Signaling Theory: Definisi, Fungsi, dan Strategi Penerapan yang TepatĀ 

Reviewer

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Signaling Theory Definisi, Fungsi, dan Strategi Penerapan yang Tepat
Isi Artikel

Kesenjangan informasi yang diterima oleh kandidat dan perusahaan sering kali terjadi, terutama pada proses rekrutmen dan pengelolaan manajemen SDM. Perusahaan tidak selalu memahami secara pasti kualitas dari kandidat, sementara kandidat belum memahami lingkungan kerja dan nilai yang dimiliki oleh perusahaan. 

Kesenjangan tersebut dikenal dengan information asymmetry, kesenjangan tersebut perlu ditangani dengan memanfaatkan signaling theory. Teori pendekatan ini memudahkan segala pihak untuk mengirimkan sinyal dan meminimalisir terjadinya miskomunikasi saat informasi diterima. 

Key Takeaways

  • Signaling Theory mengatasi kesenjangan informasi antara kandidat dan perusahaan dalam proses rekrutmen dan manajemen SDM.
  • Fungsi signaling theory membantu meningkatkan akurasi rekrutmen, memperkuat employer branding, dan menjaga retensi karyawan.
Mengajukan Demo

Definisi Signaling Theory

Signaling theory atau teori sinyal adalah teori pendekatan yang diperkenalkan oleh Michael Spence pada tahun 1973. Teori ini fokus pada bagaimana satu pihak yang mempunyai informasi lebih lengkap (kandidat) mengirimkan sinyal mereka kepada pihak lain (perusahaan) untuk memperlihatkan nilai dan kualitas yang mereka miliki. 

Sebagai kandidat, cantumkan latar belakang yang sejalan dengan posisi yang sedang dilamar dan memperlihatkan pengalaman kerja yang sesuai. Tambahkan bukti sertifikasi atau pelatihan yang sudah pernah dijalani untuk memaksimalkan nilai diri yang bisa ditujukan kepada perusahaan. 

Sementara perusahaan bisa memanfaatkan employer branding dengan menawarkan benefit di luar gaji pokok dan lingkungan kerja yang nyaman saat proses rekrutmen berlangsung. 

Signaling theory menjadi jembatan antara kandidat dengan pihak perusahaan agar saling memahami satu sama lain. 

Memahami kualifikasi dan nilai yang dimiliki kandidat dan menyesuaikannya dengan lingkungan dan nilai yang dianut oleh perusahaan membantu proses rekrutmen dan manajemen SDM dengan cara yang tepat dan efektif. 

Fungsi Signaling Theory 

Setelah mengetahui definisi dari signaling theory, Anda wajib mengetahui fungsi dari signlaing theory. Berikut ini 4 fungsi signaling theory yang harus anda ketahui!

1. Solusi untuk information asymmetry

Signaling memudahkan HR untuk memahami kandidat secara menyeluruh. Ketika kandidat mencantumkan pengalamannya sebagai team lead suatu proyek, HR bisa menilai bagaimana kandidat tersebut memiliki kemampuan pengelolaan yang baik.

2. Memaksimalkan akurasi proses rekrutmen

Dengan penerapan signaling theory, HR dapat memastikan kualitas kandidat secara tepat sebelum memutuskan untuk lanjut ke tahap wawancara. 

Memaksimalkan akurasi yang tepat saat proses rekrutmen berlangsung memudahkan Anda mendapatkan kandidat pilihan dan terbaik untuk perusahaan.

3. Mengembangkan employer branding

Perusahaan yang mampu memberikan sinyal positif seperti budaya kerja yang sehat, fleksibilitas kerja yang jelas, dan komunikasi yang transparan akan menarik berbagai kandidat dengan nilai dan kualitas terbaik untuk bergabung bersama perusahaan.

4. Memonitoring kepuasan dan retensi karyawan

Tentu signaling theory berfungsi untuk menjaga loyalitas dan stabilitas karyawan selama bekerja di perusahaan. Saat sinyal dikirim dan diterima sesuai, karyawan akan merasa peran dan lingkungan kerja seimbang dan sehat. Hal ini juga bermanfaat untuk meminimalisir terjadinya kesalahpahaman di masa depan.

