Proses beradaptasi dalam lingkungan kerja tidak hanya berlaku di hari pertama memulai, saat karyawan mengalami burnout dan kegagalan workplace resilience atau ketahanan pada tempat kerja merupakan hal yang wajib diketahui.
Menerapkan workplace resilience membantu perusahaan mempererat kerja sama tim saat berhadapan dengan kegagalan dan bangkit bersama untuk mengatasi masalah internal perusahaan.
Pentingnya mengembangkan bentuk pertahanan diri di tempat kerja, mengetahui dampak dari penerapan workplace resilience untuk karyawan, sampai dengan tips membangun ketahanan di tempat kerja. Semua akan Anda temukan pada artikel di bawah bersama rangkuman LinovHR secara lengkap.
Mengenal Workplace Resilience
Workplace resilience atau ketahanan di tempat kerja adalah keterampilan untuk kembali bangkit dari kegagalan dan membentuk kegagalan tersebut menjadi sebuah pembelajaran. Umumnya, bentuk pertahanan seperti pemecahan masalah yang dihadapi dengan tenang, tetap bersikap rasional, dan kembali pulih setelah menghadapi kesalahan internal perusahaan merupakan bentuk dari workplace resilience.
Perusahaan yang sudah melewati masa krisis ketika dilanda kegagalan sudah mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan mengelola permasalahan dengan baik dan tepat. Kemampuan workplace resilience tentu tidak mudah dilakukan dalam waktu yang singkat. Proses menerima kegagalan dan kembali pulih membutuhkan banyak dukungan emosional, perusahaan dapat membuka sesi konseling untuk mengurangi tekanan para karyawan.
Pentingnya Membangun Ketahanan di Tempat Kerja
Workplace resilience wajib diketahui oleh seluruh karyawan di dalam perusahaan, hal ini dibutuhkan agar karyawan mampu menemukan solusi terbaik ketika dihadapkan dengan kegagalan. Ketika perusahaan mengelola proyek besar dan mengalami kesalahan, karyawan tidak akan mengalami kebingungan yang panjang dan tetap bersikap profesional.
Membangun ketahanan di lingkungan kerja juga membantu karyawan mengasah kemampuan diri untuk terbiasa berhadapan dengan situasi “chaos”. Namun, sebaiknya hindari kesalahan berulang dan mulai merealisasikan kinerja yang lebih baik dengan optimis dan melihat tantangan di lain kesempatan sebagai peluang pembelajaran hal baru.
Baca juga : 7 Tips Adaptasi di Lingkungan Kerja Baru untuk Fresh Graduate
Dampak Penerapan Workplace Resilience terhadap Karyawan
Setelah mengetahui apa itu workplace resilience dan mengetahui pentingnya membangun ketahanan di tempat kerja. Anda wajib memahami dampak atau manfaat bagi karyawan jika menerapkan workplace resilience di lingkungan kerja.
1. Meminimalisir burnout
Karyawan yang tidak membangun ketahanan di lingkungan kerja, cenderung mudah stres atau burnout. Hal ini membutuhkan pengelolaan emosional yang tepat dengan memanfaatkan workplace resilience.
2. Membantu kesehatan mental
Penerapan workplace resilience melindungi karyawan dari serangan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan berlebih. Sehingga karyawan tetap bisa merehatkan diri, tanpa takut cemas dan khawatir selama bekerja.
3. Pengembangan produktivitas
Meskipun sering berhadapan dengan kegagalan, kemampuan karyawan yang menerapkan resilience cenderung lebih cepat beradaptasi dengan baik. Hal ini juga mempengaruhi tingkat produktivitas karyawan untuk tetap fokus pada solusi dan mengantisipasi pemecahan dari masalah yang akan datang.
4. Meningkatkan loyalitas
Penerapan resilience meninggalkan kesan baik dari karyawan kepada perusahaan, karyawan merasa mampu beradaptasi dengan tantangan di lingkungan kerja. Hal ini membantu karyawan untuk bertahan pada perusahaan dan meningkatkan ketertarikan karyawan terhadap perusahaan.
5. Mendukung kemampuan adaptif
Karyawan yang sudah beradaptasi dengan tantangan dalam lingkungan kerja, umumnya memiliki kemampuan resilience yang baik ketika berhadapan kembali dengan permasalahan yang lebih besar. Akan tetapi karyawan sudah memiliki pengalaman dan lebih percaya diri untuk menghadapi tantangan tersebut.
Tips Membangun Ketahanan di Tempat Kerja
Dampak yang diperoleh dari penerapan workplace resilience untuk karyawan, tentu membantu perusahaan untuk terus berkembang. Dukungan dari perusahaan merupakan tips utama mengembangkan kemampuan resilience yang baik di lingkungan kerja. Berikut beberapa tips perusahaan membangun kemampuan ketahanan untuk karyawan di tempat kerja.
1. Mendorong karyawan untuk berkembang
Perusahaan yang menunjukkan dukungannya ketika karyawan berhadapan dengan masalah, membantu meningkatkan reputasi positif perusahaan. Saat mengalami kegagalan, karyawan sangat membutuhkan motivasi untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan tantangan.
2. Mengadakan pelatihan emotional intelligence
Selanjutnya, perusahaan bisa mengadakan workshop atau pelatihan dengan topik utama yakni emotional intelligence. Dengan workshop, karyawan menilai perusahaan berusaha membantu perkembangan adaptasi di lingkungan kerja dengan baik.
3. Apresiasi pencapaian
Menghargai segala bentuk proses dan pencapaian karyawan, tips ini menumbuhkan rasa percaya diri terhadap karyawan dan termotivasi untuk menghadapi tantangan selanjutnya dengan pola pikir yang positif.
Baca juga : Slow Living: Cara Efektif Karyawan untuk Menjaga Keseimbangan
Mengetahui workplace resilience dan menerapkannya dalam lingkungan kerja, membantu perusahaan untuk terus berkembang apabila dihadapkan dengan tantangan yang lebih besar dan mendukung kemampuan adaptif karyawan agar lebih percaya diri dan tanggap saat mengalami kegagalan.