Seperti namanya, talent pool atau kumpulan bakat adalah sekumpulan kandidat yang memiliki kemampuan atau kompetensi yang mumpuni pada posisi tertentu guna memenuhi kebutuhan rekrutmen di masa depan.
Kumpulan data kandidat berbakat tersebut dapat digunakan oleh HR sebagai cadangan ketika perusahaan sedang membutuhkan karyawan berkualitas.
Yuk, simak bersama manfaat dan cara membangun talent pool yang tepat di artikel berikut ini.
Mengenal Talent Pool
Sebenarnya, talent pool memiliki cakupan yang sangat luas, baik sisi internal maupun eksternal. Cakupannya tidak terbatas hanya pada karyawan internal yang siap dipromosikan, tetapi juga mencakup kandidat eksternal potensial untuk direkrut di masa depan.
Dari gambaran tersebut, maka kita perlu membagi pemahaman mengenai talent pool sendiri menjadi dua bagian, antara lain:
- Talent pool internal: Karyawan yang memiliki bakat atau potensi untuk dipersiapkan mengisi posisi strategis perusahaan. Biasanya berkaitan dengan succession planning dan pengembangan kepemimpinan.
- Talent pool eksternal: Kumpulan kandidat potensial yang kemampuannya telah terindentifikasi cocok untuk posisi tertentu. Biasanya berasal dari proses rekrutmen sebelumnya, referensi, atau jaringan profesional.
Membagi talent pool ke dalam dua kategori membantu perusahaan untuk melakukan pengelolaan dan optimasi strategi rekrutmen menjadi lebih mudah. Keunggulan dari masing-masing kategori membantu mengembangkan kinerja unggul yang ada pada karyawan dan menemukan kandidat dengan potensi tinggi dari luar perusahaan.Â
Artikel ini akan fokus pada kategori talent pool eksternal untuk menilai aspek yang relevan dengan kebutuhan strategi dalam proses rekrutmen. Talent pool eksternal membantu perusahaan untuk membangun citra dan hubungan positif bersama kandidat, sampai dengan melakukan engagement secara berkelanjutan.
Strategi ini memaksimalkan proses rekrutmen sekaligus memberikan keuntungan kompetitif untuk perusahaan dalam bertindak lebih cepat dibandingkan kompetitor.Â
Baca Juga: Apa Perbedaan Rekrutmen dan Seleksi? Simak Ulasannya Berikut!
Perbedaan Talent Pool vs Talent Pipeline
Talent pool dan talent pipeline memiliki tujuan yang sama, yakni membantu perusahaan menemukan strategi terbaik dalam manajemen talenta. Namun, peran dan cara kerja keduanya berbeda. Talent pool berfokus pada pengumpulan kandidat berpotensi yang teridentifikasi dan tersimpan dalam database perusahaan walaupun belum ada lowongan yang dibuka, hal ini bertujuan untuk membangun hubungan jangka panjang dan mempercepat kebutuhan akses bisa diperlukan.
Sementara talent pipeline lebih berfokus pada kandidat dengan penilaian matang dan penuh persiapan secara sistematis untuk mengisi posisi tertentu. Tingkat persiapan kandidat dengan cara talent pipeline ini mampu mempercepat proses rekrutmen perusahaan.
Bank mandiri menerapkan strategi talent pool untuk mempromosikan 70% karyawan dengan potensi tinggi dalam jangka waktu 2 tahun. Hal ini memperlihatkan bahwa peran talent pool sebagai strategi manajemen talenta cukup sukses untuk perkembangan internal karyawan bank Mandiri.
Berdasarkan studi kasus dari Bank Mandiri
Sementara perusahaan Unilever menerapkan strategi talent pipeline pada program pengembangan leadership secara global, hasilnya adalah persiapan kandidat mencapai 85% dengan fokus penempatan untuk mencapai posisi internal perusahaan dan penerapan ini juga membantu penurunan turnover pada karyawan sebanyak 30% dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan strategi talent pipeline.
Berdasarkan studi kasus dari Journal of World Business
Manfaat Talent Pool
Penerapan talent pool oleh perusahaan memiliki beberapa manfaat penting seperti menjadikan proses perekrutan lebih efisien dan tepat sasaran.
Berikut beberapa manfaat utama talent pool bagi perusahan:
1. Menghemat Waktu dan Biaya Perekrutan
Dengan adanya talent pool, perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk iklan lowongan atau proses rekrutmen tambahan. Singkatnya, talent pool membuat proses rekrutmen lebih efisien, cepat, dan memudahkan perusahaan menemukan kandidat berkualitas tinggi.
