Di tengah tekanan mencari kandidat terbaik, sering kali rekruter terlalu fokus pada kompetensi teknis dan lupa satu hal penting yaitu mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
Padahal, active listening bukan hanya soal kemampuan mendengarkan, ini adalah kunci untuk memahami kandidat secara utuh, membangun kepercayaan kandidat, dan menemukan potensi tersembunyi yang tak tertulis di CV.
Dalam artikel ini, kita bahas mengapa keterampilan ini esensial bagi rekruter, dan bagaimana skill sederhana ini dapat meningkatkan kualitas rekrutmen secara signifikan.
Apa itu Active Listening
Active listening adalah keterampilan mendengarkan secara penuh perhatian, mencakup perhatian pada kata-kata, nada suara, bahasa tubuh, serta konteks emosional. Artinya, kita benar-benar sadar dan berkonsentrasi penuh untuk menangkap maksud dari apa yang orang lain katakan. Ini berbeda bila dibandingkan dengan kegiatan sekadar mendengar apa yang orang lain sampaikan (passive listening).
Tujuan active listening adalah untuk memahami secara mendalam apa yang orang lain sampaikan dan menghindari adanya kesalahpahaman.
Kemampuan ini sangat penting bagi seorang HR terutama rekruter untuk benar-benar memahami para kandidat dan menemukan talenta terbaik di antara banyaknya pelamar.
Pentingnya Skill Active Listening pada Rekruter
Dalam mencari kandidat terbaik, salah satu tahapan rekrutmen yang paling efektif adalah tahap interview. Pada tahap ini, seorang recruiter dapat menggali lebih dalam potensi yang dimiliki oleh para kandidat.
Umumnya hal-hal yang dituliskan di dalam CV adalah kemampuan teknis dan pencapaian para pelamar. Namun, dalam sesi interview, HR dapat menanyakan mengenai latar belakang, minat, dan bahkan melihat karakter seseorang. Untuk itu, dalam sesi inilah kemampuan active listening dibutuhkan.
Agar dapat mengenali kandidat yang sedang diajak berbicara, kita perlu mendengarkan mereka secara sungguh-sungguh. Selain menghindari kesalahpahaman, kita juga mendapatkan pemahaman secara utuh dan dapat melihat potensi sesungguhnya dari setiap kandidat pelamar.
Tips Tingkatan Kemampuan Active Listening
- Tingkatkan Konsentrasi: Saat sedang mendengarkan orang lain, cobalah untuk berfokus dan berkonsentrasi pada lawan bicara. Hindari bermain gadget atau melakukan hal lain yang dapat membuat fokus terbagi-bagi saat mendengarkan orang lain.Â
- Mendengarkan sampai Akhir: Berusahalah untuk mendengarkan lawan bicaramu sampai akhir, jangan mengintervensi atau membuat asumsi sebelum mendengarkan hingga tuntas.
- Perhatikan Bahasa Tubuh dan Intonasi: Hal ini penting untuk menilai bagaimana karakter seseorang, umumnya juga bisa menunjukan kebenaran informasi yang disampaikan.Â
- Tingkatkan Empati: Dalam menilai seseorang, kita juga perlu memperhatikan secara emosional. Cobalah tempatkan dirimu di posisi lawan bicaramu untuk mengetahui apa yang sebenarnya ingin disampaikan. Hal ini sangat penting untuk benar-benar memahami maksud dari kandidat yang sedang ditanyakan.
- Menggali Informasi Sebanyak Mungkin: Untuk menghindari kesalahpahaman atau kesalahan penilaian maka dibutuhkan informasi lengkap yang objektif. Untuk menggali informasi tersebut, seorang rekruter bisa mengajukan pertanyaan mendalam yang eksploratif.Â
Manfaat Skill Active Listening bagi Rekruter
- Memperkuat Employer Branding: Pengalaman wawancara yang penuh empati akan menyebar dari kandidat satu ke kandidat lainnya, hal ini dapat memperkuat reputasi perusahaan sebagai tempat kerja yang peduli terhadap karyawannya dan menarik perhatian pelamar.
- Meningkatkan Kualitas Penilaian Kandidat: Active Listening dapat meningkatkan kenyamanan pada proses interview. Dengan begitu, pelamar akan lebih leluasa untuk menjawab pertanyaan dan memungkinkan rekruter untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan lebih mudah.
- Menghindari Subjektivitas dan Kesalahpahaman: Dengan pemahaman penuh terhadap apa yang disampaikan kandidat pelamar, kesalahpahaman dapat dihindari. Tanpa adanya penilaian subjektif dan kesalahpahaman, proses rekrutmen berpotensi menjadi lancar dan berhasil menghasilkan kandidat terbaik.
- Mengasah Kecerdasan Emosional (EQ) Rekruter: Active Listening dapat melatih empati, pengendalian emosi, dan objektivitas. Kemampuan-kemampuan tersebut sangat penting bagi seorang HR dan dapat digunakan dalam konteks profesional lainnya selain interview dan rekrutmen.
Sebagai seorang rekruter, kemampuan mendengarkan secara aktif akan sangat membantu proses rekrutmen. Bukan hanya itu, kemampuan ini juga dapat berguna untuk tugas-tugas lainnya seperti evaluasi kinerja dan komunikasi dengan manajemen.
Rekruter yang mampu mendengarkan dengan tulus tidak hanya berpotensi menemukan kandidat terbaik, tetapi juga membangun kepercayaan, dan memperkuat citra perusahaan.