Berganti-ganti Profesi dalam Waktu Singkat: Tanda Serbaguna atau Tidak Fokus?

Reviewer

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Berganti-ganti Profesi dalam Waktu Singkat Tanda Serbaguna atau Tidak Fokus
Isi Artikel

Dalam dunia kerja modern, fenomena kandidat dengan catatan sering berpindah profesi dalam waktu singkat bukanlah hal yang baru. Perubahan tren industri, peluang karir yang semakin terbuka, serta dorongan untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan passion.

Hal ini lah yang membuat banyak individu ingin mencoba berbagai bidang dalam kurun waktu yang singkat. Namun, hal ini juga menimbulkan pertanyaan bagi HR dan perusahaan seperti “Apakah sering berganti profesi mencerminkan fleksibilitas dan keahlian multitasking atau justru menggambarkan kurangnya fokus dan komitmen kandidat?”

Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai alasan kandidat sering berganti profesi dalam waktu singkat, kelebihan dan kekurangan sering berganti profesi, serta tips HR dalam menyikapi kandidat yang sering berganti profesi. 

Key Takeaways

  • Sering berganti profesi dapat meningkatkan fleksibilitas, memperluas pengalaman, dan membangun jaringan profesional.
  • Namun, fenomena ini juga menimbulkan risiko kurang fokus, minim keahlian mendalam, dan tingginya potensi turnover
Mengajukan Demo

Alasan Kandidat sering Berganti Profesi dalam Waktu Singkat

Tidak sedikit faktor yang mendorong kandidat untuk berganti profesi. Umumnya, hal ini tidak hanya berkaitan dengan gaji ataupun jabatan di perusahaan. Fenomena ini juga terbentuk akibat kebutuhan pribadi dalam diri kandidat. 

Seperti pengembangan diri dan kondisi lapangan kerja yang membutuhkan tenaga kerja serbaguna sebagai bagian dari strategi karir jangka panjang. Namun beberapa menganggap fenomena ini menandakan kurangnya konsentrasi individu dalam bekerja. 

Berikut ini beberapa alasan mengapa kandidat sering berganti profesi dalam kurun waktu yang singkat. 

1. Mencari Lingkungan Kerja yang lebih baik

Tidak sedikit karyawan meninggalkan pekerjaan karena merasa tidak cocok dengan budaya perusahaan sebelumnya. Lingkungan kerja yang kurang sehat, kurangnya dukungan dari pihak manajemen, dan minimnya kesempatan untuk berkembang bisa menjadi faktor utamanya. 

2. Mengejar Gaji & Benefit yang lebih Kompetitif

Faktor kompensasi masih menjadi alasan umum, kandidat yang merasa kurang dihargai secara finansial akan mencari perusahaan lain dengan gaji dan benefit yang lebih menarik dari perusahaan yang mereka tempati saat ini. 

3. Ketidakcocokan dengan Pekerjaan yang sedang Dijalani

Tidak jarang kandidat merasa pekerjaan yang sedang mereka jalani tidak sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Hal ini membuat mereka lebih cepat jenuh dan mengambil keputusan secara tiba-tiba untuk berpindah profesi. 

4. Kondisi Eksternal atau Ekonomi

Krisi ekonomi, restrukturisasi perusahaan, sampai dengan pemutusan hubungan kerja menjadi salah satu alasan kandidat terpaksa berpindah profesi lebih cepat dari rencana awal yang sudah mereka buat. 

Baca juga: Restrukturisasi Perusahaan, Ideal Atau Tidak?

5. Keinginan untuk Mengembangkan Diri

Kandidat yang ambisius sering berganti profesi untuk memperluas pengalaman, menambah keahlian baru, sampai dengan mencoba bidang yang berbeda dengan tujuan memperkaya portofolio karir mereka. 

Kelebihan dan Kekurangan sering Berganti Profesi

Sering berganti profesi dalam waktu singkat memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan dari fenomena tersebut. 

Kelebihan

1. Fleksibilitas & Adaptasi Tinggi 

Kandidat sudah terbiasa menghadapi tantangan baru, hal ini memudahkan mereka dalam penyesuaian diri dengan lingkungan kerja yang berbeda. 

2. Pengalaman yang Beragam

Perpindahan profesi memungkinkan kandidat memiliki perspektif yang luas dan pemahaman lintas industri. 