2. Merespons Kebutuhan dengan Cepat
Ketika ada posisi mendesak yang harus segera diisi, talent pool memungkinkan perusahaan menanggapi kebutuhan ini lebih cepat karena mereka sudah memiliki daftar kandidat yang siap untuk dihubungi.
3. Meningkatkan Kualitas Perekrutan
Perusahaan bisa lebih fokus pada kualitas daripada kuantitas. Mereka dapat memilih kandidat yang sudah dievaluasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan karyawan yang sesuai.
4. Membangun Hubungan dengan Kandidat
Dengan memiliki talent pool, perusahaan bisa membina hubungan jangka panjang dengan kandidat, bahkan sebelum mereka bergabung.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menciptakan pengalaman positif bagi kandidat potensial yang dapat menjadi peluang mereka menerima tawaran kerja di masa depan.
5. Mempertahankan Kandidat dengan Bakat Berkualitas
Talent pool memungkinkan perusahaan untuk mengontrol kandidat dengan bakat unggul yang sangat berguna di masa depan sebelum mereka direkrut oleh kompetitor.
Baca Juga: Manfaat Talent Management System untuk Perusahaan
Tantangan Membangun dan Mengelola Talent Pool
Perusahaan yang membutuhkan strategi talent pool, harus mengenali dan mengetahui apa saja tantangan yang akan dihadapi dalam pembangunan dan pengelolaan talent pool. Berikut ini 7 tantangan dalam membangun dan mengelola talent pool yang wajib Anda ketahui.
1. Identifikasi Talenta secara Tepat
Salah satu tantangan yang mempengaruhi proses pembangunan dan pengelolaan talent pool adalah identifikasi individu secara tepat yang memiliki potensi tinggi. Tantangan ini bisa diatasi dengan alat asesmen yang valid, data kompetensi yang akurat, hingga penilaian yang objektif untuk menghindari kecurangan dalam proses seleksi.
2. Keterbatasan Data dan Teknologi
Mengandalkan data manual dan sistem yang tidak terintegrasi dalam mengelola talent pool menjadi salah satu tantangan besar bagi perusahaan. Hal ini akan berdampak bagi kesulitan informasi talenta terkait keterampilan, pengalaman, dan potensi kandidat secara real-time. Sulit untuk HR atau pihak manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan strategis jika tantangan tersebut tidak segera ditangani.
3. Retensi Talenta
Walaupun talenta dengan potensi tinggi sudah berhasil diidentifikasi, tantangan retensi ini berdampak pada usaha perusahaan untuk mempertahankan kandidat agar tidak berpindah ke perusahaan lain. Pengembangan karier, kompensasi kompetitif, sampai dengan lingkungan kerja yang positif membutuhkan strategi retensi yang baik agar kandidat tidak mudah direbut oleh kompetitor.
4. Kebutuhan Bisnis yang Selaras
Penerapan talent pool yang seringkali mengalami kegagalan, memberikan dampak yang besar bagi kebutuhan bisnis dalam jangka panjang. Perusahaan harus memastikan pengelolaan manajemen talenta sudah sesuai dengan strategi pertumbuhan, inovasi, dan transformasi perusahaan.
5. Diversitas dan Inklusi
Keragaman gender, latar belakang, dan budaya dari kandidat belum menjadi fokus utama pada strategi penerapan talent pool. Tidak membatasi perspektif dan inovasi talenta memudahkan pihak perusahaan dalam upaya membangun talent pool yang inklusif dan komprehensif.
6. Biaya dan Investasi pada Sumber Daya
Membangun talent pool membutuhkan investasi besar. Mulai dari penggunaan teknologi modern HR, program pengembangan, sampai dengan training berkelanjutan. Perusahaan harus memastikan anggaran yang tersedia cukup agar proses pengelolaan talent pool tetap berjalan secara optimal dan konsisten.
7. Kurangnya Dukungan Manajemen Perusahaan
Talent pool membutuhkan komitmen penuh dari pimpinan perusahaan agar proses pengelolaan berjalan secara efektif. Namun, tidak semua kepemimpinan pada perusahaan memandang strategi talent pool sebagai prioritas perusahaan. Hal ini tentu mempengaruhi implementasi yang tidak konsisten pada proses pengelolaannya.
