Person-Job Fit Theory: Definisi, Manfaat, dan Strategi Penerapannya

Reviewer

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Person-Job Fit Theory Definisi, Manfaat, dan Strategi Penerapannya
Isi Artikel

Menemukan kecocokan antara individu dengan posisi pekerjaan yang sesuai adalah salah satu kunci keberhasilan dalam dunia karir. Pendekatan person-job fit theory menjadi salah satu konsep penting untuk menyesuaikan karakteristik karyawan dengan tuntutan pekerjaan yang mereka hadapi. 

Saat karyawan merasa cocok dengan pekerjaannya, kemungkinan besar produktivitas dan kepuasan kerja karyawan tersebut mengalami peningkatan.

Penting bagi Anda memahami person-job fit theory, terutama jika Anda adalah HR yang sedang aktif dalam proses rekrutmen untuk menemukan calon karyawan terbaik. 

Apa Itu Person-Job Fit Theory

Person-job fit theory adalah teori psikologi yang ditemukan oleh seorang psikolog bernama John L. Holland pada tahun 1959 pada pendekatan “Holland’s Theory of Career Choice”. Pendekatan ini mengidentifikasi sejauh mana individu dengan pekerjaan yang mereka lakukan memiliki kecocokan yang seimbang.

Kecocokan ini dilihat dari keterampilan, kemampuan, nilai, sampai dengan minat individu dengan tuntutan pekerjaan yang sedang mereka lakukan. Person-job fit theory menjelaskan bahwa besaran dari bentuk kenyamanan dan motivasi individu yang terus berkembang ketika melakukan peranannya saat bekerja merupakan salah satu penilaian penting. 

Hal ini akan meningkatkan kepuasan kerja, komitmen yang nyata terhadap pekerjaan mereka, dan produktivitas sebagai karyawan yang bertumbuh. Tentu teori pendekatan ini sangat penting bagi karyawan, HR, maupun perusahaan dalam proses mencari calon karyawan terbaik dan pengembangan karir individu di lingkungan kerja. 

Manfaat Person-Job Fit Theory bagi Karyawan

Penerapan person-job fit theory di lingkungan kerja membantu karyawan menyesuaikan diri mereka dengan pekerjaan yang sedang mereka lakukan. Teori ini membantu meningkatkan motivasi kerja dan kepuasan karyawan, hal ini tentu membuat karyawan merasa nyaman dan menikmati peran mereka saat bekerja. 

Person-job fit theory juga berkaitan dengan kesehatan mental karyawan. Melalui penerapan teori tersebut, segala tekanan dan rasa lelah saat bekerja bisa teratasi dengan baik oleh karyawan.

Mereka merasa mampu dan sudah terbiasa dengan tantangan yang akan dihadapi, manfaat jangka panjang ini akan membantu perusahaan mendapatkan loyalitas dan penurunan turnover karyawan. 

Strategi Penerapan Person-Job Fit Theory yang Tepat

Setelah mengetahui dan memahami definisi serta manfaat dari person-job fit theory, Anda wajib mengenali strategi penerapan yang tepat untuk pendekatan tersebut. berikut ini strategi penerapan person-job fit theory secara optimal. 

1. Manfaatkan assessment psikometrik

Gunakan psikotes, kemampuan kognitif, dan minat kerja untuk mengidentifikasi karakteristik calon karyawan. Sesuaikan aspek tersebut dengan deskripsi pekerjaan yang dibutuhkan perusahaan. Strategi ini membantu HR menyeleksi kandidat sedari awal dan terhindar dari kesalahan dalam memilih. 

Baca juga : Apa itu Psychometric Test? ini Pembahasan Lengkapnya

2. Mengembangkan job description dengan spesifik

Buat job description yang lebih mendetail agar calon karyawan memahami tanggung jawab dan menyesuaikannya dengan kompetensi yang mereka miliki. Hal ini juga memudahkan HR untuk melakukan screening secara tepat dan optimal.

3. Interview berbasis kompetensi

Ajukan pertanyaan kepada kandidat berdasarkan pengalaman kerja mereka sebelumnya. Jawaban yang diberikan oleh kandidat akan menentukan cara kerja mereka ketika dihadapkan dalam kondisi lingkungan kerja yang nyata. Sebagai seorang HR, Anda juga bisa menilai gaya kerja dan value kandidat sesuai dengan budaya perusahaan.

4. Evaluasi kecocokan karyawan dengan pekerjaan

Lakukan evaluasi secara berkala dan rutin dilakukan dengan membuat schedule agar ketidaksesuaian yang ada dapat diatasi dengan pembentukan training sesuai dengan perannya masing-masing dan produktivitas karyawan tetap stabil.

5. Gunakan software HRIS 

Software HRIS memudahkan HR dalam memonitoring dan menganalisis data performa karyawan, kepuasan kerja, sampai dengan perkembangan karir mereka secara otomatis. Dengan memanfaatkan software HRIS, pengambilan keputusan berbasis data dapat memudahkan HR untuk menempatkan karyawan sesuai dengan potensi mereka. 

Manfaatkan Software HRIS LinovHR untuk Kemudahan Penerapan Person-Job Fit Theory!

Baik karyawan maupun HR keduanya menghadapi tantangan yang cukup serius untuk mencari kecocokan individu dengan posisi kerja yang paling sesuai. Keputusan rekrutmen yang terlalu terburu-buru sering kali menyebabkan produktivitas perusahaan menurun dan peningkatan turnover yang tidak stabil. 

Gunakan Software HRIS milik LinovHR untuk mengelola data karyawan yang tersimpan dengan aman, fitur manajemen rekrutmen dengan perencanaan yang matang, sampai dengan pengembangan karir karyawan dengan ketersediaan berbagai modul training sesuai dengan bidang pekerjaan yang dibutuhkan oleh karyawan. Coba dengan demo gratis sekarang dan rasakan kemudahannya!

Tentang Penulis

Picture of Rifka Qonita
Rifka Qonita

Rifka Qonita adalah penulis konten dengan latar belakang komunikasi. Di LinovHR, ia membahas topik-topik HR, teknologi, dan dinamika dunia kerja modern.

Tentang Reviewer

aulyta-yasinta
Aulyta Yasinta

Aulyta Yasinta adalah seorang profesional HR dengan pengalaman dalam pengelolaan SDM dan pengembangan talenta. Di LinovHR, ia membahas strategi manajemen sumber daya manusia, tren HR terkini, serta praktik terbaik dalam membangun budaya kerja yang produktif dan berkelanjutan.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Rifka Qonita
Rifka Qonita

Rifka Qonita adalah penulis konten dengan latar belakang komunikasi. Di LinovHR, ia membahas topik-topik HR, teknologi, dan dinamika dunia kerja modern.

Tentang Reviewer

aulyta-yasinta
Aulyta Yasinta

Aulyta Yasinta adalah seorang profesional HR dengan pengalaman dalam pengelolaan SDM dan pengembangan talenta. Di LinovHR, ia membahas strategi manajemen sumber daya manusia, tren HR terkini, serta praktik terbaik dalam membangun budaya kerja yang produktif dan berkelanjutan.

Artikel Terbaru