Gig Economy Adalah: Contoh, Kelebihan, dan Kekurangannya

Reviewer

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Gig Economy Adalah: Contoh, Kelebihan, dan Kekurangannya
Isi Artikel

Gig economy adalah salah satu hasil dari perkembangan yang terjadi di bidang ekonomi dan teknologi. Gig economy sendiri merupakan istilah yang sering digunakan dalam dunia freelance ataupun pada karyawan yang bekerja dengan sistem kontrak jangka pendek.

Istilah ini sebenarnya sudah melekat di telinga para masyarakat terutama bagi para karyawan, namun mereka biasanya mengenalnya dengan istilah freelance atau dengan istilah lainnya. 

Namun, apakah perkembangan ini memiliki prospek yang baik bagi para karyawan di masa yang akan mendatang?

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai istilah ini, silahkan baca uraian dari LinovHR di artikel ini!

Pengertian Gig Economy 

Gig economy adalah istilah semua pekerja profesional yang merupakan pekerja lepas atau freelancer, pekerja berbasis proyek, pekerja paruh waktu, pekerja sementara, maupun kontraktor independen.

Pekerja yang menjadi bagian dari gig economy tidak dibayar menggunakan perhitungan gaji biasa, melainkan berdasarkan proyek atau tugas.

Jika keahlian dari pekerja gig dibutuhkan untuk mengerjakan proyek atau tugas tertentu, mereka akan dipekerjakan. Namun jika proyek atau tugasnya telah selesai, maka pekerja gig economy tak lagi dipekerjakan.

Pekerja gig economy bisa bekerja secara mandiri dengan klien atau berada di bawah perusahaan. Jika melalui perusahaan, gig economy juga dapat diartikan sebagai suatu sistem kerja dengan mengontrak seorang karyawan independen untuk bekerja dalam jangka waktu yang singkat.

Biasanya, perusahaan yang mencari karyawan freelance akan memposting deskripsi pekerjaan tersebut di platform pekerjaan online, situs web lepas, bahkan di koran lokal.

Setelah itu, semua kandidat yang melamar harus melalui proses pemeriksaan CV, wawancara tatap muka maupun melalui telepon atau video, serta tes keterampilan yang dimaksudkan guna membantu perusahaan dalam menentukan kandidat mana yang memiliki kualifikasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Contoh Pekerjaan di Gig Economy 

Contoh pekerjaan dari gig economy adalah pekerjaan yang hanya dilrekrut untuk memenuhi kondisi tertentu. Adapun beberapa contoh pekerjaannya adalah sebagai berikut.

1. Musisi

Seorang musisi biasanya dipekerjakan untuk bermain musik atau menyanyi di pesta pernikahan, ulang tahun, serta acara tertentu.

2. Content Writer atau Copywriter

Content writer atau copywriter biasanya dipekerjakan untuk menulis artikel khusus atau tulisan pendek untuk kebutuhan periklanan.

3. Seniman

Seorang seniman biasanya dipekerjakan untuk melukis mural, mendesain merek, dan menangani tata letak dokumen untuk buku maupun majalah.

4. Tutor atau Pengajar

Tutor atau pengajar dipekerjakan untuk mengajar bidang tertentu pada murid.

Baca Juga: Berapa Besaran Gaji Seorang Guru Swasta di Indonesia

5. Fotografer dan Videografer

Seorang fotografer dan videografer biasanya dipekerjakan untuk merekam momen-momen penting dari sebuah acara seperti pernikahan atau ulang tahun.

6. Kurir Pengiriman

Seorang kurir pengiriman biasanya dipekerjakan untuk mengantarkan berbagai barang seperti makanan, paket, belanjaan, dan lain sebagainya.

7. Babysitter

Babysitter dipekerjakan untuk mengawasi serta merawat anak-anak saat orang tua tidak bisa mengawasinya.

Alasan Gig Economy Semakin Berkembang

Perkembangan dari gig economy saat ini semakin pesat dan mudah ditemui. Hal itu dilandasi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Kehadiran Internet

Hadirnya internet di tengah-tengah masyarakat dapat mempermudah para pekerja freelance dalam menemukan pekerjaan melalui situs-situs pekerjaan online.

2. Kemunculan Aplikasi

Saat ini, sudah banyak aplikasi yang mempermudah pekerja gig economy dalam melakukan pekerjaannya dan berkomunikasi dengan klien. Misalnya aplikasi absensi, aplikasi project management, aplikasi chat, dan aplikasi kolaborasi.

3. Kemunculan Krisis

Krisis pandemi Covid-19 telah mengubah cara bekerja karyawan. Sejak pandemi, karyawan mulai bekerja dari rumah. Selain itu, banyaknya karyawan yang diberhentikan membuat mereka memutar otak dengan menjadi freelance untuk mendapatkan penghasilan.

4. Perubahan Masyarakat

Saat pandemi Covid-19, masyarakat merasa dimudahkan oleh pekerja gig economy karena mereka dapat membantu kegiatan sehari-hari seperti mengantarkan bahan makanan, obat-obatan, hingga mengambil pesanan dari restoran.