3. Jaringan yang Luas

Semakin banyak profesi yang dijalani, semakin luas juga koneksi profesional yang dimiliki dan bisa menjadi aset penting bagi perusahaan. 

Kekurangan

1. Kurang Fokus & Loyalitas

Riwayat pekerjaan yang singkat dapat menimbulkan kesan bahwa kandidat tidak memiliki komitmen jangka panjang selama masa karirnya. 

2. Kurang Keahlian yang Mendalam

Terlalu sering berganti profesi membuat kandidat tidak mempunyai spesialisasi yang kuat dan spesifik dalam satu bidang tertentu. 

3. Risiko Turnover Tinggi

Perusahaan tidak yakin untuk menerima kandidat dengan pola seperti sering berganti profesi, perusahaan beranggapan kandidat akan lebih cepat meninggalkan perusahaan jika ada peluang lainnya. 

Baca juga: Employee Turnover: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengatasinya

Tips HR Menyikapi Kandidat yang sering Berganti Profesi

Infografis Tips Menyikapi Kandidat yang Sering Berganti Profesi dalam Waktu Singkat

Bagi HR menghadapi kandidat dengan riwayat karir sering berganti profesi dalam waktu singkat membutuhkan strategi dan tips yang matang. Berikut ini beberapa tips HR dalam menyikapi kandidat sering berganti profesi. 

1. Lakukan Wawancara Mendalam

HR perlu menggali lebih dalam alasan dibalik setiap pergantian profesi. Apakah kandidat memiliki pola tertentu seperti pindah karena gaji ataupun karena mencari tantangan baru. Hal ini memberikan gambaran lebih jelas motivasi yang sebenarnya pada kandidat. 

2. Evaluasi Keterampilan yang ada

Walaupun kandidat sering berganti profesi dalam waktu singkat, kandidat mungkin memiliki transferable skills yang relevan dengan posisi yang dibutuhkan. Seperti kemampuan komunikasi, leadership, dan problem solving. 

3. Pertimbangkan Kebutuhan Perusahaan

Tidak semua perusahaan membutuhkan kandidat yang loyal selama bertahun-tahun. Untuk proyek jangka pendek dan posisi yang membutuhkan ide baru bisa menjadi peluang karir bagi kandidat yang sering berganti profesi dalam waktu singkat. 

4. Gunakan Data Pendukung

HR dapat memanfaatkan penerapan software HRIS untuk mencatat dan menganalisis rekam jejak kandidat secara objektif dan real-time, sehingga keputusan tidak hanya bergantung pada intuisi dan pandangan subjektif saja. 

Atasi Fenomena Kandidat Sering Berganti Profesi bersama LinovHR!

Pengelolaan proses rekrutmen, terutama saat kandidat memiliki riwayat karir sering berganti profesi dalam waktu singkat membutuhkan sistem real-time untuk membantu penilaian objektif bagi HR dan perusahaan. 

Banner-Software-HRIS

Gunakan Software HRIS dari LinovHR untuk membantu perusahaan dalam mencatat, menganalisis, sampai dengan pengelolaan data kandidat secara komprehensif. Coba dengan demo gratis sekarang dan rasakan kemudahannya!

Tentang Penulis

Picture of Rifka Qonita
Rifka Qonita

Rifka Qonita adalah penulis konten dengan latar belakang komunikasi. Di LinovHR, ia membahas topik-topik HR, teknologi, dan dinamika dunia kerja modern.

Tentang Reviewer

aulyta-yasinta
Aulyta Yasinta

Aulyta Yasinta adalah seorang profesional HR dengan pengalaman dalam pengelolaan SDM dan pengembangan talenta. Di LinovHR, ia membahas strategi manajemen sumber daya manusia, tren HR terkini, serta praktik terbaik dalam membangun budaya kerja yang produktif dan berkelanjutan.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Rifka Qonita
Rifka Qonita

Rifka Qonita adalah penulis konten dengan latar belakang komunikasi. Di LinovHR, ia membahas topik-topik HR, teknologi, dan dinamika dunia kerja modern.

Tentang Reviewer

aulyta-yasinta
Aulyta Yasinta

Aulyta Yasinta adalah seorang profesional HR dengan pengalaman dalam pengelolaan SDM dan pengembangan talenta. Di LinovHR, ia membahas strategi manajemen sumber daya manusia, tren HR terkini, serta praktik terbaik dalam membangun budaya kerja yang produktif dan berkelanjutan.

Artikel Terbaru