Aksi demo yang dilakukan karyawan terhadap perusahaan merupakan pertanda bahwa ada ketidakpuasan yang sudah lama dirasakan. Entah itu karena upah yang dianggap tidak sesuai, beban kerja yang semakin berat, atau kurangnya komunikasi antara pihak manajemen dengan karyawan.
Namun penting bagi HR untuk memahami bahwa aksi demo yang dilakukan karyawan bukanlah sebuah bentuk perlawanan melainkan sebagai sinyal penting bahwa ada sesuatu yang harus diperbaiki.
Oleh karena itu, mendengarkan adalah langkah terbaik untuk memahami apa keluhan utama mereka. HR harus bisa menjaga hubungan antara karyawan dengan perusahaan tetap baik dengan membuka ruang diskusi yang sehat untuk menemukan solusi.
Untuk memahami lebih jauh tentang penyebab, dampak, dan cara mengatasi demo kenaikan gaji oleh karyawan, simak artikel di bawah yang telah LinovHR rangkum secara lengkap.
Aturan Kenaikan Gaji Karyawan Menurut Undang-Undang
Dalam UU Ketenagakerjaan sebenarnya tidak ada aturan yang secara tegas menyebut soal persentase kenaikan gaji karyawan. Namun, kenaikan upah karyawan dapat dilakukan melalui penyesuaian upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah.
Selain itu, perusahaan juga dapat menetapkan kenaikan gaji berdasarkan struktur dan skala upah yang telah disusun dengan mempertimbangkan kinerja karyawan dan kondisi keuangan perusahaan.
Namun, penting bagi perusahaan untuk menyusun struktur dan skala upah secara transparan dan adil dengan sambil melakukan komunikasi yang baik bersama karyawan terkait kebijakan pengupahan.
Baca juga: Regulasi Kenaikan Gaji Berkala yang Adil untuk Karyawan
Penyebab Karyawan Melakukan Demo Kenaikan Gaji
Demo kenaikan gaji oleh karyawan bisa terjadi bukan tanpa alasan. Aksi ini biasanya menjadi usaha terakhir para karyawan setelah tuntutan akan hak-haknya tidak didengar pihak perusahaan.
Maka penting bagi HR sebagai manajemen SDM di perusahaan untuk memahami akar permasalahan yang mendorong mereka hingga melakukan demo. Berikut adalah beberapa faktor penyebabnya:
1. Upah yang tidak sesuai
Ketika karyawan dihadapkan pada situasi di mana tugas dan tanggung jawab mereka terus bertambah namun upah yang didapatkan tetap stagnan, tak heran mereka akan menuntut kenaikan gaji.
Apalagi jika mereka tahu rekan kerja dengan posisi serupa di perusahaan lain mendapat upah yang lebih tinggi. Maka wajar jika karyawan merasa tidak dihargai hingga akhirnya melakukan demo sebagai bentuk protes.
2. Sistem penggajian yang kurang transparan
Banyak karyawan merasa bahwa kebijakan kenaikan gaji di perusahaan tidak jelas bahkan tidak adil. Seperti misalnya, ada yang sudah bekerja bertahun-tahun tak kunjung mendapat kenaikan gaji, sementara karyawan baru justru mendapat kompensasi lebih tinggi.
3. Kurangnya dialog antara karyawan dengan HR
Seperti yang telah disebut di atas bahwa demo merupakan ‘teriakan’ terakhir dari karyawan setelah suara mereka sebelumnya tidak pernah didengar. Ketika keluhan mereka tak ditanggapi, maka aksi demo menjadi usaha terakhir yang bisa mereka lakukan agar tuntutan akan hak mereka dipenuhi.
4. Tingginya biaya hidup
Tak hanya faktor internal, faktor eksternal seperti kenaikan harga kebutuhan pokok dan biaya transportasi juga bisa mendorong karyawan menuntut kenaikan gaji. Sebab karyawan butuh pendapatan yang setidaknya seimbang dengan pengeluaran mereka.
Dampak Demo Kenaikan Gaji Terhadap Perusahaan
Demo kenaikan gaji merupakan salah satu bentuk penyampaian aspirasi yang sah dan lumrah untuk dilakukan. Meski begitu, aksi ini bisa menimbulkan dampak besar bagi perusahaan. Terlebih jika demo berlangsung dalam skala besar dan berkepanjangan.
Berikut adalah beberapa dampak demo kenaikan gaji terhadap perusahaan:
1. Operasional perusahaan terhambat
Ketika karyawan melakukan demo, mereka akan meninggalkan pekerjaannya untuk sementara. Hal ini bisa menyebabkan proses produksi, pelayanan, atau bahkan proyek yang sedang berjalan jadi terhenti. Akibatnya, target bisnis akan sulit tercapai juga berpengaruh pada kepuasan pelanggan.