5. Perubahan Ekspektasi dan Prioritas Kerja

Kini, ekspektasi dan prioritas karyawan terhadap pekerjaan telah berubah. Banyak karyawan yang memprioritaskan fleksibilitas untuk menerapkan work life balance.

Itulah mengapa pekerja gig economy yang memiliki fleksibilitas telah menjadi ekspektasi dan prioritas kerja baru.

Kelebihan dan Kekurangan Gig Economy dari Sisi Pekerja dan Perusahaan

Gig economy memiliki kelebihan dan kekurangan, baik dari sisi pekerja maupun perusahaan. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan dan Kekurangan dari Sisi Pekerja

Berikut adalah kelebihan gig economy dari sisi pekerja:

  • Memiliki fleksibilitas dalam melakukan pekerjaan
  • Memiliki kemandirian yang lebih tinggi dalam melakukan pekerjaan
  • Dapat memiliki variasi pekerjaan yang lebih besar
  • Berpotensi untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi

Sementara itu, kekurangan gig economy dari sisi pekerja adalah:

  • Tidak mendapatkan tunjangan karyawan
  • Lebih banyak pengeluaran, misalnya peralatan untuk bekerja
  • Tidak bisa menjalin koneksi dengan rekan kerja
  • Dapat menimbulkan stress yang berlebihan
  • Adanya ketidakpastian kerja, karena direkrut berdasarkan proyek atau tugas saja

Baca Juga: Stress Karena Pekerjaan? Ini Cara Menghilangkannya

Kelebihan dan Kekurangan dari Sisi Perusahaan

Dari segi perusahaan, kelebihan merekrut pekerja gig economy adalah sebagai berikut:

  • Biaya rekrutmen yang lebih rendah
  • Memberikan talent pool yang besar
  • Rekrutmen lebih mudah

Sedangkan, sisi kekurangan dari merekrut pekerja gig economy bagi perusahaan adalah:

  • Memiliki peraturan dan praktik kontrak yang rumit
  • Adanya ketidakpastian kerja, karena karyawan bisa saja tidak menyelesaikan pekerjaannya

Kelola Absensi Pekerja Gig Economy dengan Aplikasi Absensi Online LinovHR

Dalam menerapkan gig economy, tentu perusahaan perlu mengontrol pekerja freelance yang dimilikinya agar pekerjaan yang mereka lakukan sesuai dengan keinginan perusahaan.

Jika perusahaan mengontrol karyawan dengan cara manual, tentu perusahaan akan merasa kesulitan. Bahkan, ada kemungkinan kecurangan dari karyawan freelance, misalnya tidak masuk kerja atau tidak menyelesaikan pekerjaannya.

Untuk menangani hal tersebut, perusahaan perlu menggunakan modul absensi LinovHR agar karyawan yang tidak bekerja di kantor bisa dicatat kehadirannya dengan mudah.

Aplikasi ESS Versi Mobile

Terdapat aplikasi absensi terbaik yang dapat Anda gunakan, yaitu aplikasi absensi online LinovHR, dapat mempermudah perusahaan dalam mengelola proses administrasi absensi perusahaan secara real time dan akurat.

Selain itu, dengan menggunakan aplikasi absensi online LinovHR, perusahaan dapat meminimalisir terjadinya kesalahan data maupun human error dalam absensi karyawan.

Selain itu, memiliki keamanan tingkat tinggi, user friendly, serta dapat digunakan secara praktis dan efisien.

Tertarik dengan kemudahan dari LinovHR? Segera gunakan sekarang juga!

Itulah informasi mengenai gig economy yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi di atas dapat menambah pemahaman Anda!

Tentang Penulis

Picture of Gusti Wisnu Pio Kusuma
Gusti Wisnu Pio Kusuma

Gusti Wisnu Pio Kusuma sudah lebih dari tiga tahun berkecimpung di industri Human Resource. Di LinovHR, ia banyak menulis tentang teknologi HR dan bagaimana perusahaan bisa beradaptasi dengan perubahan dalam pengelolaan SDM.

Tentang Reviewer

aulyta-yasinta
Aulyta Yasinta

Aulyta Yasinta adalah seorang profesional HR dengan pengalaman dalam pengelolaan SDM dan pengembangan talenta. Di LinovHR, ia membahas strategi manajemen sumber daya manusia, tren HR terkini, serta praktik terbaik dalam membangun budaya kerja yang produktif dan berkelanjutan.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Gusti Wisnu Pio Kusuma
Gusti Wisnu Pio Kusuma

Gusti Wisnu Pio Kusuma sudah lebih dari tiga tahun berkecimpung di industri Human Resource. Di LinovHR, ia banyak menulis tentang teknologi HR dan bagaimana perusahaan bisa beradaptasi dengan perubahan dalam pengelolaan SDM.

Tentang Reviewer

aulyta-yasinta
Aulyta Yasinta

Aulyta Yasinta adalah seorang profesional HR dengan pengalaman dalam pengelolaan SDM dan pengembangan talenta. Di LinovHR, ia membahas strategi manajemen sumber daya manusia, tren HR terkini, serta praktik terbaik dalam membangun budaya kerja yang produktif dan berkelanjutan.

Artikel Terbaru