Cara Membangun Talent Pool Perusahaan
Membangun talent pool yang baik memerlukan strategi khusus agar perusahaan dapat memfilter kandidat potensial yang sesuai dengan kebutuhan di masa depan.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membangun talent pool:
1. Kenali Kebutuhan Tenaga Kerja
Memahami dengan jelas kebutuhan tenaga kerja perusahaan, baik untuk jangka waktu pendek maupun jangka waktu yang panjang. HR perlu bekerja sama dengan manajer perusahaan untuk menempatkan kompetensi yang dibutuhkan, posisi strategis, dan proyeksi kebutuhan perusahaan di masa yang akan datang.
Perusahaan teknologi membutuhkan lebih banyak software engineer dalam 3-4 tahun mendatang, strategi talent pool yang tepat adalah fokus pada pencarian kandidat dengan keterampilan IT.Â
2. Kumpulkan Data Kandidat
Untuk membangun talent pool yang menghasilkan, perusahaan perlu mengumpulkan data para kandidat melalui berbagai sumber. Beberapa cara yang bisa Anda manfaatkan yakni:
- Referral : Rekomendasi dari karyawan internal perusahaan yang sudah dikenal kualitasnya, sumber ini membantu perusahaan dalam merekrut kandidat secara cepat dan memiliki tingkat retensi yang lebih tinggi.
- Job Fair : Sarana untuk bertemu langsung dengan pencari kerja. Perusahaan juga bisa memperkenalkan lebih dalam mengenai visi dan misi, mengidentifikasi kandidat yang memiliki potensial secara langsung.
- Platform Profesional : Platform seperti LinkedIn, Glints, Jobstreet dan lainnya memungkinkan perusahaan menjaring kandidat dengan keahlian yang spesifik dengan kebutuhan perusahaan.
3. Lakukan Pre-Screening
Setelah data berhasil dikumpulkan, perusahaan wajib menyeleksi kandidat dengan pre-screening. Mulai dari pengecekan CV, portofolio, sampai dengan hasil asesmen kompetensi kandidat.
Umumnya, kandidat yang berasal dari program referral sudah tersaring secara informal dari rekomendasi internal. Namun, sebaiknya HR tetap memastikan kualifikasi setiap kandidat sesuai dengan standar perusahaan.Â
4. Bangun Hubungan dengan Kandidat
Setelah kandidat lolos pada strategi talent pool, pihak perusahaan wajib menjaga engagement agar kandidat merasa dekat dengan perusahaan. Hubungan ini dibentuk melalui update terkait proses rekrutmen via email, undangan untuk event perusahaan, dan program eksklusif untuk referral. Dengan itu, kandidat akan merasa tertarik dan dihargai meski belum bergabung ke perusahaan.
5. Evaluasi dan Lakukan Update Berkala
Penerapan talent pool harus selesai diperbarui secara berkala, baik dari sisi informasi kandidat maupun efektivitas sumber perekrutan. HR dapat menganalisis apakah jalur referral lebih menghasilkan kandidat yang berkualitas dibandingkan dengan job fair atau rekrutmen online. Evaluasi ini dibutuhkan agar strategi talent pool bisa diarahkan ke jalur dengan efektivitas yang tinggi.
6. Menggunakan Software HR
Pengelolaan talent pool lebih efisien jika didukung dengan software HR seperti ketersediaan fitur ATS (Applicant Tracking System). Fitur tersebut memudahkan perusahaan dalam menyimpan data kandidat, melacak performa kandidat dari berbagai sumber, sampai dengan menilai efektivitas jalur yang dipilih secara kuantitatif.Â
Baca juga: Apa Itu Talent Attraction dan Manfaatnya
Bangun Talent Management Perusahaan dengan LinovHR
Setiap perusahaan memiliki standarnya sendiri, itu artinya talent pool yang mereka miliki juga berbeda-beda. Oleh karena itu, divisi HRD mengambil peranan penting agar talent pool bisa berperan secara optimal.
HRD bisa melakukan berbagai cara dalam mengumpulkan kandidat-kandidat terbaik. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan teknologi menggunakan Software Rekrutmen LinovHR.

Jika Anda tertarik untuk mengelola talent pool secara optimal, Software Rekrutmen LinovHR menawarkan solusi untuk lebih mudah, terorganisir, dan efisien bagi perusahaan Anda.
Dengan adanya fitur Candidate di dalam Software Rekrutmen LinovHR, HRD dapat melihat kumpulan kandidat yang telah melamar pada website perusahaan. Fungsi inilah yang nantinya dapat dibuat sebagai bahan untuk membuat talent pool.
Hubungi kami sekarang untuk tahu lebih lanjut mengenai Software Rekrutmen LinovHR yang dapat membantu mengoptimalkan manajemen SDM di perusahaan Anda!