2. Menurunkan citra perusahaan
Demo karyawan bisa merusak nama baik perusahaan, terlebih jika aksi tersebut diberitakan di media atau tersebar di media sosial. Calon investor, mitra bisnis, atau bahkan pelamar kerja bisa kehilangan minat dan kepercayaan terhadap perusahaan karena dianggap tidak mampu mengelola karyawannya dengan baik.
3. Merusak hubungan manajemen dengan karyawan
Jika demo terjadi karena karyawan merasa tidak didengarkan atau diperlakukan tidak adil, maka hubungan kerja antara kedua pihak ini bisa menjadi renggang. Lingkungan kerja yang tadinya positif bisa jadi penuh kecurigaan dan akan berdampak pada motivasi kerja mereka.
4. Memicu tuntutan dari karyawan lain
Demo karyawan juga bisa memicu gelombang tuntutan lain, misalnya ketika satu divisi berhasil mendorong kenaikan gaji lewat demo, divisi lain bisa ikut menuntut hal yang sama. Jika tidak diatasi dengan baik, situasi ini bisa memengaruhi kondisi keuangan perusahaan.
Sebagai HR, Bagaimana Sebaiknya Menangani Hal Tersebut?
Ketika karyawan melakukan demo untuk menuntut kenaikan gaji, HR memiliki peran penting sebagai jembatan antara manajemen dengan karyawan. Pendekatan yang bijak sangat diperlukan agar situasi tidak semakin keruh dan kegiatan operasional perusahaan tetap berjalan.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan HR untuk menangani demo karyawan:
1. Dengarkan dan Validasi Aspirasi Karyawan
Langkah pertama yang harus dilakukan HR adalah membuka ruang dialog dengan perwakilan karyawan atau serikat pekerja. Dengarkan apa yang menjadi keluhan dan tuntutan mereka.
Cobalah untuk memvalidasi perasaan mereka tanpa langsung menyalahkan atau menolak. Tunjukkan bahwa perusahaan peduli dan mau untuk mencari solusi bersama.
2. Evaluasi Kebijakan Soal Pengupahan
Setelah memahami tuntutan mereka, HR perlu mengevaluasi struktur dan skala upah yang ada. Apakah sudah sesuai dengan beban kerja, tanggung jawab, dan standar industri? Jika ditemukan ketimpangan, cobalah ajukan rekomendasi kepada manajemen untuk melakukan penyesuaian.
3. Ciptakan Komunikasi yang Transparan
HR harus bisa memastikan bahwa informasi terkait kebijakan pengupahan, kriteria kenaikan gaji, serta kondisi keuangan perusahaan disampaikan sejelas-jelasnya kepada karyawan. Dengan begitu, karyawan dapat memahami kondisi perusahaan dan alasan di balik keputusan manajemen.
4. Lakukan Negosiasi dengan Win-Win Solutions
Dalam proses negosiasi, HR harus mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Misalnya, jika perusahaan belum mampu memberikan kenaikan gaji secara langsung, HR bisa menawarkan alternatif seperti tunjangan tambahan, pelatihan pengembangan diri, atau peninjauan gaji dalam jangka waktu tertentu.
5. Siapkan Rencana Darurat
Jika ke empat hal di atas telah dilakukan namun demo masih terus berlanjut, HR perlu menyiapkan rencana darurat untuk memastikan kelancaran bisnis. Hal ini meliputi reschedule jadwal, alokasi tugas sementara, atau berkolaborasi dengan divisi lain untuk menutup kekosongan.
Baca juga: Bagaimana Tanggapan HRD dalam Menghadapi Demo Buruh?
Atasi Tuntutan Kenaikan Gaji dengan Software Payroll LinovHR untuk Ciptakan Sistem Penggajian yang Transparan!
Tuntutan kenaikan gaji dari karyawan seringkali muncul akibat kurangnya transparansi dalam sistem penggajian. Jangan tunggu sampai demo terjadi!
Dengan Software Payroll LinovHR, Anda bisa mengelola gaji secara otomatis, akurat, dan transparan sesuai aturan gaji yang telah ditetapkan. Fiturnya yang lengkap juga bisa memudahkan Anda dalam melakukan peninjauan gaji secara berkala, menghitung PPh 21, tunjangan, hingga BPJS secara efisien.
Tunggu apa lagi? Ayo bangun kepercayaan karyawan dengan sistem penggajian yang solutif dan transparan dari LinovHR!
Kunjungi laman website kami untuk dapatkan demo gratis sekarang.