Tren Rekrutmen 2025, Tips untuk Perusahaan & Kandidat

aulyta-yasinta

Reviewer

Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini :

Tren Rekrutmen 2025
Isi Artikel

Teknologi sangat berpengaruh dalam jalannya proses rekrutmen dan cara rekruter menilai kandidat. Sebelum aplikasi lowongan kerja banyak digunakan, kandidat melamar lewat media sosial atau mengirim berkas langsung ke perusahaan. Kini, teknologi memungkinkan kandidat untuk mengirim CV bahkan pesan pribadi kepada HRD. Inilah mengapa tren rekrutmen 2025 sangat penting dipahami. Perubahan kebiasaan rekrutmen sangat mempengruhi strategi Anda ketika melamar kerja.

Kenapa Tren Rekrutmen 2025 Penting untuk Kandidat

Melamar kerja tanpa tahu tren rekrutmen terbaru sama saja seperti bermain game, tapi tidak tahu aturannya. Akibatnya, Anda akan sering melakukan kesalahan dan mudah dikalahkan oleh lawan. Berikut adalah alasan penting kenapa Anda perlu menyimak bahasan tren rekrutmen dan HR di artikel ini:

1. Lebih siap menghadapi proses seleksi

Kalau dari awal Anda tahu perusahaan sudah pakai ATS, Anda bisa alokasikan waktu lebih banyak untuk membuat CV ATS daripada CV biasa. Bayangkan jika Anda baru tahu tentang ATS ketika sudah mulai mengirim lamaran. Anda belum tentu langsung siap untuk menyesuaikan, karena memahami ATS saja memerlukan waktu.

2. Tahu skill yang banyak dicari perusahaan

Sadar atau tidak, tren rekrutmen biasanya mengungkap keterampilan apa yang sedang dicari perusahaan. Misalnya, perusahaan banyak yang memberikan tes skill penyelesaian masalah. Kemungkinan, mereka memang sedang mencari kandidat dengan skill tersebut.

3. Bisa pilih perusahaan yang tepat

Beberapa tahun lalu, sempat muncul tren rekrutmen di mana perusahaan mewajibkan kandidatnya untuk mengunggah video perkenalan di media sosial. Perusahaan mungkin ingin melihat kandidat dari segi kreativitas, keterbukaan, dan kepercayaan diri. Sebagai kandidat, Anda bisa melihat ini sebagai cara untuk menemukan perusahaan dengan value yang selaras dengan Anda.

4. Meningkatkan peluang lolos

Alasan terpenting dari mencari tahu tren rekrutmen adalah agar Anda bisa sesuaikan strategi sesuai yang HR harapkan. Misalnya, tren sekarang banyak perusahaan yang mengadakan interview online. Kandidat yang sudah paham dan terbiasa akan lebih percaya diri dibanding yang baru pertama kali.

Tren Rekrutmen 2025: AI, ATS, hingga Format CV

Bagian ini akan menjelaskan lebih rinci bagaimana kebiasaan rekruter saat menyeleksi lamaran Anda. Kami juga akan membahas apakah penggunaan AI yang semakin marak di kalangan kandidat dapat menambah atau mengurangi peluang keberhasilan. Berikut tren dan statistik HR 2025 menurut survei Jobseeker pada 1,000+ HR profesional.

1. Fokus Utama HR saat Melihat CV

82,6% rekruter langsung melihat pengalaman kerja di CV kandidat, lalu 63,7% dari mereka fokus pada keterampilan dalam 30 detik pertama. Rekruter hanya membaca cepat CV selama beberapa detik, terutama saat volume lamaran yang masuk melonjak naik. Dengan mengetahui ini, Anda bisa fokus menyempurnakan bagian-bagian yang diprioritaskan rekruter. Namun bukan berarti bahwa bagian yang lain bisa disepelekan, ya.

2. Apakah HR Mempertimbangkan Volunteering?

Banyak yang menyarankan untuk mencantumkan pengalaman volunteer sebagai bagian pendukung. Tujuannya agar dapat menunjukkan keterampilan teknis selain dari pekerjaan formal. Namun, apakah rekruter benar-benar memperhitungkannya? Ternyata, 57,5% HR menyatakan bahwa mereka menganggap volunteer sebagai pengalaman kerja profesional, selama relevan dengan posisi yang dilamar.

3. Kunci Keberhasilan di Tengah Penggunaan ATS

Penggunaan Applicant Tracking System (ATS) semakin banyak di kalangan HR. Setidaknya, 76,3% HR menggunakan ATS untuk menyaring lamaran. Selain meningkatkan efisiensi, ATS juga memudahkan mereka menemukan kandidat yang paling sesuai dengan kriteria. Sebagian besar ATS digunakan untuk menyeleksi berdasarkan pengalaman kerja, hard skill, dan posisi di pekerjaan sebelumnya.

4. Lamaran Hasil AI: Auto Ditolak?

Penggunaan AI kini semakin tak terhindarkan. 81,6% HR sudah pernah menemukan surat lamaran kerja yang ditulis oleh AI. Ini artinya, mereka bisa mendeteksi lamaran hasil AI, baik dari gaya bahasa atau penggunaan frasa. Kabar buruknya, rekruter bisa mengenali surat lamaran kerja buatan AI dan mereka men-judge hal tersebut. Jadi, sebaiknya minimalisir penggunaan AI di lamaran Anda, ya.

