHR, ia membahas topik-topik HR, teknologi, dan dinamika dunia kerja modern.

Tentang Reviewer

aulyta-yasinta
Aulyta Yasinta

Aulyta Yasinta adalah seorang profesional HR dengan pengalaman dalam pengelolaan SDM dan pengembangan talenta. Di LinovHR, ia membahas strategi manajemen sumber daya manusia, tren HR terkini, serta praktik terbaik dalam membangun budaya kerja yang produktif dan berkelanjutan.

Artikel Terbaru