Baca juga : Retensi Karyawan: Pengertian, Strategi, dan Cara Mengelolanya

Strategi Penerapan Signaling Theory

Infografis Signaling Theory

Dengan mengetahui fungsi dari signaling theory, tentu Anda akan dengan mudah memahami strategi penerapan signaling theory. Berikut ini 5 strategi penerapan signaling theory yang wajib Anda pahami lebih dalam.

1. Tingkatkan employer branding

Memastikan informasi yang disebarluaskan di media sosial, website, dan kualifikasi lowongan kerja sudah memperlihatkan cerminan lingkungan kerja perusahaan. Meningkatkan employer branding yang sesuai dengan kenyataan menjadi sinyal kuat untuk menarik kandidat bergabung bersama perusahaan.

2. Manfaatkan assessment saat rekrutmen

Berikan gambaran permasalahan kepada kandidat dan biarkan mereka menyelesaikannya berdasarkan pengalaman kerja yang mereka miliki. Assessment berbasis kompetensi memudahkan HR untuk menangkap sinyal dari kualitas kandidat dengan objektif.

3. Menciptakan komunikasi terbuka

Pastikan keseluruhan dari proses rekrutmen memiliki arahan yang jelas dan rinci, dengan feedback yang sesuai di setiap tahapan rekrutmen. Hal ini mampu memaksimalkan kredibilitas perusahaan dimata kandidat.

4. Meninjau data karyawan secara rutin

Tentu saja penerapan signaling theory harus rutin dilakukan, terutama pada pengelolaan performansi, absensi, dan interaksi antar karyawan. Sinyal-sinyal tersebut memudahkan HR untuk mengembangkan karir karyawan dan mengambil keputusan secara tepat.

5. Gunakan software HRIS  

Sebagai HR, menggunakan software HRIS tentu sudah menjadi solusi terbaik untuk memudahkan proses rekrutmen dan pengelolaan manajemen SDM perusahaan. Software HRIS juga memudahkan HR dalam menganalisis berbagai sinyal dari kandidat dan karyawan secara efisien. 

Baca juga : Sistem HRIS: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Penerapannya

Manfaatkan Software HRIS LinovHR untuk Penerapan Signaling Theory secara Tepat!

Menerapkan signaling theory tentu tidak mudah dan terkesan tidak optimal jika HR hanya menerapkannya dengan cara manual. Penerapan tersebut tentu berisiko menimbulkan kesalahpahaman dan miskomunikasi antara kedua belah pihak.

Untuk memaksimalkan proses rekrutmen dan pengelolaan manajemen SDM perusahaan, gunakan Software HRIS milik LinovHR untuk memudahkan HR menangkap sinyal yang diberikan kepada kandidat dan karyawan. Coba dengan demo gratis sekarang dan rasakan perbedaannya!

Tentang Penulis

Picture of Rifka Qonita
Rifka Qonita

Rifka Qonita adalah penulis konten dengan latar belakang komunikasi. Di LinovHR, ia membahas topik-topik HR, teknologi, dan dinamika dunia kerja modern.

Tentang Reviewer

aulyta-yasinta
Aulyta Yasinta

Aulyta Yasinta adalah seorang profesional HR dengan pengalaman dalam pengelolaan SDM dan pengembangan talenta. Di LinovHR, ia membahas strategi manajemen sumber daya manusia, tren HR terkini, serta praktik terbaik dalam membangun budaya kerja yang produktif dan berkelanjutan.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Rifka Qonita
Rifka Qonita

Rifka Qonita adalah penulis konten dengan latar belakang komunikasi. Di LinovHR, ia membahas topik-topik HR, teknologi, dan dinamika dunia kerja modern.

Tentang Reviewer

aulyta-yasinta
Aulyta Yasinta

Aulyta Yasinta adalah seorang profesional HR dengan pengalaman dalam pengelolaan SDM dan pengembangan talenta. Di LinovHR, ia membahas strategi manajemen sumber daya manusia, tren HR terkini, serta praktik terbaik dalam membangun budaya kerja yang produktif dan berkelanjutan.

Artikel Terbaru