Sebagian HR enggan melanjutkan proses jika isi lamaran murni dari AI tanpa diedit. Mereka mengharapkan upaya yang lebih pada personalisasi isinya, karena ingin melihat mana kandidat yang benar-benar berusaha.

5. Format CV yang Disukai HR

Ternyata, pemilihan format CV cukup menentukan hasil keputusan HR. Sebanyak 96,6% rekruter mengatakan bahwa format memengaruhi keputusan mereka. Sebagian besar dari mereka menyukai CV dengan format yang rapi dan konsisten. Dalam hal penulisan pengalaman, sebaiknya tulis dalam format kronologis terbalik (dimulai dari yang terbaru ke paling lama). Format file juga ternyata penting, 76,8% rekruter menyukai dokumen yang dikirim dalam bentuk PDF.

6. Pentingnya Pencapaian di CV

98,7% menilai pencapaian yang dapat diukur sebagai hal penting dalam CV. Itulah mengapa penting untuk menyertakan angka kuantitatif di CV Anda. Menjelaskan tugas sehari-hari saja tidak cukup, karena rekruter ingin tahu dampak yang Anda berikan untuk perusahaan sebelumnya. Jangan lupa untuk soroti pencapaian ini di bagian ringkasan beserta keterampilan relevan yang dicari.

7. Buat CV Mudah Dibaca

Pengalaman yang berkesan mungkin akan sulit membuahkan hasil jika CV Anda berantakan dan sulit dibaca. 82,1% HR mengungkapkan bahwa panjang CV cukup 1-2 halaman saja. Jika ada penjelasan yang panjang, 80,1% rekruter lebih suka membacanya dalam format bullet points. Agar CV Anda bisa dibaca ATS, hanya gunakan font klasik seperti Times New Roman datau Calibri.

Tren Rekrutmen 2025: Tips untuk Kandidat dan Perusahaan

Berdasarkan pembahasan tren rekrutmen 2025 di atas, berikut adalah tips penting yang harus dipertimbangkan kandidat dan perusahaan. Kandidat harus tahu cara menyesuaikan strategi, sedangkan perusahaan tidak boleh kalah bersaing untuk menarik kandidat terbaik sebanyak-banyaknya.

Untuk perusahaan:

  • Manfaatkan teknologi rekrutmen. Gunakan teknologi seperti ATS dan aplikasi lowongan kerja untuk mempercepat seleksi tanpa mengurangi kualitas.
  • Tonjolkan employer branding. Kandidat kini lebih selektif, jadi tampilkan budaya kerja, fleksibilitas, dan peluang pengembangan diri.
  • Nilai keterampilan dan kepribadian kandidat. Selain hard skill, perhatikan juga soft skill seperti komunikasi, kolaborasi, dan adaptabilitas.

Untuk kandidat:

  • Optimalkan CV sesuai standar rekruter. Pastikan sesuai standar ATS dan update portofolio digital Anda, termasuk LinkedIn.
  • Siapkan diri untuk seleksi serba online. Interview online dan tes psikologi berbasis AI makin umum digunakan dan Anda perlu terbiasa dengan teknologi.
  • Ikuti tren skill yang dicari. Tingkatkan kemampuan digital, problem-solving, dan manajemen diri untuk relevan dengan kebutuhan pasar.

Bagi kandidat, penting untuk menyesuaikan strategi sambil gerak serba cepat saat menyiapkan dokumen lamaran. Jobseeker menyediakan tools pembuat CV dan surat lamaran yang optimal dan lolos sistem ATS. Tersedia berbagai template siap pakai yang bisa bantu Anda menghasilkan format lamaran yang rapi, konsisten, dan profesional.

Tentang Penulis

Picture of Gusti Wisnu Pio Kusuma
Gusti Wisnu Pio Kusuma

Gusti Wisnu Pio Kusuma sudah lebih dari tiga tahun berkecimpung di industri Human Resource. Di LinovHR, ia banyak menulis tentang teknologi HR dan bagaimana perusahaan bisa beradaptasi dengan perubahan dalam pengelolaan SDM.

Tentang Reviewer

aulyta-yasinta
Aulyta Yasinta

Aulyta Yasinta adalah seorang profesional HR dengan pengalaman dalam pengelolaan SDM dan pengembangan talenta. Di LinovHR, ia membahas strategi manajemen sumber daya manusia, tren HR terkini, serta praktik terbaik dalam membangun budaya kerja yang produktif dan berkelanjutan.

Bagikan Artikel Ini :

Related Articles

Tentang Penulis

Picture of Gusti Wisnu Pio Kusuma
Gusti Wisnu Pio Kusuma

Gusti Wisnu Pio Kusuma sudah lebih dari tiga tahun berkecimpung di industri Human Resource. Di LinovHR, ia banyak menulis tentang teknologi HR dan bagaimana perusahaan bisa beradaptasi dengan perubahan dalam pengelolaan SDM.

Tentang Reviewer

aulyta-yasinta
Aulyta Yasinta

Aulyta Yasinta adalah seorang profesional HR dengan pengalaman dalam pengelolaan SDM dan pengembangan talenta. Di LinovHR, ia membahas strategi manajemen sumber daya manusia, tren HR terkini, serta praktik terbaik dalam membangun budaya kerja yang produktif dan berkelanjutan.

Artikel Terbaru