Kebutuhan perusahaan untuk menemukan kandidat merupakan prioritas utama, selama masa resesi banyak perusahaan kesulitan menemukan cara untuk menarik kandidat bergabung bersama dengan perusahaan. Namun di tengah resesi saat ini, menurut Kemnaker sekitar 26.000 orang per Mei 2025 terpaksa diberhentikan secara massal. Hal ini juga memberikan dampak yang signifikan oleh perusahaan yang membutuhkan kandidat, resesi menyebabkan efek cycling atau efek memutar baik untuk perusahaan maupun para kandidat yang ingin melamar pekerjaan.
Kondisi seperti ini umumnya berlangsung tidak lama dan perusahaan wajib mengetahui cara merekrut kandidat terbaik selama masa resesi berlangsung, artikel ini membahas bagaimana resesi dapat mempengaruhi proses perekrutan dalam dunia kerja, hal yang harus dihindari oleh perusahaan selama resesi berlangsung, sampai strategi merekrut saat masa resesi.
Mengapa Resesi Bisa Mempengaruhi Perekrutan dalam Dunia Kerja?
Resesi adalah situasi perekonomian negara mengalami penurunan pesat. Resesi mencakup jumlah pengangguran bertambah, kenaikan nilai mata uang, sampai kebangkrutan usaha. Dalam dunia kerja khususnya dari perspektif perusahaan, resesi memberikan dampak yang cukup besar termasuk perang harga.
Penurunan mata uang membentuk masyarakat untuk hidup dalam keadaan hemat namun mencukupi, hal tersebut memicu masyarakat selaku konsumen untuk beralih ke produk yang lebih murah untuk memenuhi kebutuhan. Namun perang harga menyebabkan perusahaan mengalami kerugian yakni penurunan keuntungan perusahaan.
Dengan perang harga tersebut, perusahaan menimbang kembali keputusan untuk memberikan upah karyawan sebagaimana mestinya. Beberapa perusahaan membuka lowongan pekerjaan dengan upah yang tidak semestinya, hal tersebut yang menyebabkan banyak kandidat tidak tertarik untuk melamar di perusahaan tersebut.
Dampak lain dari proses rekrut pada perusahaan di masa resesi adalah pemberlakuan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Tidak menutup kemungkinan, perusahaan akan melakukan PHK massal dalam jumlah yang tidak sedikit. Namun dalam perspektif kandidat, perusahaan yang mempunyai riwayat PHK dalam jumlah besar tidak akan terpilih.
Hal yang Perlu Dihindari Perusahaan Selama Resesi
Agar perusahaan bisa bertahan di tengah resesi, berikut ini beberapa hal yang wajib dihindari perusahaan.
1. Dilarang menambah utang baru
Jika perusahaan memiliki keinginan untuk menambah utang baru, sebaiknya tinggalkan dan hindari pilihan tersebut. Resesi menyebabkan ketidakpastian keuangan perusahaan akan meningkat atau menurun, menambah utang baru di tengah resesi memberikan kemungkinan perusahaan untuk bangkrut.
2. Mengambil keputusan impulsif
Terkena dampak resesi cenderung membuat perusahaan menjadi impulsif. Apabila perusahaan bertindak tanpa rencana yang matang, kemungkinan perusahaan untuk tertinggal dibandingkan perusahaan lainnya selama resesi semakin besar. Terutama mengalokasikan dana perusahaan sebaik mungkin secara rasional dapat terhindar dari efek domino resesi.
3. Tidak menghargai karyawan
Selain perusahaan, karyawan membutuhkan dukungan secara emosional. Meningkatnya pemutusan hubungan kerja massal pada perusahaan lain, menyebabkan karyawan dari perusahaan yang tidak terkena PHK massal menjadi lebih sensitif seperti takut merasakan hal yang sama.
Strategi Merekrut Saat Resesi yang Wajib HR Tahu
Setelah mengetahui beberapa hal yang harus perusahaan hindari selama masa resesi berlangsung, berikut strategi merekrut yang harus Anda ketahui.
1. Melakukan evaluasi kebutuhan perusahaan
Sebelum memulai proses perekrutan, mengidentifikasi posisi penting untuk mendukung pertumbuhan perusahaan. Perusahaan bisa fokus pada lowongan posisi tersebut.
2. Memanfaatkan teknologiÂ
Menggunakan teknologi seperti ATS (Applicant Tracking System) merupakan salah satu strategi penting merekrut saat resesi. Teknologi tersebut membantu perusahaan khususnya Human Resource memiliki kandidat terbaik dengan cepat.
3. Membangun branding perusahaan yang kuat
Kandidat juga mempunyai kualifikasi sendiri terhadap perusahaan yang akan dilamar. Umumnya, perusahaan yang memiliki kredibilitas untuk pengembangan karier merupakan perusahaan sasaran kandidat.
4. Mengutamakan kemampuan adaptif kandidat
Keterampilan beradaptasi dengan cepat sangat diperlukan ketika perusahaan mengalami resesi. Utamakan kandidat yang mempunyai kemampuan tersebut untuk mendukung pertumbuhan perusahaan di tengah resesi.
Baca juga: 3 Cara Menciptakan Sistem Rekrutmen Karyawan
Temukan Solusi Bersama LinovHR untuk Perkembangan Perusahaan
Kondisi seperti resesi tidak hanya memberikan dampak untuk salah satu pihak, perkembangan perusahaan juga terdampak akibat resesi tersebut. Jangan sampai perusahaan Anda menjadi salah satunya!
Mulailah gunakan Software Rekrutmen dari LinovHR untuk mempermudah proses pencarian kandidat terbaik di tengah masa resesi.
Software Rekrutmen LinovHR dirancang untuk membuat proses rekrutmen menjadi lebih efisien, akurat, dan aman, serta membantu tim HR terhindar dari human error melalui pengelolaan data berbasis cloud. Coba demo gratisnya sekarang!