Perkembangan zaman memang sudah sangat pesat, terutama dalam bidang teknologi. Pola kehidupan masyarakat juga suka tidak suka harus mengikuti perkembangan ini termasuk dalam tim kerja.Â
Bekerja tim untuk berbagai hal sekarang tidak terpaku pada cara-cara konvensional seperti datang dan berkumpul secara tatap muka. Melalui bantuan teknologi, bekerja tim bisa dilakukan meskipun orang-orang di dalamnya tidak berada di satu tempat yang sama.
Saat ini tren kerja remote itulah istilah yang digunakan untuk gaya bekerja yang memungkinkan anggota tim bekerja jarak jauh atau tidak bertemu secara langsung. Hal ini mungkin mustahil di zaman dahulu, tetapi sekarang justru menjadi mungkin dan sangat lumrah berkat bantuan teknologi. Bahkan, bekerja remote ini bisa menjadi lebih menguntungkan.
8 Tips Ampuh Mengelola Tim yang Kerja Remote
Seperti yang dikutip dari artikel remoteyear, disebutkan bahwa bekerja remote membuat seseorang bisa mengatur jadwal dengan lebih bebas sehingga mereka cenderung lebih produktif dan kreatif. Namun tak bisa dipungkiri pula bahwa bekerja remote memiliki kendalanya sendiri.
Kendala terbesar tentu dalam hal komunikasi. Tidak bertemunya secara langsung tiap anggota tim memungkinkan timbulnya miskomunikasi. Menyamakan jadwal ketika hendak berdiskusi kelompok juga akan lebih sulit dilakukan. Meskipun begitu, tentu ada banyak cara untuk mengatasinya.
Seperti 8 tips ampuh berikut yang bisa dilakukan untuk mengelola tim yang bekerja secara remote.
1. Jadwalkan Laporan Rutin
Ini mungkin tampak seperti berlebihan. Akan tetapi bagi manajer dan tim yang baru bekerja dengan jarak jauh, melaporkan pekerjaan rutin adalah kuncinya.
Laporan bisa dilakukan melalui email atau video conference yang lebih interaktif. Adakan laporan minimal seminggu sekali atau maksimal setiap hari. Maka manajer dapat mengetahui apa saja yang karyawan lakukan meski saling berjauhan.Â
 2. Jalin Kedekatan Personal
Bagi sebuah tim, kedekatan personal tentu menjadi hal penting untuk membuat atmosfer kerja menjadi menyenangkan dan menimbulkan rasa saling percaya satu sama lain. Tetapi untuk kerja remote, kedekatan ini harus dibangun lebih erat lagi.
Kedekatan ini bisa dilakukan dengan komunikasi yang lancar menggunakan berbagai tools yang tersedia. Kedekatan personal juga bisa dilakukan dengan tidak selalu membahas urusan kerja. Pimpinan tim bisa berinisiatif membuat ranah komunikasi lain seperti aplikasi game yang dimainkan bersama atau sejenisnya.
 3. Bentuk Budaya Menghormati Ritme Kerja
Membentuk budaya bagi tim yang bekerja remote tentu tidak sama dengan tim yang bekerja konvensional. Dikarenakan bekerja remote tidak dikekang oleh aturan standar seperti bertemu dan mengerjakan tugas pada waktu yang sama, maka menjadi kewajiban tiap orang dalam tim untuk bisa menghormati ritme kerja masing-masing anggota.
Sebagai contoh adalah soal fleksibilitas waktu kerja. Fleksibilitas waktu adalah keunggulan dari bekerja remote, artinya tiap anggota sudah memahami bahwa ritme kerja antara dirinya dan anggota tim lain akan berbeda. Maka selagi ritme kerja ini tidak mengganggu deadline atau visi tim, maka tak boleh ada yang merasa terganggu.
 4. Buat Struktur Tugas yang Jelas
Sejak awal membentuk tim yang bekerja remote, struktur tugas masing-masing anggota tim harus sudah sangat jelas. Tak boleh ada gap, tugas ganda, atau ketidakjelasan lainnya. Buatlah tugas pokok pada tiap orang di tim dan jelaskan secara rinci terkait tugas tersebut.
Tugas ini tidak hanya diketahui anggota yang bersangkutan tetapi juga harus diketahui oleh semua anggota tim agar ada kontrol didalamnya.
 5. Buat Deadline
Meskipun tidak terpantau langsung, deadline tetap harus dibuat dalam kerja remote. Deadline sama sekali tidak mengganggu sistem kerja yang cenderung fleksibel, tetapi lebih kepada memberikan tanggung jawab akan waktu yang disepakati bersama. Buatlah deadline per jangka waktu tertentu dan berkala agar kontrol kerja tetap terjaga.
Baca Juga: Kelola Karyawan yang Kerja Remote dengan Remote Workforce Management
6. Beri Review Tiap Hasil Kerja
Memanajemen tim yang bekerja remote harus dilakukan secara lebih terstruktur. Hal ini dikarenakan tiap hasil kerja anggota tim tidak bisa diawasi dan direview bebas secara waktu.
Oleh karena hasil kerja umumnya disampaikan melalui media komunikasi digital dengan waktu tertentu, maka proses review harus dilakukan oleh pimpinan tim sebagai bentuk kontrol sekaligus penghargaan.
 7. Transparansi
Transparansi ini menyangkut semua hal. Setiap anggota harus dibiasakan menyampaikan apapun secara terbuka meskipun proses kerjanya tidak diawasi langsung. Jika kerja tim ada kaitan dengan keuangan, maka soal keuangan ini juga wajib disampaikan secara transparan. Semua kembali lagi bertujuan untuk menjalin kepercayaan anggota tim.
8. Gunakan Empati
Karyawan biasanya meminta petunjuk kepada manajer tentang bagaimana cara menghadapi hambatan selama kerja remote.
Sayangnya, karyawan yang bekerja secara remote rentan mengalami stress. Penting bagi manajer untuk mengelola kerja tim dengan mendengarkan kecemasan dan kekhawatiran karyawan serta berempati dengan perjuangan kerja karyawan. Dengan begitu kerja sama tim juga akan terjalin dengan baik. Â
Â
Tim yang bekerja remote memiliki keunggulan sekaligus kekurangannya sendiri. Dengan waktu dan sistem kerja yang lebih fleksibel, masalah komunikasi justru menjadi kendala utamanya. Tetapi dengan pengelolaan tim yang tepat seperti keenam tips diatas, bekerja remote bisa menjadi pilihan tepat untuk meluaskan jaringan dan meningkatkan produktivitas.
Software HRIS dari LinovHR dapat menjadi senjata ampuh bagi perusahaan untuk mendukung kerja remote.
Dapatkan informasi mengenai LinovHR, Software HRIS berbasis web yang dapat membantu anda dalam mengelola Administrasi HR seperti Absensi, cuti, payroll, PPh 21, BPJS, Talent Management dan Performance Appraisal.